Cara Menghitung Besarnya Harga Pokok Penjualan

Salam hangat untuk Sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara menghitung besarnya harga pokok penjualan. Bagi Sobat yang memiliki usaha atau perusahaan, perhitungan harga pokok penjualan sangatlah penting untuk dijalankan.

Pendahuluan

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai cara menghitung besarnya harga pokok penjualan, Sobat perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan (HPP) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang/jasa yang nantinya akan dijual. HPP sangatlah penting karena akan mempengaruhi harga jual yang ditentukan. Jika HPP terlalu tinggi, maka harga jual yang ditentukan juga akan tinggi, sehingga bisa mempengaruhi daya beli konsumen.

Apa Saja Biaya yang Termasuk dalam HPP?

Biaya-biaya yang termasuk dalam HPP yaitu:

NoJenis Biaya
1Bahan baku
2Biaya tenaga kerja langsung
3Biaya overhead pabrik
4Biaya produksi yang belum terjual

Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas cara menghitung besarnya HPP. Berikut adalah cara-cara yang dapat Sobat gunakan.

Cara Menghitung Besarnya HPP

1. Menghitung Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah yang nantinya akan diolah menjadi barang jadi. Untuk menghitung biaya bahan baku, Sobat dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya Bahan Baku = Harga Beli Bahan Baku + Biaya Pengiriman Bahan Baku – Diskon Pembelian

Contoh:

Sobat memiliki usaha pembuatan kue. Sobat membeli tepung sebanyak 500 kg dengan harga Rp5.000 per kg. Biaya pengiriman tepung sebesar Rp200.000 dan Sobat mendapatkan diskon pembelian sebesar 10%. Berikut adalah cara menghitung biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi kue:

Biaya Bahan Baku = (Rp5.000 x 500 kg) + Rp200.000 – (Rp5.000 x 500 kg x 10%)

Biaya Bahan Baku = Rp2.250.000

2. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji dan tunjangan karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung, Sobat dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Gaji Karyawan + Tunjangan Karyawan

Contoh:

Sobat memiliki usaha produksi tas. Sobat memiliki 5 karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Gaji karyawan sebesar Rp2.000.000 dan tunjangan karyawan sebesar Rp500.000. Berikut adalah cara menghitung biaya tenaga kerja langsung:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = (Rp2.000.000 x 5) + (Rp500.000 x 5)

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp12.500.000

3. Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Biaya ini dapat berupa biaya sewa gedung, listrik, air, dan sebagainya. Untuk menghitung biaya overhead pabrik, Sobat dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya Overhead Pabrik = Biaya Operasional Pabrik / Total Satuan Produk

Contoh:

Sobat memiliki usaha produksi sepatu. Biaya operasional pabrik dalam satu bulan sebesar Rp50.000.000 dan Sobat berhasil memproduksi 10.000 pasang sepatu dalam satu bulan. Berikut adalah cara menghitung biaya overhead pabrik per satuan produk:

Biaya Overhead Pabrik = Rp50.000.000 / 10.000

Biaya Overhead Pabrik = Rp5.000

4. Menghitung Biaya Produksi yang Belum Terjual

Biaya produksi yang belum terjual adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang belum terjual pada periode laporan keuangan yang sedang dihitung. Untuk menghitung biaya produksi yang belum terjual, Sobat dapat menggunakan rumus berikut:

Biaya Produksi yang Belum Terjual = (HPP / Total Satuan Produk) x Barang yang Belum Terjual

Contoh:

Sobat memiliki usaha produksi pakaian. HPP per satuan produk sebesar Rp100.000. Saat ini, Sobat memiliki 500 pakaian yang belum terjual. Berikut adalah cara menghitung biaya produksi yang belum terjual:

Biaya Produksi yang Belum Terjual = (Rp100.000 / 1) x 500

Biaya Produksi yang Belum Terjual = Rp50.000.000

FAQ

1. Apa yang Dimaksud dengan Harga Pokok Penjualan?

Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang/jasa yang nantinya akan dijual.

2. Mengapa Perhitungan HPP Sangat Penting?

Perhitungan HPP sangatlah penting karena akan mempengaruhi harga jual yang ditentukan. Jika HPP terlalu tinggi, maka harga jual yang ditentukan juga akan tinggi, sehingga bisa mempengaruhi daya beli konsumen.

3. Apa Saja Biaya yang Termasuk dalam HPP?

Biaya-biaya yang termasuk dalam HPP yaitu:

NoJenis Biaya
1Bahan baku
2Biaya tenaga kerja langsung
3Biaya overhead pabrik
4Biaya produksi yang belum terjual

4. Bagaimana Cara Menghitung Besarnya HPP?

Untuk menghitung besarnya HPP, Sobat perlu menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan biaya produksi yang belum terjual.

Kesimpulan

Dalam pembahasan kali ini, Sobat telah mempelajari mengenai cara menghitung besarnya harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan sangatlah penting dalam dunia bisnis karena akan mempengaruhi harga jual yang ditentukan. Dengan menghitung harga pokok penjualan secara teliti, Sobat dapat menentukan harga jual yang tepat dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk berkunjung kembali ke artikel-artikel menarik lainnya.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Besarnya Harga Pokok Penjualan