Halo Sobat TeknoBgt! Bagi umat Muslim, puasa adalah salah satu ibadah yang harus dilaksanakan selama bulan Ramadan. Namun, terkadang ada kondisi di mana seseorang tidak bisa berpuasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil. Nah, bagi kamu yang tidak bisa berpuasa, kamu bisa membayar fidyah sebagai ganti puasa. Di artikel ini, kita akan membahas cara menghitung fidyah puasa. Yuk, simak!
Apa itu Fidyah Puasa?
Sebelum membahas cara menghitung fidyah puasa, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu fidyah puasa. Fidyah puasa adalah pembayaran pengganti bagi mereka yang tidak mampu untuk berpuasa karena kondisi kesehatan tertentu atau dalam keadaan hamil. Pembayaran fidyah ini harus dilakukan setiap hari yang ditinggalkan dari puasa.
Apakah Semua Orang Dapat Membayar Fidyah Puasa?
Tidak semua orang dapat membayar fidyah puasa. Hanya mereka yang memang tidak mampu untuk berpuasa karena alasan yang dibenarkan syariat yang diperbolehkan membayar fidyah puasa. Misalnya, orang yang sakit dan tidak mampu berpuasa atau orang yang sibuk merawat orang sakit.
Berapa Besar Jumlah Fidyah Puasa yang Harus Dibayar?
Jumlah fidyah yang harus dibayar adalah makanan pokok satu hari untuk satu orang. Jumlah ini dapat berbeda di setiap daerah tergantung dengan tingkat kebutuhan hidup di daerah tersebut. Di Indonesia, jumlah fidyah puasa saat ini adalah Rp. 20.000,- per hari.
Bagaimana Cara Menghitung Fidyah Puasa?
Sekarang, kita akan membahas cara menghitung fidyah puasa. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam menghitung fidyah puasa, yaitu:
Cara Pertama
Cara pertama dalam menghitung fidyah puasa adalah dengan membayar kepada orang yang membutuhkan. Jumlah pembayaran yang harus dibayarkan adalah makanan pokok satu hari untuk satu orang. Di Indonesia, jumlah ini adalah Rp. 20.000,- per hari. Kamu dapat menghitung jumlah fidyah puasa dengan cara:
Banyaknya Hari Tidak Berpuasa | Jumlah Fidyah Puasa |
---|---|
1 hari | Rp. 20.000,- |
2 hari | Rp. 40.000,- |
3 hari | Rp. 60.000,- |
4 hari | Rp. 80.000,- |
5 hari | Rp. 100.000,- |
6 hari | Rp. 120.000,- |
7 hari | Rp. 140.000,- |
Contoh penghitungan: jika kamu tidak berpuasa selama 10 hari, maka jumlah fidyah yang harus kamu bayarkan adalah Rp. 200.000,-.
Cara Kedua
Cara kedua dalam menghitung fidyah puasa adalah dengan memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan dalam bentuk makanan. Jumlah makanan yang diberikan adalah makanan pokok satu hari untuk satu orang. Kamu dapat menghitung jumlah jumlah fidyah puasa dengan cara:
Banyaknya Hari Tidak Berpuasa | Jumlah Bantuan Makanan |
---|---|
1 hari | Makanan pokok satu hari untuk satu orang |
2 hari | Makanan pokok dua hari untuk satu orang |
3 hari | Makanan pokok tiga hari untuk satu orang |
4 hari | Makanan pokok empat hari untuk satu orang |
5 hari | Makanan pokok lima hari untuk satu orang |
6 hari | Makanan pokok enam hari untuk satu orang |
7 hari | Makanan pokok tujuh hari untuk satu orang |
Contoh penghitungan: jika kamu tidak berpuasa selama 10 hari, maka kamu harus memberikan bantuan makanan pokok selama 10 hari untuk satu orang yang membutuhkan.
FAQ
1. Apakah Fidyah Puasa Harus Dibayar Dalam Bentuk Uang?
Tidak, fidyah puasa dapat dibayar dalam bentuk makanan.
2. Apakah Orang yang Sedang Menjalankan Puasa Wajib Membayar Fidyah Puasa?
Tidak, seseorang yang sedang menjalankan puasa tidak wajib membayar fidyah puasa. Hanya mereka yang benar-benar tidak mampu berpuasa karena kondisi kesehatan tertentu atau dalam keadaan hamil yang diperbolehkan membayar fidyah puasa.
3. Berapa Jumlah Fidyah Puasa yang Harus Dibayar di Luar Bulan Ramadan?
Jumlah fidyah yang harus dibayar di luar bulan Ramadan adalah makanan pokok satu hari untuk satu orang, sama seperti di bulan Ramadan.
Penutup
Nah, itulah tadi cara menghitung fidyah puasa. Ingatlah bahwa membayar fidyah puasa adalah sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilakukan dengan sebab yang dibenarkan syariat. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.