Cara Menghitung Bilangan Oksidasi

Halo Sobat TeknoBgt! Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung bilangan oksidasi. Sebelumnya, apa sih bilangan oksidasi? Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang dikasih atau diterima oleh suatu atom dalam senyawa kimia. Dengan mengetahui bilangan oksidasi, kita dapat memprediksi sifat senyawa tersebut. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Bilangan Oksidasi

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung bilangan oksidasi, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang dikasih atau diterima oleh suatu atom dalam suatu senyawa kimia. Bilangan oksidasi dapat memiliki nilai positif, negatif, atau nol.

Bilangan oksidasi memiliki peran penting dalam kimia karena dapat digunakan untuk memprediksi sifat-sifat senyawa, seperti reaktivitas dan kestabilannya. Selain itu, bilangan oksidasi juga digunakan dalam penentuan persamaan reaksi kimia.

Bilangan oksidasi dapat ditunjukkan dengan angka Romawi atau dalam bentuk bilangan bulat. Dalam penunjukkan bilangan oksidasi dengan angka Romawi, nilai positif ditunjukkan dengan angka di sebelah kiri simbol unsur, sedangkan nilai negatif ditunjukkan dengan angka di sebelah kanan simbol unsur.

Contoh:

UnsurBilangan Oksidasi
FeII
Cl-I
KI

Dalam penunjukkan bilangan oksidasi dalam bentuk bilangan bulat, nilai positif ditunjukkan dengan bilangan bulat positif, sedangkan nilai negatif ditunjukkan dengan bilangan bulat negatif.

Contoh:

UnsurBilangan Oksidasi
Fe+2
Cl-1
K+1

Cara Menghitung Bilangan Oksidasi

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung bilangan oksidasi. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:

1. Aturan Bilangan Oksidasi

Aturan bilangan oksidasi digunakan untuk menentukan bilangan oksidasi unsur-unsur tertentu dalam senyawa kimia. Beberapa aturan bilangan oksidasi antara lain:

a. Bilangan Oksidasi Unsur Bebas

Bilangan oksidasi unsur bebas (uncombined element) adalah nol. Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung dengan unsur lainnya dalam suatu senyawa. Contoh unsur bebas antara lain Cu, O2, dan Fe.

b. Bilangan Oksidasi Hidrogen

Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam senyawa logam hidrida. Dalam senyawa logam hidrida, bilangan oksidasi hidrogen adalah -1.

c. Bilangan Oksidasi Oksigen

Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida dan superoksida. Dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi oksigen adalah -1. Sedangkan dalam senyawa superoksida, bilangan oksidasi oksigen adalah -1/2.

d. Bilangan Oksidasi Logam

Bilangan oksidasi logam dalam senyawa adalah sama dengan muatan ion atau jumlah elektron dikurangi dengan jumlah proton. Contoh, bilangan oksidasi Fe dalam FeCl3 adalah +3 karena ada tiga ion klorida (-1) yang melekat pada ion Fe3+.

2. Metode Keseimbangan Elektron

Metode keseimbangan elektron digunakan untuk menghitung bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa berdasarkan jumlah elektron yang diterima atau dikasih oleh unsur tersebut. Proses penghitungan dapat dilakukan dengan cara:

a. Menentukan Bilangan Oksidasi Beberapa Unsur

Pertama-tama, tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur yang sudah diketahui nilainya. Misalnya, jika kita ingin menghitung bilangan oksidasi Fe dalam FeCl3, kita sudah tahu bilangan oksidasi klorin (-1).

b. Menentukan Jumlah Elektron yang Diterima dan Dikasih

Selanjutnya, tentukan jumlah elektron yang diterima dan dikasih oleh unsur yang ingin dihitung bilangan oksidasinya. Jika kita ingin menghitung bilangan oksidasi Fe dalam FeCl3, kita harus menentukan jumlah elektron yang diterima oleh atom Fe dan diterima oleh atom Cl.

c. Menyeimbangkan Jumlah Elektron

Kemudian, seimbangkan jumlah elektron yang diterima dan dikasih oleh unsur-unsur tersebut dengan menambah atau mengurangi elektron. Jika jumlah elektron diterima lebih besar dari jumlah elektron dikasih, maka tambahkan elektron. Jika jumlah elektron dikasih lebih besar dari jumlah elektron diterima, maka kurangi elektron.

d. Memeriksa Keseimbangan Elektron

Terakhir, periksa apakah jumlah elektron yang diterima sama dengan jumlah elektron yang dikasih. Jika sudah seimbang, maka bilangan oksidasi dapat ditentukan berdasarkan jumlah elektron yang diterima atau dikasih. Jika belum seimbang, maka ulangi langkah-langkah sebelumnya.

3. Inversi Bilangan Oksidasi

Inversi bilangan oksidasi dilakukan pada senyawa yang mengandung ion hidrogen atau ion oksigen yang dapat berubah-ubah bilangan oksidasinya. Caranya adalah dengan mengalikan ion tersebut dengan bilangan oksidasi yang diinginkan sehingga jumlah muatannya sama dengan nol.

FAQ

1. Apa itu bilangan oksidasi?

Bilangan oksidasi adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang dikasih atau diterima oleh suatu atom dalam suatu senyawa kimia.

2. Mengapa bilangan oksidasi penting dalam kimia?

Bilangan oksidasi penting dalam kimia karena dapat digunakan untuk memprediksi sifat-sifat senyawa, seperti reaktivitas dan kestabilannya. Selain itu, bilangan oksidasi juga digunakan dalam penentuan persamaan reaksi kimia.

3. Bagaimana cara menghitung bilangan oksidasi?

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung bilangan oksidasi, antara lain aturan bilangan oksidasi, metode keseimbangan elektron, dan inversi bilangan oksidasi.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan tentang cara menghitung bilangan oksidasi. Dengan mengetahui bilangan oksidasi, kita dapat memprediksi sifat-sifat senyawa dan menghitung persamaan reaksi kimia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Bilangan Oksidasi