Hello Sobat TeknoBgt! Apakah kamu sering mendengar kata “desil” dalam pembicaraan matematika? Jangan khawatir, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung desil secara lengkap dan mudah dipahami. Mari kita mulai!
Apa itu Desil?
Sebelum masuk ke pembahasan cara menghitung desil, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan desil. Secara sederhana, desil adalah salah satu ukuran pemusatan data atau kecenderungan suatu data dari nilai median.
Dalam statistika, terdapat beberapa ukuran pemusatan data seperti mean, median, dan modus. Namun, desil lebih jarang digunakan dibandingkan dengan tiga ukuran pemusatan data tersebut.
Fungsi Desil
Meskipun jarang digunakan, desil tetap memiliki peran penting dalam analisis data. Fungsi desil adalah untuk membagi data ke dalam sepuluh bagian yang sama besar atau sama banyak. Setiap bagian ini disebut sebagai desil.
Desil digunakan untuk mengetahui persebaran data yang lebih detail. Selain itu, desil juga dapat membantu dalam menemukan outlier atau data yang mencurigakan.
Cara Menghitung Desil
Ada beberapa cara untuk menghitung desil, namun pada artikel ini kita akan membahas dua cara yang paling umum digunakan. Cara pertama adalah menggunakan rumus yang sederhana, sedangkan cara kedua adalah menggunakan fungsi dalam aplikasi Microsoft Excel.
Cara Menghitung Desil dengan Rumus
Berikut adalah cara menghitung desil dengan rumus sederhana:
1. Menentukan Urutan Data
Langkah pertama adalah menentukan urutan data dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya, tergantung dari kebutuhan analisis data. Misalnya, kita memiliki data sebagai berikut:
No | Nilai |
---|---|
1 | 10 |
2 | 15 |
3 | 20 |
4 | 25 |
5 | 30 |
6 | 35 |
7 | 40 |
8 | 45 |
9 | 50 |
10 | 55 |
Dalam contoh di atas, data diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar.
2. Menentukan Nilai Desil yang Dicari
Langkah berikutnya adalah menentukan nilai desil yang ingin dicari. Dalam contoh ini, kita akan mencari nilai desil ke-3 (D3) dan desil ke-7 (D7).
3. Menghitung Persentase Data
Setelah menentukan nilai desil yang dicari, langkah selanjutnya adalah menghitung persentase data pada masing-masing desil. Untuk menghitung persentase data, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Persentase Data = (Banyak Data/Total Data) x 100%
Misalnya, untuk menghitung persentase data pada desil ke-3, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Persentase Data Desil ke-3 = (3/10) x 100% = 30%
Artinya, desil ke-3 berada pada posisi 30% dari seluruh data.
4. Menentukan Nilai Desil
Setelah mengetahui persentase data pada masing-masing desil, langkah terakhir adalah menentukan nilai desil. Untuk menentukan nilai desil, kita dapat mengambil data pada posisi persentase yang telah dihitung sebelumnya.
Misalnya, untuk mencari nilai desil ke-3 atau D3, kita dapat mengambil data pada posisi ke-3 dari urutan data yang telah diurutkan tadi. Sehingga, nilai D3 pada contoh di atas adalah 20.
Proses yang sama dapat dilakukan untuk mencari nilai desil ke-7 atau D7.
Cara Menghitung Desil dengan Microsoft Excel
Selain cara manual dengan rumus, kita juga dapat menggunakan fungsi yang tersedia dalam aplikasi Microsoft Excel. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Mengurutkan Data
Langkah pertama adalah mengurutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya. Caranya adalah dengan memilih data yang akan diurutkan dan menggunakan fitur “Sort” pada tab “Data” di Excel.
2. Menggunakan Fungsi DESIL
Setelah data diurutkan, selanjutnya kita dapat menggunakan fungsi DESIL pada Excel untuk menghitung nilai desil. Fungsi DESIL bisa kita temukan dengan mengetikkan “DESIL” pada kolom formula di Excel.
Untuk menghitung nilai desil, kita perlu memasukkan dua parameter, yaitu array dan k. Array adalah kumpulan data yang akan dihitung desilnya, sedangkan k adalah urutan desil yang akan dicari.
Misalnya, untuk mencari nilai desil ke-3 pada data yang sudah diurutkan, kita dapat menggunakan rumus berikut:
=DESIL(A1:A10,3)
Artinya, kita mencari nilai desil ke-3 pada range A1 sampai A10.
Proses yang sama dapat dilakukan untuk mencari nilai desil ke-7 atau D7.
FAQ
1. Apa Bedanya Desil dengan Persentil?
Desil dan persentil sama-sama digunakan untuk menggambarkan pemusatan data. Perbedaannya terletak pada jumlah bagian yang digunakan. Jika desil membagi data ke dalam 10 bagian yang sama besar, maka persentil membagi data ke dalam 100 bagian yang sama besar.
2. Kapan Desil Digunakan dalam Analisis Data?
Desil digunakan dalam analisis data ketika kita ingin mengetahui persebaran data yang lebih detail. Misalnya, ketika kita ingin menemukan outlier atau data yang mencurigakan.
3. Apa yang Harus Dilakukan Jika Data Tidak Dapat Dibagi dengan Sama Banyak?
Jika data tidak dapat dibagi dengan sama banyak, maka kita dapat menggunakan interpolasi untuk menentukan nilai desil yang tidak tepat.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung desil secara lengkap dan mudah dipahami. Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu dengan rumus sederhana dan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Selain itu, kita juga telah memahami fungsi desil dan kapan harus menggunakan desil dalam analisis data. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat TeknoBgt. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!