Cara Menghitung BEP dan Contohnya

Hello Sobat TeknoBgt,

Pendahuluan

BEP atau Break Even Point merupakan titik impas atau titik balik dimana pendapatan sama dengan biaya. BEP ini sangat penting dalam menghitung keuntungan dan kerugian dari suatu usaha. Dengan mengetahui BEP, kita dapat menentukan titik dimana usaha kita mulai menghasilkan keuntungan atau rugi. Pada artikel ini, kita akan belajar tentang cara menghitung BEP dan beberapa contohnya.

Pengertian dan Rumus BEP

BEP merupakan titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya. Saat BEP tercapai, maka usaha telah mencapai titik impas dimana pendapatan sama dengan biaya serta tidak menghasilkan keuntungan maupun rugi. BEP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

BEP=Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Dalam rumus tersebut, biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi.

Contoh Menghitung BEP

Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah contoh menghitung BEP:

Sebuah perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 100 juta per bulan untuk pengelolaan usaha. Harga jual per unit adalah Rp. 50.000,- dan biaya variabel per unit adalah Rp. 20.000,-. Berapa banyak unit produk yang harus dijual per bulan agar perusahaan mencapai BEP?

BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

BEP = Rp. 100 juta / (Rp. 50.000,- – Rp. 20.000,-)

BEP = Rp. 100 juta / Rp. 30.000,-

BEP = 3.333,33

Jadi, perusahaan harus menjual sebanyak 3.333 unit produk per bulan agar mencapai BEP.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi BEP

BEP dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Harga jual per unit
  • Biaya variabel per unit
  • Volume penjualan
  • Biaya tetap

Semakin tinggi harga jual per unit dan semakin rendah biaya variabel per unit, maka BEP semakin rendah. Begitu juga dengan semakin tinggi volume penjualan dan semakin rendah biaya tetap, maka BEP semakin rendah.

Keuntungan Mengetahui BEP

Mengetahui BEP sangat penting bagi pengusaha karena :

  • Dapat menentukan harga jual yang optimal
  • Dapat menentukan jumlah produksi yang tepat
  • Dapat mengetahui apakah usaha menghasilkan keuntungan atau rugi
  • Dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat

FAQ Mengenai BEP

1. Apa yang dimaksud dengan BEP?

BEP atau Break Even Point merupakan titik impas atau titik balik dimana pendapatan sama dengan biaya.

2. Mengapa BEP penting?

BEP penting untuk menentukan titik dimana usaha mulai menghasilkan keuntungan atau rugi serta menentukan harga jual yang optimal.

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi BEP?

Faktor-faktor yang mempengaruhi BEP adalah harga jual per unit, biaya variabel per unit, volume penjualan, dan biaya tetap.

4. Bagaimana cara menghitung BEP?

BEP dapat dihitung dengan rumus Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit).

5. Apa saja keuntungan mengetahui BEP?

Keuntungan mengetahui BEP antara lain dapat menentukan harga jual yang optimal, jumlah produksi yang tepat, mengetahui apakah usaha menghasilkan keuntungan atau rugi, serta menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Kesimpulan

Dengan mengetahui cara menghitung BEP dan contohnya, kita dapat menentukan titik dimana usaha kita mulai menghasilkan keuntungan atau rugi serta menentukan harga jual yang optimal. BEP juga penting dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Jadi, Sobat TeknoBgt, jangan lupa untuk menghitung BEP dari usaha Anda!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung BEP dan Contohnya