Cara Menghitung Tabel Distribusi Frekuensi

Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung tabel distribusi frekuensi. Apa itu tabel distribusi frekuensi? Tabel distribusi frekuensi merupakan sebuah tabel yang berisi data-data yang dikelompokkan berdasarkan rentang kelasnya beserta jumlah frekuensi masing-masing kelas.

Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi

Sebelum kita membahas cara menghitung tabel distribusi frekuensi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian dari tabel distribusi frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi data-data yang dikelompokkan berdasarkan rentang kelasnya beserta jumlah frekuensi masing-masing kelas. Tabel ini digunakan untuk menyajikan data yang bersifat kontinu seperti tinggi badan, berat badan, dan lain sebagainya.

Tabel distribusi frekuensi juga bisa digunakan untuk menyajikan data yang bersifat diskrit seperti jumlah kelahiran bayi pada suatu rumah sakit dalam satu tahun.

Langkah-langkah Menghitung Tabel Distribusi Frekuensi

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung tabel distribusi frekuensi. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menentukan Rentang Kelas

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan rentang kelas. Rentang kelas adalah selisih antara nilai batas atas dan nilai batas bawah suatu kelas.

Rentang kelas dapat ditentukan dengan rumus:

Rumus Rentang Kelas
Rentang Kelas = nilai batas atas – nilai batas bawah

Contoh:

Jika data yang akan dihitung adalah tinggi badan dalam cm dengan data sebagai berikut:

NoTinggi Badan (cm)
1155
2160
3165
4170
5175

Maka rentang kelasnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Batas BawahBatas AtasRentang Kelas
1551594
1601644
1651694
1701744
1751794

2. Menentukan Jumlah Kelas

Langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah kelas. Jumlah kelas dapat ditentukan dengan rumus:

Rumus Jumlah Kelas
Jumlah Kelas = akar kuadrat dari jumlah data

Contoh:

Jika data yang akan dihitung adalah tinggi badan dalam cm dengan jumlah data sebanyak 5, maka jumlah kelasnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Rumus Jumlah Kelas
Jumlah Kelas = akar kuadrat dari 5
Jumlah Kelas ≈ 2,236
Jumlah Kelas ≈ 2 (dibulatkan ke bawah)

3. Menentukan Panjang Interval Kelas

Selanjutnya, tentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas dapat ditentukan dengan rumus:

Rumus Panjang Interval Kelas
Panjang Interval Kelas = (nilai data maksimum – nilai data minimum) / jumlah kelas

Contoh:

Jika data yang akan dihitung adalah tinggi badan dalam cm dengan data sebagai berikut:

NoTinggi Badan (cm)
1155
2160
3165
4170
5175

Maka panjang interval kelasnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Rumus Panjang Interval Kelas
Panjang Interval Kelas = (175 – 155) / 2
Panjang Interval Kelas = 10

4. Menentukan Rentang Data

Langkah selanjutnya adalah menentukan rentang data. Rentang data adalah selisih antara nilai data maksimum dan nilai data minimum.

Rentang data dapat ditentukan dengan rumus:

Rumus Rentang Data
Rentang Data = nilai data maksimum – nilai data minimum

Contoh:

Jika data yang akan dihitung adalah tinggi badan dalam cm dengan data sebagai berikut:

NoTinggi Badan (cm)
1155
2160
3165
4170
5175

Maka rentang datanya dapat ditentukan sebagai berikut:

Rumus Rentang Data
Rentang Data = 175 – 155
Rentang Data = 20

5. Menentukan Batas Kelas

Setelah menentukan rentang kelas dan panjang interval kelas, selanjutnya tentukan batas kelas. Batas kelas terdiri dari nilai batas bawah dan nilai batas atas.

Batas bawah kelas pertama adalah nilai data minimum, sedangkan batas atas kelas terakhir adalah nilai data maksimum.

Batas atas kelas lainnya dapat ditentukan dengan rumus:

Rumus Batas Atas Kelas
Batas Atas Kelas = batas bawah kelas + panjang interval kelas

Contoh:

Jika data yang akan dihitung adalah tinggi badan dalam cm dengan data sebagai berikut:

NoTinggi Badan (cm)
1155
2160
3165
4170
5175

Dengan rentang kelas sebagai berikut:

Batas BawahBatas AtasRentang Kelas
1551594
1601644
1651694
1701744
1751794

Maka batas atas kelasnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Batas BawahBatas Atas
155159
160164
165169
170174
175179

6. Menghitung Frekuensi Kelas

Langkah terakhir adalah menghitung frekuensi kelas. Frekuensi kelas adalah jumlah data yang masuk ke dalam kelas tersebut.

Frekuensi kelas dapat ditentukan dengan cara menghitung data yang masuk dalam rentang kelas tersebut.

Contoh:

Jika data yang akan dihitung adalah tinggi badan dalam cm dengan data sebagai berikut:

NoTinggi Badan (cm)
1155
2160
3165
4170
5175

Dengan rentang kelas sebagai berikut:

Batas BawahBatas AtasRentang Kelas
1551594
1601644
1651694
1701744
1751794

Maka frekuensi kelasnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Batas KelasFrekuensi Kelas
155 – 1591
160 – 1641
165 – 1691
170 – 1741
175 – 1791

FAQ

Apa itu tabel distribusi frekuensi?

Tabel distribusi frekuensi merupakan sebuah tabel yang berisi data-data yang dikelompokkan berdasarkan rentang kelasnya beserta jumlah frekuensi masing-masing kelas.

Kapan tabel distribusi frekuensi digunakan?

Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menyajikan data yang bersifat kontinu seperti tinggi badan, berat badan, dan lain sebagainya. Tabel distribusi frekuensi juga bisa digunakan untuk menyajikan data yang bersifat diskrit seperti jumlah kelahiran bayi pada suatu rumah sakit dalam satu tahun.

Apa saja langkah-langkah menghitung tabel distribusi frekuensi?

Langkah-langkah menghitung tabel distribusi frekuensi antara lain menentukan rentang kelas, menentukan jumlah kelas, menentukan panjang interval kelas, menentukan rentang data, menentukan batas kelas, dan menghitung frekuensi kelas.

Bagaimana cara menghitung frekuensi kelas?

Frekuensi kelas dapat ditentukan dengan cara menghitung data yang masuk dalam rentang kelas tersebut.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung Tabel Distribusi Frekuensi

https://youtube.com/watch?v=7XPChkyBSms