Hello Sobat TeknoBgt! Banyak orang yang merasa bingung ketika harus menghitung PPH badan terutang. PPH (Pajak Penghasilan) badan adalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau badan usaha yang telah memperoleh penghasilan dari kegiatan usahanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung PPH badan terutang secara lengkap dan mudah dipahami. Simak terus ya!
Apa itu PPH Badan Terutang?
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menghitung PPH badan terutang, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu PPH Badan Terutang.
PPH Badan Terutang adalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau badan usaha yang telah memperoleh penghasilan dari kegiatan usahanya. Penghasilan yang dimaksud meliputi penghasilan dari jual beli, produksi, atau kegiatan lainnya yang menghasilkan pendapatan. Besarnya PPH Badan Terutang biasanya dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku pada tahun tersebut.
PPH Badan Terutang merupakan salah satu kewajiban perusahaan atau badan usaha dalam memenuhi kontribusi pajak dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara.
Tarif Pajak Badan di Indonesia
Sebelum kita membahas cara menghitung PPH Badan Terutang, ada baiknya kita mengetahui tarif pajak badan yang berlaku di Indonesia. Berikut adalah tarif pajak badan yang berlaku pada tahun 2021:
Penghasilan Kena Pajak (dalam juta rupiah) | Tarif Pajak |
---|---|
Kurang dari atau sama dengan 50 | 10% |
Lebih dari 50 sampai dengan 250 | 20% |
Lebih dari 250 | 25% |
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa tarif pajak badan di Indonesia berbeda-beda tergantung dari jumlah penghasilan kena pajak yang diterima.
Cara Menghitung PPH Badan Terutang
Setiap perusahaan atau badan usaha yang memperoleh penghasilan wajib menghitung besarnya PPH Badan Terutang yang harus dibayar. Berikut adalah cara menghitung PPH Badan Terutang:
1. Menentukan total penghasilan kena pajak
Langkah pertama dalam menghitung PPH Badan Terutang adalah menentukan total penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah penghasilan yang dapat dikenakan pajak setelah dikurangi dengan pengurang-pengurang yang diatur dalam undang-undang.
Penghasilan kena pajak dapat dihitung dengan rumus berikut:
Penghasilan Kena Pajak | |
---|---|
Total penghasilan bruto | – |
Pengurang-pengurang | = |
Penghasilan kena pajak |
Penghasilan bruto adalah total penghasilan yang diperoleh sebelum dikurangi dengan pengurang-pengurang. Sedangkan pengurang-pengurang adalah pengurangan yang dilakukan atas penghasilan bruto.
2. Menghitung penghasilan netto
Setelah mengetahui total penghasilan kena pajak, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan netto. Penghasilan netto adalah penghasilan yang belum dipotong PPH. Penghasilan netto dapat dihitung dengan mengurangi penghasilan kena pajak dengan pengurangan khusus yang telah diatur dalam undang-undang.
Penghasilan netto dapat dihitung dengan rumus berikut:
Penghasilan Netto | |
---|---|
Penghasilan kena pajak | – |
Pengurangan khusus | = |
Penghasilan netto |
Pengurangan khusus adalah pengurangan yang dilakukan atas penghasilan kena pajak. Pengurangan khusus ini berbeda-beda tergantung dari jenis penghasilan dan diatur dalam undang-undang.
3. Menentukan tarif pajak badan yang berlaku
Setelah mengetahui penghasilan netto, langkah selanjutnya adalah menentukan tarif pajak badan yang berlaku pada tahun tersebut. Tarif pajak badan berbeda-beda tergantung dari jumlah penghasilan kena pajak yang diterima.
4. Menghitung PPH Badan Terutang
Setelah mengetahui penghasilan netto dan tarif pajak badan yang berlaku, langkah terakhir adalah menghitung besarnya PPH Badan Terutang. PPH Badan Terutang dapat dihitung dengan rumus berikut:
PPH Badan Terutang | |
---|---|
Penghasilan netto | x |
Tarif pajak badan yang berlaku | = |
PPH Badan Terutang |
Setelah menghitung PPH Badan Terutang, perusahaan atau badan usaha harus melaporkan dan membayar pajak tersebut ke kantor pajak setempat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan PPH Badan Terutang?
PPH Badan Terutang adalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau badan usaha yang telah memperoleh penghasilan dari kegiatan usahanya.
2. Bagaimana cara menghitung PPH Badan Terutang?
Cara menghitung PPH Badan Terutang adalah dengan menentukan total penghasilan kena pajak, menghitung penghasilan netto, menentukan tarif pajak badan yang berlaku, dan menghitung PPH Badan Terutang.
3. Apa saja pengurang-pengurang dalam perhitungan penghasilan kena pajak?
Pengurang-pengurang dalam perhitungan penghasilan kena pajak meliputi biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan penghasilan, beban bunga, kerugian, dan pengurangan khusus yang diatur dalam undang-undang.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung PPH Badan Terutang dengan lengkap dan mudah dipahami. Sebagai perusahaan atau badan usaha, kita harus memenuhi kewajiban membayar pajak dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt dan membantu dalam menghitung PPH Badan Terutang. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!