Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar kalian? Pernahkah kalian merasakan getaran bumi yang tiba-tiba terjadi? Ya, itu adalah gempa bumi. Gempa bumi terjadi ketika ada pergeseran pada lempeng bumi yang menyebabkan getaran. Getaran inilah yang dirasakan sebagai gempa bumi. Saat terjadi gempa bumi, kita sering mendengar istilah episentrum dan hiposentrum. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung jarak episentrum gempa.
Apa itu Episentrum Gempa?
Episentrum gempa adalah lokasi paling dekat di permukaan bumi yang terletak di atas pusat gempa (hiposentrum). Hiposentrum adalah titik di dalam bumi di mana tekanan akibat pergeseran lempeng bumi mencapai titik puncak sehingga terjadi getaran atau gempa bumi.
Episentrum adalah titik di permukaan bumi di mana getaran gempa bumi paling kuat terjadi. Jarak episentrum gempa sangat penting untuk diketahui karena dapat membantu dalam menghitung besar gempa, menentukan wilayah yang terkena dampak gempa, serta memberikan informasi penting untuk mitigasi bencana.
Cara Menghitung Jarak Episentrum Gempa
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung jarak episentrum gempa, namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara yang paling umum digunakan, yaitu menggunakan waktu tiba gelombang P dan S. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
No. | Langkah-langkah |
---|---|
1 | Tentukan waktu tiba gelombang P. |
2 | Tentukan waktu tiba gelombang S. |
3 | Hitung selisih waktu tiba gelombang S dan P (S – P). |
4 | Gunakan tabel jarak-waktu untuk mencari jarak episentrum gempa berdasarkan selisih waktu tiba gelombang S dan P. |
Nah, untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu langkah-langkah di atas.
1. Tentukan Waktu Tiba Gelombang P
Gelombang P adalah gelombang primer atau gelombang longitudinal yang tercepat dalam perambatan getaran gempa bumi. Waktu tiba gelombang P dapat diukur menggunakan seismometer. Seismometer akan merekam getaran gempa bumi dan menghasilkan sinyal. Sinyal ini kemudian dapat digunakan untuk menghitung waktu tiba gelombang P.
Untuk menghitung waktu tiba gelombang P, kita memerlukan data waktu tiba sinyal dari beberapa stasiun seismik yang terletak terdekat dengan pusat gempa. Semakin banyak stasiun seismik yang terlibat, maka semakin akurat perhitungan waktu tiba gelombang P.
Waktu tiba gelombang P juga dapat dihitung menggunakan rumus:
Tp = Dp / Vp
di mana:
- Tp = waktu tiba gelombang P (detik)
- Dp = jarak episentrum gempa ke stasiun seismik (km)
- Vp = kecepatan perambatan gelombang P (km/detik)
Kecepatan perambatan gelombang P adalah 6 km/detik pada batuan padat. Namun, kecepatan ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis batuan yang dilalui oleh gelombang P.
2. Tentukan Waktu Tiba Gelombang S
Gelombang S adalah gelombang sekunder atau gelombang transversal yang lebih lambat dalam perambatan getaran gempa bumi. Waktu tiba gelombang S dapat diukur menggunakan seismometer, sama seperti gelombang P.
Untuk menghitung waktu tiba gelombang S, kita juga memerlukan data waktu tiba sinyal dari beberapa stasiun seismik yang terletak terdekat dengan pusat gempa. Semakin banyak stasiun seismik yang terlibat, maka semakin akurat perhitungan waktu tiba gelombang S.
Waktu tiba gelombang S juga dapat dihitung menggunakan rumus:
Ts = Ds / Vs
di mana:
- Ts = waktu tiba gelombang S (detik)
- Ds = jarak episentrum gempa ke stasiun seismik (km)
- Vs = kecepatan perambatan gelombang S (km/detik)
Kecepatan perambatan gelombang S adalah 3,5 km/detik pada batuan padat. Namun, seperti halnya gelombang P, kecepatan ini juga dapat berbeda-beda tergantung pada jenis batuan yang dilalui oleh gelombang S.
3. Hitung Selisih Waktu Tiba Gelombang S dan P (S – P)
Setelah kita menentukan waktu tiba gelombang P dan S, langkah selanjutnya adalah menghitung selisih waktu tiba keduanya, yaitu S – P. Selisih waktu tiba ini merupakan waktu yang dibutuhkan gelombang S untuk menyebar dari episentrum ke stasiun seismik setelah gelombang P.
Dalam perhitungan ini, selisih waktu tiba biasanya dihitung dalam detik. Pada umumnya, selisih waktu tiba antara gelombang S dan P berkisar antara 2-100 detik. Semakin lama selisih waktu tiba keduanya, maka semakin jauh jarak episentrum gempa dari stasiun seismik.
4. Gunakan Tabel Jarak-Waktu untuk Mencari Jarak Episentrum Gempa
Setelah mendapatkan nilai selisih waktu tiba (S – P), sekarang kita dapat menentukan jarak episentrum gempa dengan menggunakan tabel jarak-waktu. Tabel ini memiliki daftar jarak episentrum gempa berdasarkan selisih waktu tiba gelombang S dan P.
Selisih Waktu Tiba (S – P) (detik) | Jarak Episentrum Gempa (km) |
---|---|
2 | 10 |
3 | 15 |
4 | 20 |
5 | 25 |
6 | 30 |
7 | 35 |
8 | 40 |
9 | 45 |
10 | 50 |
11 | 55 |
12 | 60 |
13 | 65 |
14 | 70 |
15 | 75 |
16 | 80 |
17 | 85 |
18 | 90 |
19 | 95 |
20 | 100 |
Dari tabel di atas, kita dapat menentukan jarak episentrum gempa berdasarkan selisih waktu tiba gelombang S dan P. Misalnya, jika selisih waktu tiba adalah 5 detik, maka jarak episentrum gempa adalah 25 km.
FAQ
1. Apa itu Gempa Bumi?
Gempa bumi adalah getaran atau pergerakan pada permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya pergeseran pada lapisan batuan bumi. Pergeseran ini dapat terjadi karena adanya aktivitas tektonik atau vulkanik.
2. Apa itu Episentrum Gempa?
Episentrum gempa adalah lokasi paling dekat di permukaan bumi yang terletak di atas pusat gempa (hiposentrum).
3. Apa itu Hiposentrum Gempa?
Hiposentrum gempa adalah titik di dalam bumi di mana tekanan akibat pergeseran lempeng bumi mencapai titik puncak sehingga terjadi getaran atau gempa bumi.
4. Apa yang Dimaksud dengan Gelombang P dan S?
Gelombang P adalah gelombang primer atau gelombang longitudinal yang tercepat dalam perambatan getaran gempa bumi. Sedangkan gelombang S adalah gelombang sekunder atau gelombang transversal yang lebih lambat dalam perambatan getaran gempa bumi.
5. Bagaimana Cara Menghitung Jarak Episentrum Gempa?
Cara menghitung jarak episentrum gempa adalah dengan menggunakan waktu tiba gelombang P dan S. Setelah kita menentukan waktu tiba keduanya, kita dapat menghitung selisih waktu tiba (S – P) dan mencari jarak episentrum gempa berdasarkan tabel jarak-waktu.