Cara Menghitung Besaran Pokok: Tips dan Trik yang Mudah Dipelajari

Halo Sobat TeknoBgt, kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung besaran pokok. Bagi kalian yang masih awam dengan istilah ini, besaran pokok merupakan konsep dasar dalam fisika yang sering digunakan untuk mengukur berbagai macam hal seperti jarak, waktu, massa, dan sebagainya. Meskipun terdengar rumit, sebenarnya menghitung besaran pokok itu tidaklah sulit. Yuk, ikuti ulasan berikut ini!

Pengertian Besaran Pokok

Sebelum kita memulai perhitungan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu besaran pokok. Secara sederhana, besaran pokok adalah besaran fisika yang dianggap dasar dan tidak dapat didefinisikan dengan besaran lainnya. Ada tujuh besaran pokok yang umum digunakan, yaitu:

BesaranSimbolSatuan
PanjangLMeter (m)
MassamKilogram (kg)
WaktutDetik (s)
Kuat Arus ListrikIAmpere (A)
Suhu TermodinamikaTKelvin (K)

Dari tujuh besaran pokok tersebut, ada tiga besaran yang sering digunakan dalam perhitungan sehari-hari, yaitu panjang, massa, dan waktu. Selanjutnya, kita akan mempelajari bagaimana cara menghitung besaran pokok dengan mudah.

Cara Menghitung Besaran Panjang

Besaran panjang dapat dihitung dengan menggunakan konsep dasar matematika, yaitu rumus:

L = S/t

Dimana L adalah besaran panjang, S adalah jarak atau luas yang ingin diukur, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Contoh perhitungan:

Berapa panjang rute perjalanan dari Jakarta ke Bandung jika mobil yang dinaiki melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam selama 3 jam?

Jawab:

L = S/t = (60 km/jam) x (3 jam) = 180 km

Jadi, panjang rute perjalanan dari Jakarta ke Bandung adalah 180 km.

Untuk perhitungan besaran panjang yang lebih kompleks, seperti menghitung jarak antara dua titik yang tidak sejajar, dapat menggunakan rumus jarak Euclidean atau Pythagoras.

Rumus Jarak Euclidean atau Pythagoras

Jika kita ingin menghitung jarak antara dua titik yang tidak sejajar, kita dapat menggunakan rumus jarak Euclidean atau Pythagoras. Rumusnya adalah:

D = √((x2 – x1)² + (y2 – y1)²)

Dimana D adalah jarak antara dua titik, x1 dan y1 adalah koordinat titik pertama, dan x2 dan y2 adalah koordinat titik kedua. Contoh perhitungan:

Berapa jarak antara titik A(2,3) dan titik B(5,7)?

Jawab:

D = √((5 – 2)² + (7 – 3)²) = √(9 + 16) = √25 = 5

Jadi, jarak antara titik A(2,3) dan titik B(5,7) adalah 5 satuan panjang.

Cara Menghitung Besaran Massa

Besaran massa dapat dihitung dengan menggunakan timbangan atau neraca. Satuan massa yang umum digunakan adalah kilogram (kg) atau gram (g). Contoh perhitungan:

Berapakah massa sebuah kotak yang mempunyai volume 20 m³ dan densitas 800 kg/m³?

Jawab:

Massa = Densitas x Volume = 800 kg/m³ x 20 m³ = 16.000 kg

Jadi, massa kotak tersebut adalah 16.000 kg atau 16 ton.

Cara Menghitung Besaran Waktu

Besaran waktu dapat dihitung dengan menggunakan jam atau stopwatch. Perhitungan waktu dapat dilakukan dengan rumus:

t = Δs/v

Dimana t adalah waktu yang ditempuh, Δs adalah jarak yang ditempuh, dan v adalah kecepatan. Contoh perhitungan:

Seorang pelari menempuh jarak 200 meter dengan kecepatan 10 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan?

Jawab:

t = Δs/v = 200 m/10 m/s = 20 s

Jadi, waktu yang dibutuhkan oleh pelari untuk menempuh jarak 200 meter dengan kecepatan 10 m/s adalah 20 detik.

Tips dan Trik

Agar mudah menghitung besaran pokok, ada beberapa tips dan trik yang dapat digunakan, di antaranya:

  • Menguasai konsep matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
  • Menggunakan rumus-rumus yang tepat sesuai dengan besaran yang ingin dihitung.
  • Melakukan perhitungan dengan hati-hati dan teliti agar tidak terjadi kesalahan.
  • Menggunakan alat-alat pengukur yang akurat dan terpercaya.
  • Mencari referensi atau bahan bacaan yang dapat membantu dalam memahami konsep besaran pokok.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai cara menghitung besaran pokok:

1. Apa saja besaran pokok yang umum digunakan dalam fisika?

Tujuh besaran pokok yang umum digunakan dalam fisika adalah panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu termodinamika, banyaknya zat, dan intensitas cahaya.

2. Apa hubungan antara besaran, satuan, dan dimensi?

Besaran adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur suatu hal. Satuan adalah cara untuk mengekspresikan besaran tersebut dalam bentuk angka dan satuan. Dimensi adalah karakteristik fisik dari suatu besaran yang menunjukkan satuan dan pangkat dimensi yang terlibat dalam besaran tersebut.

3. Bagaimana cara menghitung besaran panjang yang kompleks?

Besaran panjang yang kompleks dapat dihitung dengan menggunakan rumus jarak Euclidean atau Pythagoras jika menghitung jarak antara dua titik yang tidak sejajar.

4. Apa perbedaan antara densitas dan massa jenis?

Densitas dan massa jenis seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Densitas adalah massa per satuan volume, sedangkan massa jenis adalah massa per satuan volume spesifik. Satuan massa jenis adalah kg/m³, sedangkan satuan densitas adalah kg/m³ atau g/cm³.

5. Bagaimana cara memilih alat pengukur yang tepat?

Untuk memilih alat pengukur yang tepat, perhatikanlah beberapa faktor seperti akurasi, ketelitian, resolusi, dan rentang pengukuran. Pastikan juga alat pengukur tersebut sesuai dengan jenis besaran yang ingin diukur.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

Cara Menghitung Besaran Pokok: Tips dan Trik yang Mudah Dipelajari