Halo Sobat TeknoBgt, sudah siap untuk mempelajari cara menghitung gaji bersih? Mungkin sebagian dari kamu sering merasa bingung dengan perhitungan gaji, khususnya gaji bersih yang diterima setiap bulan. Artikel ini hadir untuk memberikan penjelasan lengkap tentang cara menghitung gaji bersih secara sederhana. Yuk, simak ulasannya!
Pendahuluan
Sebelum membahas cara menghitung gaji bersih, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu gaji bersih. Gaji bersih adalah jumlah uang yang diterima karyawan setelah dikurangi berbagai potongan, seperti PPH 21, BPJS, dan lain sebagainya. Sedangkan gaji kotor adalah jumlah gaji sebelum dikurangi potongan tersebut.
Untuk menghitung gaji bersih, perlu adanya cara khusus yang dapat dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung gaji bersih:
Perhitungan Gaji Kotor
Langkah pertama dalam menghitung gaji bersih adalah menghitung gaji kotor terlebih dahulu. Gaji kotor merupakan gaji yang diterima karyawan sebelum dikurangi berbagai macam potongan.
No. | Jenis Gaji | Jumlah |
---|---|---|
1 | Gaji Pokok | Rp 5.000.000 |
2 | Tunjangan Keluarga | Rp 2.000.000 |
3 | Tunjangan Jabatan | Rp 1.000.000 |
Dari tabel di atas, dapat dihitung jumlah gaji kotor dengan cara menjumlahkan gaji pokok, tunjangan keluarga, serta tunjangan jabatan.
Pertama, Hitung Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan gaji yang diterima karyawan setiap bulan tanpa tergantung pada kinerja atau tunjangan-tunjangan lain. Untuk menghitung gaji pokok, perhatikan besaran gaji yang tertera pada surat keputusan (SK) karyawan.
Contoh:
Seorang karyawan memiliki gaji pokok sebesar Rp 5.000.000.
Kedua, Hitung Tunjangan Keluarga
Tunjangan keluarga merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang memiliki tanggungan keluarga, seperti istri atau anak-anak. Besaran tunjangan keluarga berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan.
Contoh:
Seorang karyawan mendapatkan tunjangan keluarga sebesar Rp 2.000.000.
Ketiga, Hitung Tunjangan Jabatan
Tunjangan jabatan merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan berdasarkan jabatan atau posisi yang diemban. Besaran tunjangan jabatan juga berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan.
Contoh:
Seorang karyawan mendapatkan tunjangan jabatan sebesar Rp 1.000.000.
Keempat, Jumlahkan Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, dan Tunjangan Jabatan
Setelah menghitung gaji pokok, tunjangan keluarga, serta tunjangan jabatan, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan ketiganya untuk mendapatkan jumlah gaji kotor.
Contoh:
Jumlah gaji kotor = Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 8.000.000.
Perhitungan Gaji Bersih
Setelah menghitung gaji kotor, langkah selanjutnya adalah menghitung gaji bersih. Gaji bersih adalah jumlah uang yang diterima karyawan setelah dikurangi berbagai potongan.
Potongan PPH 21
PPH 21 atau pajak penghasilan adalah pajak yang dipotong dari gaji karyawan setiap bulan. Besaran potongan PPH 21 tergantung pada besaran gaji karyawan.
Contoh:
Besaran PPH 21 sebesar 5% dari gaji karyawan. Jadi, PPH 21 yang harus dipotong dari gaji karyawan dengan gaji kotor Rp 8.000.000 adalah:
5% x Rp 8.000.000 = Rp 400.000.
Potongan BPJS
Setelah menghitung potongan PPH 21, langkah selanjutnya adalah menghitung potongan BPJS. BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah lembaga yang memberikan jaminan sosial bagi masyarakat Indonesia.
Contoh:
Besaran potongan BPJS untuk kesehatan sebesar 4%, sedangkan untuk ketenagakerjaan sebesar 1%. Jadi, total besaran potongan BPJS yang harus dipotong dari gaji karyawan adalah:
(4% + 1%) x Rp 8.000.000 = Rp 400.000.
Potongan Lainnya
Selain PPH 21 dan BPJS, masih ada beberapa potongan lain yang harus diperhitungkan, seperti potongan transportasi, potongan asuransi, dan sebagainya. Besaran potongan ini dapat berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan.
Perhitungan Gaji Bersih
Setelah menghitung potongan PPH 21, BPJS, dan potongan lainnya, langkah terakhir adalah menghitung gaji bersih. Gaji bersih merupakan jumlah uang yang diterima karyawan setelah dikurangi berbagai potongan.
Contoh:
Jumlah potongan PPH 21 + BPJS + potongan lainnya = Rp 200.000 + Rp 400.000 + Rp 300.000 = Rp 900.000.
Jadi, jumlah gaji bersih yang diterima karyawan adalah:
Gaji kotor – potongan PPH 21 – BPJS – potongan lainnya = Rp 8.000.000 – Rp 900.000 = Rp 7.100.000.
FAQ
1. Apa itu gaji bersih?
Gaji bersih adalah jumlah uang yang diterima karyawan setelah dikurangi berbagai potongan, seperti PPH 21, BPJS, dan lain sebagainya. Sedangkan gaji kotor adalah jumlah gaji sebelum dikurangi potongan tersebut.
2. Bagaimana cara menghitung gaji bersih?
Langkah pertama dalam menghitung gaji bersih adalah menghitung gaji kotor terlebih dahulu dengan menjumlahkan gaji pokok, tunjangan keluarga, serta tunjangan jabatan. Setelah itu, hitung potongan PPH 21, BPJS, dan potongan lainnya untuk mendapatkan jumlah gaji bersih.
3. Apa saja potongan yang harus dipotong dari gaji karyawan?
Potongan yang harus dipotong dari gaji karyawan antara lain PPH 21, BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, potongan transportasi, potongan asuransi, dan sebagainya.
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap tentang cara menghitung gaji bersih. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, diharapkan Sobat TeknoBgt dapat menghitung gaji bersih dengan mudah dan akurat. Jangan lupa untuk selalu memeriksa kembali peraturan perusahaan mengenai besaran potongan yang berlaku. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!