Cara Menghitung Pajak PPh untuk Sobat TeknoBgt

Halo Sobat TeknoBgt! Siapa yang tidak kenal dengan pajak? Ya, pajak memang menjadi salah satu pemasukan negara untuk membiayai berbagai program dan kegiatan yang diperlukan oleh masyarakat. Pajak PPh atau Pajak Penghasilan adalah salah satu jenis pajak yang harus dibayar oleh setiap warga negara yang memiliki penghasilan tertentu. Namun, apakah Sobat TeknoBgt sudah paham bagaimana cara menghitung PPh tersebut? Yuk, simak pembahasan berikut ini!

Pengertian PPh

Sebelum membahas cara menghitung PPh, ada baiknya Sobat TeknoBgt mengetahui terlebih dahulu pengertian dari PPh itu sendiri. PPh atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh oleh setiap wajib pajak yang memenuhi syarat. Penghasilan yang dimaksud meliputi pendapatan dari pekerjaan, usaha, harta, dan sebagainya. PPh termasuk dalam jenis pajak langsung, yang artinya pembayarannya dilakukan langsung oleh wajib pajak ke kas negara.

PPh dikenakan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam undang-undang perpajakan. Wajib pajak harus mengisi SPT (Surat Pemberitahuan) dan melaporkan jumlah penghasilannya ke Kantor Pajak terdekat. Setelah itu, baru dilakukan perhitungan dan pembayaran PPh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jenis-jenis PPh

Terdapat beberapa jenis PPh yang harus dipahami oleh setiap wajib pajak. Berikut adalah jenis-jenis PPh yang perlu Sobat TeknoBgt ketahui:

Jenis PPhUraian
PPh Pasal 21PPh yang dikenakan terhadap penghasilan dari pekerjaan yang diterima oleh karyawan atau pegawai
PPh Pasal 22PPh yang dikenakan terhadap penghasilan dari penjualan barang atau jasa oleh perusahaan
PPh Pasal 23PPh yang dikenakan terhadap penghasilan dari usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha lainnya
PPh Pasal 25PPh yang dikenakan terhadap penghasilan dari usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak badan
PPh Pasal 26PPh yang dikenakan terhadap penghasilan dari penjualan aset atau modal yang dimiliki oleh wajib pajak

Cara Menghitung PPh

Setelah mengetahui jenis-jenis PPh, selanjutnya adalah bagaimana cara menghitung PPh tersebut. Perlu diketahui bahwa cara menghitung PPh tergantung pada jenis PPh yang dikenakan pada wajib pajak. Berikut adalah cara menghitung PPh untuk masing-masing jenis PPh:

Cara Menghitung PPh Pasal 21

PPh Pasal 21 dikenakan terhadap penghasilan dari pekerjaan yang diterima oleh karyawan atau pegawai. PPh Pasal 21 dihitung dengan cara sebagai berikut:

  1. Tentukan Jumlah Bruto
  2. Jumlah bruto merupakan jumlah penghasilan sebelum dipotong PPh. Jumlah bruto bisa berbeda-beda tergantung dari besaran gaji atau upah yang diterima oleh karyawan atau pegawai.

  3. Kurangi Jumlah PTKP
  4. PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah penghasilan yang tidak dikenakan PPh. Besaran PTKP berbeda-beda tergantung dari status pernikahan dan jumlah tanggungan. PTKP yang telah dikurangi tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah bulan.

  5. Dapatkan Jumlah Netto Setahun
  6. Jumlah netto setahun didapatkan dari hasil pengurangan jumlah bruto dengan jumlah PTKP yang telah dikurangi. Setelah itu, jumlah tersebut kemudian dikalikan dengan 12 atau jumlah bulan dalam setahun.

  7. Tentukan Tarif PPh
  8. Pilih tarif PPh yang berlaku saat ini. Biasanya terdapat beberapa tarif PPh yang berbeda-beda tergantung dari besaran penghasilan. Setelah itu, tarif tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah netto setahun.

  9. Dapatkan Jumlah PPh
  10. Jumlah PPh didapatkan dari hasil perhitungan antara jumlah netto setahun dengan tarif PPh.

Cara Menghitung PPh Pasal 22

PPh Pasal 22 dikenakan terhadap penghasilan dari penjualan barang atau jasa oleh perusahaan. PPh Pasal 22 dihitung dengan cara sebagai berikut:

  1. Tentukan Nilai Penjualan
  2. Nilai penjualan adalah harga jual dari barang atau jasa yang dijual oleh perusahaan. Nilai penjualan tersebut kemudian dikalikan dengan tarif PPh Pasal 22 yang berlaku saat ini.

  3. Dapatkan Jumlah PPh
  4. Jumlah PPh didapatkan dari hasil perhitungan antara nilai penjualan dengan tarif PPh Pasal 22.

Cara Menghitung PPh Pasal 23 dan 25

PPh Pasal 23 dan Pasal 25 dikenakan terhadap penghasilan dari usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha lainnya. PPh Pasal 23 dan 25 dihitung dengan cara sebagai berikut:

  1. Tentukan Jumlah Bruto
  2. Jumlah bruto merupakan jumlah penghasilan sebelum dipotong PPh. Jumlah bruto bisa berbeda-beda tergantung dari besaran penghasilan yang diperoleh.

  3. Dapatkan Jumlah Netto Setahun
  4. Jumlah netto setahun didapatkan dari hasil pengurangan jumlah bruto dengan biaya-biaya yang diperlukan dalam kegiatan usaha tersebut.

  5. Tentukan Tarif PPh
  6. Pilih tarif PPh yang berlaku saat ini. Biasanya terdapat beberapa tarif PPh yang berbeda-beda tergantung dari besaran penghasilan. Setelah itu, tarif tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah netto setahun.

  7. Dapatkan Jumlah PPh
  8. Jumlah PPh didapatkan dari hasil perhitungan antara jumlah netto setahun dengan tarif PPh.

Cara Menghitung PPh Pasal 26

PPh Pasal 26 dikenakan terhadap penghasilan dari penjualan aset atau modal yang dimiliki oleh wajib pajak. PPh Pasal 26 dihitung dengan cara sebagai berikut:

  1. Tentukan Nilai Jual Aset atau Modal
  2. Nilai jual aset atau modal adalah harga dari aset atau modal yang dijual oleh wajib pajak. Nilai tersebut kemudian dikalikan dengan tarif PPh Pasal 26 yang berlaku saat ini.

  3. Dapatkan Jumlah PPh
  4. Jumlah PPh didapatkan dari hasil perhitungan antara nilai jual aset atau modal dengan tarif PPh Pasal 26.

FAQ mengenai Cara Menghitung Pajak PPh

1. Siapa yang harus membayar PPh?

Setiap warga negara yang memiliki penghasilan tertentu harus membayar PPh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Bagaimana cara mengisi SPT?

Wajib pajak harus mengisi SPT (Surat Pemberitahuan) dan melaporkan jumlah penghasilannya ke Kantor Pajak terdekat. Setelah itu, baru dilakukan perhitungan dan pembayaran PPh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Apa itu PTKP?

PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah penghasilan yang tidak dikenakan PPh. Besaran PTKP berbeda-beda tergantung dari status pernikahan dan jumlah tanggungan.

4. Apa saja jenis-jenis PPh?

Terdapat beberapa jenis PPh, antara lain PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25, dan PPh Pasal 26.

5. Apa yang dimaksud dengan tarif PPh?

Tarif PPh adalah besaran persentase yang digunakan untuk menghitung jumlah PPh yang harus dibayar oleh wajib pajak.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung Pajak PPh. Perlu diingat bahwa cara menghitung PPh tergantung pada jenis PPh yang dikenakan pada wajib pajak. Pastikan Sobat TeknoBgt mengetahui jenis-jenis PPh dan cara menghitungnya dengan benar agar tidak terkena sanksi dari pihak yang berwenang. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Pajak PPh untuk Sobat TeknoBgt