Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur?

Hello Sobat TeknoBgt! Bagi pasangan yang sedang berusaha memiliki anak, menghitung masa subur merupakan salah satu hal yang sangat penting diketahui. Masa subur adalah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim yang dapat memperbesar peluang kehamilan. Namun, menjadwalkan hubungan intim pada masa subur bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang bagaimana cara menghitung masa subur. Simak terus ya!

1. Apa itu Masa Subur?

Masa subur adalah periode waktu yang paling ideal untuk melakukan hubungan intim yang berpeluang tinggi memperoleh kehamilan. Masa subur terjadi ketika sel telur dari ovarium atau indung telur sudah matang dan siap dibuahi oleh sperma. Pada umumnya, masa subur terjadi sekitar 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya. Akan tetapi, setiap wanita memiliki perbedaan siklus menstruasi, sehingga masa subur juga dapat berbeda-beda.

1.1. Bagaimana Masa Subur Dihitung?

Untuk menghitung masa subur, kita perlu mengetahui terlebih dahulu berapa lama siklus menstruasi kita. Siklus menstruasi adalah periode waktu antara hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Cara menghitung masa subur adalah sebagai berikut:

FaseWaktuCara Menghitung
Menstruasi3-7 hariHari pertama menstruasi dihitung sebagai hari pertama siklus menstruasi
Folikel7-10 hariTambahkan 7-10 hari pada hari pertama siklus menstruasi
Ovulasi1-2 hariMasa subur terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya
Luteal14 hariMasa subur paling lama adalah 5 hari sebelum dan 2 hari setelah ovulasi

Jadi, contoh jika siklus menstruasi Anda adalah 28 hari, maka masa subur Anda terjadi pada hari ke-14. Tetapi, jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, maka perhitungan masa subur juga akan berbeda-beda. Untuk itu, pastikan Anda menghitung dengan tepat atau berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda.

1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masa Subur

Masa subur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi masa subur:

  • Usia wanita: Pada usia 20-25 tahun, masa subur cenderung lebih lama. Sedangkan pada usia 30 tahun ke atas, masa subur cenderung lebih pendek.
  • Kesehatan reproduksi: Faktor kesehatan, misalnya penyakit tiroid, diabetes, obesitas, atau polycystic ovary syndrome (PCOS) juga dapat mempengaruhi masa subur.
  • Stres: Stres yang berlebihan dapat mempengaruhi hormon reproduksi, sehingga dapat mempengaruhi masa subur.
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal: Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntikan, atau cincin vagina dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan masa subur.

1.3. Gejala-Gejala Masa Subur

Ada beberapa gejala yang dapat dirasakan saat sedang masa subur. Berikut adalah beberapa gejala masa subur:

  • Kenyalan lendir serviks: Saat masa subur, lendir serviks akan menjadi lebih kenyal dan licin.
  • Nyeri pada payudara: Beberapa wanita akan mengalami nyeri pada payudara saat masa subur.
  • Perubahan suhu tubuh basal: Suhu tubuh basal saat masa subur akan sedikit meningkat.
  • Nyeri pada perut: Beberapa wanita akan mengalami nyeri pada perut bagian bawah saat masa subur.
  • Perubahan mood: Beberapa wanita merasakan perubahan mood saat masa subur.

2. Cara Mengetahui Masa Subur dengan Tes Ovulasi

Selain dengan menghitung masa subur berdasarkan siklus menstruasi, kita juga dapat mengetahui masa subur dengan tes ovulasi. Tes ovulasi adalah alat tes yang digunakan untuk mengukur kadar hormon luteinizing hormone (LH) dalam urin. Saat masa subur, kadar LH akan meningkat dan dapat dideteksi dalam urin. Cara menggunakan tes ovulasi adalah sebagai berikut:

  1. Pilih waktu tes: Lakukan tes ovulasi pada waktu yang sama setiap hari, idealnya di antara jam 10 pagi hingga 8 malam.
  2. Buang air kecil terlebih dahulu: Sebelum melakukan tes, pastikan Anda sudah buang air kecil terlebih dahulu untuk menghindari kadar LH yang terlalu rendah.
  3. Gunakan alat tes ovulasi: Gunakan alat tes ovulasi dengan cara mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan dan pada alat tes tersebut.
  4. Tunggu hasil: Tunggu hasil tes selama beberapa menit hingga garis atau tanda muncul pada alat tes tersebut.

Jika garis atau tanda pada tes ovulasi semakin pekat tiap hari, maka kemungkinan besar Anda sedang berada di masa subur. Akan tetapi, perlu diingat bahwa tes ovulasi tidak 100% akurat, sehingga cara ini bisa menjadi alternatif saja bagi Anda yang ingin memastikan masa subur.

3. Kapan Harus Berhubungan Intim Saat Masa Subur?

Setelah mengetahui masa subur, kapan sebaiknya kita melakukan hubungan intim? Saat masa subur, disarankan untuk melakukan hubungan intim 2-3 hari sebelum ovulasi dan 1-2 hari setelah ovulasi. Alasannya adalah sperma dapat bertahan di dalam tubuh wanita selama 5 hari, sedangkan sel telur hanya dapat bertahan di dalam tubuh wanita selama 1-2 hari. Dengan begitu, kemungkinan sperma tersebut membuahi sel telur menjadi lebih besar.

3.1. Hubungan Intim yang Tepat Saat Masa Subur

Agar peluang kehamilan semakin besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan hubungan intim. Berikut adalah panduan hubungan intim yang tepat saat masa subur:

  • Lakukan hubungan intim secara rutin: Lakukan hubungan intim secara rutin, minimal 2-3 kali seminggu untuk memperbesar peluang kehamilan.
  • Jangan terlalu sering: Terlalu sering melakukan hubungan intim dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma.
  • Jangan menggunakan pelumas buatan: Penggunaan pelumas buatan dapat mempengaruhi kualitas sperma dan memperberat perjalanan sperma ke sel telur.
  • Posisi bercinta: Beberapa posisi bercinta seperti misionaris, doggy style, atau woman on top dapat memudahkan sperma mencapai sel telur.

4. FAQ

4.1. Apakah Setiap Wanita Memiliki Masa Subur yang Sama?

Tidak, setiap wanita memiliki perbedaan siklus menstruasi, sehingga masa subur juga dapat berbeda-beda.

4.2. Mengapa Perhitungan Masa Subur Penting?

Perhitungan masa subur penting untuk memperbesar peluang kehamilan. Dengan mengetahui masa subur, kita dapat menjadwalkan hubungan intim pada waktu yang tepat sehingga peluang kehamilan semakin besar.

4.3. Apakah Tes Ovulasi Perlu Dilakukan Setiap Bulan?

Tidak perlu. Tes ovulasi dapat dilakukan hanya ketika kita ingin memastikan masa subur. Akan tetapi, jika Anda memiliki masalah kesuburan, tes ovulasi dapat dilakukan secara rutin setiap bulan.

4.4. Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan?

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan, antara lain:

  • Usia
  • Kesehatan reproduksi
  • Gaya hidup dan pola makan
  • Kondisi lingkungan dan pekerjaan

4.5. Kapan Harus Menghubungi Dokter Kandungan?

Anda sebaiknya menghubungi dokter kandungan jika:

  • Setelah 6 bulan berusaha memperoleh kehamilan, belum berhasil hamil
  • Mengalami keluhan seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, nyeri saat berhubungan intim, atau nyeri pada perut bagian bawah
  • Memiliki riwayat penyakit seperti PCOS, endometriosis, atau penyakit kelamin

5. Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, Sobat TeknoBgt sekarang sudah mengetahui bagaimana cara menghitung masa subur dengan benar. Masa subur sangat penting untuk diketahui bagi pasangan yang sedang berusaha memiliki anak. Dengan mengetahui masa subur, kita dapat menjadwalkan hubungan intim pada waktu yang tepat sehingga peluang kehamilan semakin besar. Namun, perlu diingat bahwa setiap wanita memiliki perbedaan siklus menstruasi, sehingga masa subur juga dapat berbeda-beda. Jangan lupa untuk menjaga pola hidup dan makan yang sehat, serta berkonsultasi dengan dokter kandungan jika mengalami masalah kesuburan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur?