Cara Perhitungan Hasil Uji Hammer Test

Hello Sobat TeknoBgt! Dalam industri konstruksi, uji hammer test sering digunakan untuk mengukur kekuatan beton. Metode ini dapat memberikan informasi penting tentang kualitas dan kekuatan beton yang digunakan dalam proyek konstruksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara perhitungan hasil uji hammer test dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

Apa itu Uji Hammer Test?

Sebelum membahas cara perhitungan hasil uji hammer test, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu uji hammer test. Sebagaimana namanya, uji ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut hammer test atau rebound hammer. Alat ini bekerja dengan cara menghentikan dan memantulkan pukulan terhadap permukaan beton yang ingin diukur.

Hasil pantulan ini kemudian diukur dengan menggunakan skala rebound yang tersedia pada alat. Semakin tinggi rebound yang dihasilkan, semakin kuat pula beton tersebut. Uji hammer test ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan beton pada berbagai struktur seperti kolom, dinding, lantai, dan sebagainya.

Alat yang Dibutuhkan untuk Uji Hammer Test

Sebelum melakukan uji hammer test, ada beberapa alat yang harus disiapkan terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan:

Nama AlatJumlah
Rebound Hammer1 buah
Batu Ujianminimal 6 buah
Tape/Pita Pengukur1 buah
Bor1 buah
Diamond Bitssesuai kebutuhan

Cara Perhitungan Hasil Uji Hammer Test

Langkah Pertama: Persiapan Batu Ujian

Sebelum melakukan uji hammer test, batu ujian harus dipersiapkan terlebih dahulu. Batu ujian yang digunakan harus memiliki ukuran yang standar dan berbentuk silinder. Ukuran standar batu ujian adalah:

  • Diameter 15 cm
  • Tinggi 30 cm

Setelah memiliki batu ujian yang sudah dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengeboran pada batu ujian untuk mengambil sample beton. Pengeboran dilakukan pada permukaan batu ujian dengan menggunakan bor dengan diameter yang sesuai.

Setelah terambil, sampel beton kemudian dipotong dengan menggunakan diamond bits. Potongan beton tersebut kemudian digunakan untuk diuji dengan menggunakan rebound hammer.

Langkah Kedua: Pelaksanaan Uji Hammer Test

Setelah memiliki sampel beton yang sudah dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hammer test. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:

  1. Pastikan permukaan batu ujian sudah rata dan bersih dari debu atau kotoran lainnya
  2. Pastikan alat rebound hammer sudah dalam kondisi yang baik dan masih dalam masa kalibrasi
  3. Posisikan alat rebound hammer pada permukaan beton yang ingin diuji dan tekan tombol untuk memukul permukaan beton
  4. Hasil rebound akan terlihat pada skala yang ada di alat
  5. Ulangi langkah nomor 3 dan nomor 4 minimal 6 kali pada setiap sampel beton

Hasil rebound yang diperoleh dari masing-masing pukulan kemudian harus dicatat dan dihitung reratanya. Perhitungan rebound rata-rata ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan kekuatan beton dengan menggunakan kurva kalibrasi yang sudah ada.

Langkah Ketiga: Penghitungan Hasil Uji

Setelah melakukan uji hammer test dan memperoleh hasil rebound rata-rata, langkah selanjutnya adalah menghitung kekuatan beton. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Periksa kurva kalibrasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan beton
  2. Tentukan nilai rebound rata-rata yang diperoleh dari setiap sampel beton
  3. Cari titik pada kurva kalibrasi yang sesuai dengan nilai rebound rata-rata yang diperoleh
  4. Nilai yang terdapat pada sumbu vertikal pada titik tersebut adalah nilai kekuatan beton dalam satuan MPa

Dalam penghitungan kekuatan beton, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti umur beton, suhu, kelembaban, dan kondisi batu ujian. Semua faktor ini akan mempengaruhi hasil uji dan perhitungan kekuatan beton yang didapatkan.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Apa yang Dimaksud dengan Rebound?

Rebound adalah nilai pantulan yang dihasilkan oleh rebound hammer pada permukaan beton yang diuji. Nilai rebound ini kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengukur kekuatan beton.

Apakah Uji Hammer Test Akurat?

Uji hammer test dapat memberikan hasil yang cukup akurat jika dilakukan dengan benar dan dengan memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi hasil uji. Namun, perlu diingat bahwa hasil uji hanya dapat digunakan sebagai acuan dan tidak sepenuhnya menggambarkan kualitas dan kekuatan beton.

Apakah Uji Hammer Test Bisa Dilakukan pada Beton Basah?

Uji hammer test tidak bisa dilakukan pada beton basah karena alat rebound hammer akan merusak permukaan beton yang masih basah. Batu ujian harus benar-benar kering dan keras sebelum dilakukan uji hammer test.

Berapa Banyak Sampel Beton yang Dibutuhkan untuk Uji Hammer Test?

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, minimal dibutuhkan 6 sampel beton yang diuji. Semakin banyak sampel beton yang diuji, semakin akurat pula hasil yang didapatkan.

Penutup

Itu dia Sobat TeknoBgt, cara perhitungan hasil uji hammer test yang bisa Anda gunakan dalam proyek konstruksi. Penting untuk diingat bahwa uji hammer test hanya dapat digunakan sebagai acuan dan tidak sepenuhnya merepresentasikan kualitas dan kekuatan beton. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Perhitungan Hasil Uji Hammer Test