Halo Sobat TeknoBgt! Jika kamu adalah seorang pengusaha atau seorang akuntan, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah aset perusahaan. Aset perusahaan adalah semua harta yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat memperoleh manfaat ekonomi dimasa depan. Namun, bagaimana sebenarnya cara menghitung aset perusahaan? Berikut adalah penjelasannya.
1. Aset Lancar
Aset lancar adalah aset yang dapat diperdagangkan dengan mudah dan juga memiliki masa manfaat yang pendek. Aset ini biasanya dihitung dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Contoh aset lancar adalah kas, piutang, persediaan barang, dan lain-lain. Untuk menghitung aset lancar, kamu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Aset Lancar | = | Kas | + | Piutang | + | Persediaan Barang | + | Aset Lain-lain |
Hasil dari rumus tersebut akan memberikan nilai total aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
2.1 Kas
Kas adalah aset yang paling likuid dan dapat digunakan untuk membayar utang dan membiayai kegiatan operasional perusahaan. Cara menghitung kas yang dimiliki perusahaan adalah dengan menambahkan nilai uang tunai yang dimiliki perusahaan dengan nilai saldo di rekening bank yang dimiliki perusahaan.
Contoh:
- Uang tunai: Rp 5.000.000,-
- Saldo rekening bank: Rp 10.000.000,-
- Total kas: Rp 15.000.000,-
2.2 Piutang
Piutang adalah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lainnya sebagai hasil penjualan barang atau jasa. Cara menghitung piutang adalah dengan menjumlahkan nilai tagihan yang masih belum dibayar oleh pelanggan perusahaan.
Contoh:
No | Nama Pelanggan | Tagihan |
---|---|---|
1 | PT ABC | Rp 3.000.000,- |
2 | CV XYZ | Rp 7.000.000,- |
Total | Rp 10.000.000,- |
Total nilai piutang perusahaan adalah sebesar Rp 10.000.000,-
2.3 Persediaan Barang
Persediaan barang adalah semua barang yang dimiliki oleh perusahaan yang akan dijual dalam kegiatan operasional. Cara menghitung persediaan barang adalah dengan menjumlahkan nilai harga barang yang dimiliki perusahaan.
Contoh:
No | Nama Barang | Harga Barang | Jumlah Barang | Total Harga |
---|---|---|---|---|
1 | Laptop | Rp 5.000.000,- | 10 unit | Rp 50.000.000,- |
2 | Hanphone | Rp 2.000.000,- | 20 unit | Rp 40.000.000,- |
Total | Rp 90.000.000,- |
Total nilai persediaan barang perusahaan adalah sebesar Rp 90.000.000,-
3. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Contoh aset tetap adalah gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain. Untuk menghitung aset tetap, kamu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Aset Tetap | = | Beban Penyusutan | + | Nilai Perolehan |
Beban penyusutan adalah selisih antara nilai perolehan aset dan nilai sisa aset setelah masa manfaatnya habis. Nilai perolehan adalah harga beli atau biaya pembuatan aset tetap.
3.1 Beban Penyusutan
Beban penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap setiap tahunnya karena penggunaannya dan depresiasi. Cara menghitung beban penyusutan adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Beban Penyusutan | = | (Nilai Perolehan – Nilai Sisa Aset) / Masa Manfaat |
Nilai sisa aset adalah nilai yang diperkirakan dari aset tetap saat masa manfaatnya habis.
3.2 Nilai Perolehan
Nilai perolehan adalah harga beli atau biaya pembuatan aset tetap. Nilai perolehan dilaporkan pada saat aset tetap tersebut diperoleh dan belum disusutkan.
Contoh:
No | Nama Aset Tetap | Harga Beli | Masa Manfaat | Nilai Sisa Aset | Beban Penyusutan | Nilai Perolehan |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Gedung | Rp 2.000.000.000,- | 20 tahun | Rp 200.000.000,- | Rp 90.000.000,- | Rp 1.810.000.000,- |
2 | Mesin | Rp 500.000.000,- | 5 tahun | Rp 50.000.000,- | Rp 90.000.000,- | Rp 410.000.000,- |
Total | Rp 180.000.000,- | Rp 2.220.000.000,- |
Total nilai aset tetap perusahaan adalah sebesar Rp 2.220.000.000,-
4. Aset Lain-lain
Aset lain-lain adalah aset yang tidak termasuk dalam aset lancar, aset tetap, dan juga tidak dikategorikan sebagai aset tidak lancar. Contoh aset lain-lain adalah hak paten, merk dagang, dan lain-lain. Untuk menghitung aset lain-lain, kamu dapat menggunakan nilai wajar dari aset tersebut.
FAQ Cara Menghitung Aset Perusahaan
1. Mengapa perlu menghitung aset perusahaan?
Menghitung aset perusahaan sangat penting untuk mengetahui nilai dari harta yang dimiliki oleh perusahaan dan juga memperkirakan kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan modal kerja.
2. Apa bedanya aset lancar dan aset tetap?
Aset lancar memiliki masa manfaat yang pendek dan dapat diperdagangkan dengan mudah, sedangkan aset tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
3. Apa itu nilai sisa aset?
Nilai sisa aset adalah nilai yang diperkirakan dari aset tetap saat masa manfaatnya habis.
4. Apa itu nilai wajar aset?
Nilai wajar aset adalah nilai yang dapat diterima untuk menjual aset tersebut secara sukarela antara pembeli dan penjual dalam keadaan normal.
Kesimpulan
Menghitung aset perusahaan sangat penting untuk mengetahui nilai dari harta yang dimiliki oleh perusahaan dan juga memperkirakan kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan modal kerja. Perusahaan bisa menghitung nilai total dari aset lancar, aset tetap, dan aset lain-lain yang dimilikinya. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!