Halo Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai bagaimana cara menghitung BEP produksi. BEP (Break Even Point) adalah titik impas atau titik balik modal. Pada titik ini, total pendapatan yang diterima sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Dengan mengetahui BEP produksi, kita dapat mengetahui berapa jumlah produksi minimum yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian.
Apa yang Dimaksud dengan BEP Produksi?
Sebelum masuk ke cara menghitung BEP produksi, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan BEP produksi. BEP produksi adalah titik di mana jumlah barang yang terjual sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Pada titik ini, perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Untuk lebih memahami konsep BEP produksi, mari kita lihat tabel berikut:
Jumlah Produksi | Total Biaya Produksi | Penjualan | Total Laba |
---|---|---|---|
0 | Rp 1.000.000 | 0 | -Rp 1.000.000 |
100 | Rp 1.500.000 | Rp 1.500.000 | 0 |
200 | Rp 2.000.000 | Rp 3.000.000 | Rp 1.000.000 |
300 | Rp 2.500.000 | Rp 4.500.000 | Rp 2.000.000 |
400 | Rp 3.000.000 | Rp 6.000.000 | Rp 3.000.000 |
500 | Rp 3.500.000 | Rp 7.500.000 | Rp 4.000.000 |
Pada tabel di atas, terlihat bahwa saat jumlah produksi sebesar 200, total biaya produksi dan total pendapatan yang diterima sama-sama Rp 3.000.000. Pada titik ini, perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Inilah yang disebut dengan BEP produksi.
Cara Menghitung BEP Produksi
Sekarang, mari kita bahas cara menghitung BEP produksi. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung BEP produksi, salah satunya adalah sebagai berikut:
1. Hitung Total Biaya Produksi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung total biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya produksi yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung atau gaji karyawan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya produksi yang berubah seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Contoh biaya variabel adalah bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung.
2. Hitung Harga Jual per Unit
Setelah menghitung total biaya produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung harga jual per unit. Harga jual per unit adalah harga produk yang dijual pada pasar. Harga jual per unit ini harus ditentukan agar dapat menghitung BEP produksi.
3. Hitung Kontribusi Margin per Unit
Setelah mengetahui harga jual per unit, hitunglah kontribusi margin per unit. Kontribusi margin per unit adalah selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Kontribusi margin per unit merupakan kontribusi yang digunakan untuk menutupi biaya tetap dan memberikan keuntungan perusahaan.
4. Hitung Jumlah Unit yang Harus Dijual
Setelah mengetahui kontribusi margin per unit, hitunglah jumlah unit yang harus dijual. Jumlah unit yang harus dijual ini didapatkan dengan membagi total biaya tetap dengan kontribusi margin per unit.
Berikut adalah rumus lengkap untuk menghitung BEP produksi:
BEP produksi = | Total biaya produksi ÷ (Harga jual per unit – Biaya variabel per unit) |
FAQ Mengenai Menghitung BEP Produksi
1. Mengapa penting untuk menghitung BEP produksi?
Menghitung BEP produksi penting dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah produksi minimum yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian. Dengan mengetahui BEP produksi, perusahaan dapat menentukan strategi bisnis yang tepat.
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi BEP produksi?
BEP produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain harga jual per unit, biaya tetap, biaya variabel, dan jumlah produksi.
3. Apa beda BEP produksi dengan BEP keseluruhan?
BEP produksi adalah titik impas pada tingkat produksi tertentu. Sedangkan BEP keseluruhan adalah titik impas pada tingkat penjualan tertentu yang mencakup seluruh produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
4. Apa yang dilakukan jika BEP produksi terlampaui?
Jika BEP produksi terlampaui, perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Namun, perusahaan harus tetap memperhitungkan biaya tambahan yang mungkin timbul akibat peningkatan produksi.
5. Apa yang dilakukan jika BEP produksi tidak tercapai?
Jika BEP produksi tidak tercapai, perusahaan akan mengalami kerugian. Perusahaan harus mempertimbangkan strategi bisnis yang tepat, seperti mengevaluasi biaya produksi atau meningkatkan harga jual per unit.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai bagaimana cara menghitung BEP produksi. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai konsep BEP produksi dan cara menghitungnya. Jangan lupa untuk terus belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi dalam mengelola bisnis. Terima kasih telah membaca, Sobat TeknoBgt. Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.