Selamat datang sobat TeknoBgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung passing grade SNMPTN dari nilai raport. SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri merupakan salah satu jalur seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur undangan. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah memenuhi passing grade. Nah, bagaimana caranya menghitungnya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Apa itu Passing Grade?
Passing grade merupakan batas nilai minimal yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa untuk dapat lolos pada seleksi SNMPTN. Setiap tahunnya, passing grade yang ditetapkan bisa berbeda-beda tergantung dari jumlah pendaftar dan daya tampung perguruan tinggi yang bersangkutan. Oleh karena itu, sangat penting bagi calon mahasiswa untuk mengetahui cara menghitung passing grade agar bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Bagaimana Cara Menghitung Passing Grade SNMPTN?
Untuk menghitung passing grade SNMPTN, terlebih dahulu kita perlu mengetahui bobot nilai raport. Bobot nilai raport ini terdiri dari tiga jenis nilai, yaitu:
Nilai | Bobot |
---|---|
Nilai Rata-rata Kelas 10 | 20% |
Nilai Rata-rata Kelas 11 | 30% |
Nilai Rata-rata Kelas 12 | 50% |
Jika sobat TeknoBgt sudah mengetahui bobot nilai raport, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai akhir raport. Berikut adalah rumusnya:
Nilai Akhir Raport = (Nilai Rata-rata Kelas 10 x 20%) + (Nilai Rata-rata Kelas 11 x 30%) + (Nilai Rata-rata Kelas 12 x 50%)
Setelah itu, sobat TeknoBgt perlu mengetahui persentase kelulusan SNMPTN pada tiap-tiap perguruan tinggi. Persentase kelulusan ini bisa berbeda-beda pada setiap perguruan tinggi, sehingga penting untuk mencari informasi terbaru.
Terakhir, hitunglah passing grade SNMPTN dengan rumus berikut:
Passing Grade SNMPTN = (Nilai Akhir Raport / Persentase Kelulusan) x 100
Dengan demikian, sobat TeknoBgt sudah bisa menghitung passing grade SNMPTN dari nilai raport. Namun, perlu diingat bahwa nilai raport bukan satu-satunya faktor yang dipertimbangkan dalam seleksi SNMPTN. Oleh karena itu, tetaplah belajar dengan rajin dan persiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tes-tes seleksi selanjutnya.
FAQ
1. Apakah passing grade SNMPTN setiap tahunnya sama?
Tidak, passing grade SNMPTN setiap tahunnya bisa berbeda-beda tergantung dari jumlah pendaftar dan daya tampung perguruan tinggi yang bersangkutan.
2. Apa saja faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam seleksi SNMPTN selain nilai raport?
Selain nilai raport, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam seleksi SNMPTN antara lain prestasi akademik dan non-akademik, tes potensi akademik, dan tes kemampuan dasar.
3. Apakah perguruan tinggi yang diikuti seleksi SNMPTN semua menggunakan batas nilai minimal yang sama?
Tidak, batas nilai minimal atau passing grade yang ditetapkan bisa berbeda-beda pada tiap-tiap perguruan tinggi.
Jika nilai raport tidak memenuhi passing grade SNMPTN, maka calon mahasiswa tidak bisa ikut seleksi SNMPTN melalui jalur undangan. Namun, masih ada jalur seleksi lain seperti SBMPTN, SNMPTN Bidikmisi, dan Mandiri.
5. Apakah nilai raport dijadikan sebagai syarat utama masuk perguruan tinggi?
Nilai raport tidak dijadikan sebagai syarat utama masuk perguruan tinggi. Namun, sebagai syarat kelulusan SNMPTN atau seleksi masuk perguruan tinggi lainnya, nilai raport memiliki bobot yang signifikan.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung passing grade SNMPTN dari nilai raport, sobat TeknoBgt perlu mengetahui bobot nilai raport, menghitung nilai akhir raport, mengetahui persentase kelulusan pada tiap-tiap perguruan tinggi, dan menghitung passing grade dengan rumus yang telah dijelaskan. Semoga penjelasan di atas dapat membantu sobat TeknoBgt dalam mempersiapkan diri untuk seleksi SNMPTN. Tetap semangat belajar dan jangan lupa untuk mencari informasi terbaru terkait perguruan tinggi yang akan diikuti seleksi SNMPTN.
Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!