Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah merasa bingung tentang bagaimana cara menghitung token listrik? Jangan khawatir, dalam artikel ini kamu akan mendapatkan panduan lengkap tentang cara menghitung token listrik dengan mudah dan cepat.
1. Apa Itu Token Listrik?
Sebelum membahas cara menghitung token listrik, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu apa itu token listrik. Token listrik adalah kode yang berisi informasi tentang jumlah daya listrik yang harus dibeli untuk mengisi pulsa listrik atau PLN prabayar. Token ini didapat setelah kamu membeli pulsa listrik atau melakukan pembayaran melalui ATM, SMS Banking atau Internet Banking.
Setiap token listrik memiliki angka-angka yang perlu dihitung agar pasokan listrik di rumah atau kantor tidak terputus. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menghitung token listrik dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaian listrik.
2. Mengapa Penting untuk Menghitung Token Listrik dengan Benar?
Menghitung token listrik dengan benar sangat penting untuk mengontrol penggunaan listrik di rumah atau kantor. Jika kita salah dalam menghitung token listrik, ada kemungkinan kita akan kehabisan daya listrik dan listrik di rumah atau kantor kita akan terputus. Selain itu, jika kita sering salah dalam menghitung token listrik, maka kita akan menghabiskan biaya yang tidak perlu karena harus membeli pulsa listrik lebih sering.
3. Cara Menghitung Token Listrik dengan Mudah
Bagaimana cara menghitung token listrik? Berikut adalah panduan lengkapnya:
Pemakaian Listrik | Harga per kWh |
---|---|
0 – 450 kWh | Rp 1.467 |
451 – 900 kWh | Rp 1.617 |
901 – 1.200 kWh | Rp 1.704 |
Langkah 1: Cek Saldo Pulsa Listrik
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengecek saldo pulsa listrik. Untuk mengecek saldo pulsa listrik, kamu dapat menggunakan kode USSD *777# atau melalui aplikasi PLN Mobile.
Langkah 2: Cek Daya Listrik yang Digunakan
Langkah kedua adalah mengecek daya listrik yang digunakan. Daya listrik biasanya tertera di meteran listrik atau dapat dilihat pada tagihan listrik bulanan. Misalnya daya listrik yang digunakan adalah 1.300 watt.
Langkah 3: Cek Status Harga per kWh
Langkah ketiga adalah mengecek status harga per kWh pada bulan tersebut. Harga per kWh berbeda-beda setiap bulannya, dan dapat dilihat pada tagihan listrik bulanan atau pada situs web PLN. Jika bulan ini status harga per kWh adalah 1.617, maka kita akan menggunakan harga tersebut dalam penghitungan.
Langkah 4: Hitung Jumlah kWh yang Digunakan
Langkah keempat adalah menghitung jumlah kWh yang digunakan. Caranya adalah dengan mengalikan daya listrik dengan jumlah jam pemakaian listrik dalam sehari, kemudian dikalikan dengan jumlah hari dalam sebulan.
Misalnya daya listrik yang digunakan adalah 1.300 watt, dan pemakaian listrik dalam sehari adalah 6 jam. Maka jumlah kWh yang digunakan adalah:
(1.300 watt x 6 jam x 30 hari) / 1.000 = 234 kWh
Langkah 5: Hitung Jumlah Token Listrik yang Dibutuhkan
Langkah kelima adalah menghitung jumlah token listrik yang dibutuhkan. Caranya adalah dengan mengalikan jumlah kWh yang digunakan dengan status harga per kWh yang berlaku pada bulan tersebut.
Misalnya pada bulan ini status harga per kWh adalah 1.617, maka jumlah token listrik yang dibutuhkan adalah:
234 kWh x Rp 1.617 = Rp 377.178
Jadi, untuk membeli token listrik sebesar Rp 377.178, kamu dapat membeli melalui ATM, SMS Banking, atau Internet Banking.
4. FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Cara Menghitung Token Listrik
Apa yang Harus Dilakukan Jika Token Listrik Sudah Habis?
Jika token listrik sudah habis, maka listrik di rumah atau kantor akan terputus. Kamu dapat membeli pulsa listrik kembali agar pasokan listrik kembali normal.
Berapa Harga per kWh untuk Pemakaian Listrik di Atas 1.200 kWh?
Untuk pemakaian listrik di atas 1.200 kWh, harga per kWh adalah Rp 2.204
Bagaimana Cara Mengecek Saldo Pulsa Listrik?
Kamu dapat mengecek saldo pulsa listrik menggunakan kode USSD *777# atau melalui aplikasi PLN Mobile.
5. Kesimpulan
Dalam artikel ini, kamu telah mempelajari cara menghitung token listrik dengan benar dan mudah. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, kamu dapat mengontrol pemakaian listrik di rumah atau kantor dengan lebih baik. Tetap pantau penggunaan listrik kamu agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!