Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas cara menghitung berat ekivalen. Berat ekivalen adalah besaran yang digunakan untuk menghitung jumlah satu zat yang bereaksi dengan zat lain. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas pengertian, rumus, dan contoh penghitungan berat ekivalen. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Pengertian Berat Ekivalen
Berat ekivalen adalah besaran yang digunakan untuk menghitung jumlah satu zat yang bereaksi dengan zat lain. Besaran ini biasanya digunakan dalam stoikiometri, yaitu ilmu yang mempelajari perbandingan antara zat-zat dalam suatu reaksi kimia. Berat ekivalen dinyatakan dalam satuan gram per ekivalen.
Setiap zat memiliki berat ekivalen yang berbeda-beda, tergantung dari sifat zat tersebut. Pada umumnya, berat ekivalen ditentukan berdasarkan jumlah atom hidrogen atau oksigen dalam satu molekul zat. Oleh karena itu, berat ekivalen oksigen adalah setengah dari berat molekul oksigen, sedangkan berat ekivalen hidrogen adalah setengah dari berat molekul hidrogen.
Contohnya, berat ekivalen oksigen adalah 8 gram per ekivalen, karena berat molekul oksigen adalah 16 gram per molekul dan oksigen memiliki 2 atom dalam setiap molekulnya. Sedangkan berat ekivalen hidrogen adalah 1 gram per ekivalen, karena berat molekul hidrogen adalah 2 gram per molekul dan hidrogen memiliki 2 atom dalam setiap molekulnya. Dengan demikian, 1 ekivalen oksigen bereaksi dengan 2 ekivalen hidrogen dalam reaksi pembentukan air.
Rumus Berat Ekivalen
Untuk menghitung berat ekivalen suatu zat, digunakan rumus sebagai berikut:
Zat | Rumus Berat Ekivalen |
---|---|
Logam (kation) | Berat Atom / Nilaion |
Non-logam (anion) | Berat Molekul / Jumlah Hidrogen atau Oksigen |
Asam/Basa | Berat Molekul / Jumlah Hidrogen atau Basa Aktif |
Garam | Berat Molekul / Valensi Kation |
Jadi, rumus berat ekivalen tergantung pada jenis zat yang akan dihitung. Misalnya, untuk menghitung berat ekivalen logam, kita perlu mengetahui berat atom dan nilaionnya. Sedangkan untuk menghitung berat ekivalen asam atau basa, kita perlu mengetahui berat molekul dan jumlah hidrogen atau basa aktif.
Contoh Penghitungan Berat Ekivalen
Berikut ini adalah beberapa contoh penghitungan berat ekivalen:
Contoh 1: Logam (Kation)
Hitunglah berat ekivalen besi (Fe) jika berat atom Fe adalah 56 g/mol dan Fe3+ memiliki valensi 3.
Jawab:
Rumus berat ekivalen untuk logam (kation) adalah:
Berat Atom / Nilaion
Maka, berat ekivalen Fe adalah:
56 g/mol / 3 = 18,67 gram per ekivalen
Jadi, berat ekivalen Fe adalah 18,67 gram per ekivalen.
Contoh 2: Non-logam (Anion)
Hitunglah berat ekivalen asam fosfat (H3PO4)
Jawab:
Rumus berat ekivalen untuk non-logam (anion) adalah:
Berat Molekul / Jumlah Hidrogen atau Oksigen
Maka, berat ekivalen H3PO4 adalah:
(98 g/mol) / 3 = 32,67 gram per ekivalen
Jadi, berat ekivalen asam fosfat adalah 32,67 gram per ekivalen.
Contoh 3: Asam
Hitunglah berat ekivalen asam sulfat (H2SO4)
Jawab:
Rumus berat ekivalen untuk asam adalah:
Berat Molekul / Jumlah Hidrogen atau Basa Aktif
Maka, berat ekivalen H2SO4 adalah:
(98 g/mol) / 2 = 49 gram per ekivalen
Jadi, berat ekivalen asam sulfat adalah 49 gram per ekivalen.
Contoh 4: Garam
Hitunglah berat ekivalen natrium sulfat (Na2SO4)
Jawab:
Rumus berat ekivalen untuk garam adalah:
Berat Molekul / Valensi Kation
Maka, berat ekivalen Na2SO4 adalah:
(142 g/mol) / 2 = 71 gram per ekivalen
Jadi, berat ekivalen natrium sulfat adalah 71 gram per ekivalen.
FAQ Mengenai Berat Ekivalen
Apa itu berat ekivalen?
Berat ekivalen adalah besaran yang digunakan untuk menghitung jumlah satu zat yang bereaksi dengan zat lain. Besaran ini biasanya digunakan dalam stoikiometri, yaitu ilmu yang mempelajari perbandingan antara zat-zat dalam suatu reaksi kimia.
Bagaimana cara menghitung berat ekivalen?
Untuk menghitung berat ekivalen suatu zat, digunakan rumus yang berbeda-beda tergantung pada jenis zat yang akan dihitung. Misalnya, untuk menghitung berat ekivalen logam, kita perlu mengetahui berat atom dan nilaionnya. Sedangkan untuk menghitung berat ekivalen asam atau basa, kita perlu mengetahui berat molekul dan jumlah hidrogen atau basa aktif.
Apakah berat ekivalen setiap zat sama?
Tidak, setiap zat memiliki berat ekivalen yang berbeda-beda, tergantung dari sifat zat tersebut. Pada umumnya, berat ekivalen ditentukan berdasarkan jumlah atom hidrogen atau oksigen dalam satu molekul zat.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai cara menghitung berat ekivalen. Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih mudah dalam melakukan perhitungan dalam reaksi kimia. Terima kasih telah membaca, Sobat TeknoBgt. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!