Cara Menghitung Marginal Cost

Halo Sobat TeknoBgt! Apakah kamu pernah mendengar istilah Marginal Cost? Marginal Cost adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat satu unit produk tambahan. Mengetahui cara menghitung Marginal Cost sangat penting bagi pengusaha untuk mengukur biaya produksi dan menentukan harga jual yang tepat. Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung Marginal Cost secara lengkap. Simak ya!

Pengertian Marginal Cost

Marginal Cost adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk produksi satu unit produk tambahan. Dalam produksi, biaya yang terjadi biasanya terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun produksi meningkat atau menurun. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan bertambahnya produksi.

Jadi, Marginal Cost adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menambah satu unit produk. Marginal Cost sangat penting dalam menentukan harga jual karena perusahaan harus memastikan bahwa harga jual lebih tinggi daripada Marginal Cost agar mendapatkan keuntungan.

Cara Menghitung Marginal Cost

Ada beberapa cara untuk menghitung Marginal Cost. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu gunakan:

1. Metode Diferensiasi Biaya

Metode diferensiasi biaya adalah metode yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel kemudian dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan untuk menentukan biaya variabel per unit. Sedangkan biaya tetap dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan untuk menentukan biaya tetap per unit.

BiayaJumlahTotal Biaya
Biaya Tetap1000Rp 10.000.000
Biaya Variabel1000Rp 15.000.000
Total Biaya1000Rp 25.000.000

Dalam tabel di atas, biaya tetap per unit adalah Rp 10.000, sedangkan biaya variabel per unit adalah Rp 15.000. Marginal Cost dapat dihitung dengan menambahkan biaya variabel per unit dengan biaya tetap per unit, sehingga:

Marginal Cost = Biaya Tetap per unit + Biaya Variabel per unit

Marginal Cost = Rp 10.000 + Rp 15.000

Marginal Cost = Rp 25.000

2. Metode Beda Biaya

Metode beda biaya melibatkan perhitungan biaya antara dua tingkat produksi yang berbeda.

BiayaJumlah (1000 unit)Jumlah (2000 unit)Perbedaan
Biaya TetapRp 10.000.000Rp 10.000.000Rp 0
Biaya VariabelRp 12.500.000Rp 20.000.000Rp 7.500.000
Total BiayaRp 22.500.000Rp 30.000.000Rp 7.500.000

Dalam tabel di atas, perbedaan biaya antara 1000 dan 2000 unit adalah Rp 7.500.000. Marginal Cost dapat dihitung dengan membagi selisih biaya dengan jumlah produksi tambahan, sehingga:

Marginal Cost = Perbedaan Biaya / Jumlah Produksi Tambahan

Marginal Cost = Rp 7.500.000 / 1000 unit

Marginal Cost = Rp 7.500

FAQ mengenai Marginal Cost

1. Apa fungsi Marginal Cost dalam perusahaan?

Marginal Cost dapat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk secara akurat.

2. Bagaimana cara menghitung Marginal Cost?

Ada beberapa metode untuk menghitung Marginal Cost, di antaranya adalah metode diferensiasi biaya dan metode beda biaya.

3. Apa yang dimaksud dengan biaya variabel?

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan bertambahnya produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya produksi lainnya.

4. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap?

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun produksi meningkat atau menurun, seperti biaya sewa, gaji karyawan tetap, dan biaya overhead lainnya.

Penutup

Nah, demikianlah beberapa cara menghitung Marginal Cost yang dapat Sobat TeknoBgt gunakan. Dengan mengetahui Marginal Cost, kamu bisa menentukan harga jual yang tepat dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Menghitung Marginal Cost