Hello Sobat TeknoBgt! Apa kabar? Dalam artikel kali ini, kita akan membahas cara menghitung netto dengan mudah dan praktis. Netto adalah jumlah uang yang didapatkan setelah dipotong semua biaya dan pajak. Hal ini penting untuk diketahui terutama bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan atau memiliki bisnis sendiri. Tanpa berlama-lama lagi, yuk simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
Pengertian Netto
Netto adalah jumlah uang yang diterima setelah dipotong semua biaya dan pajak. Dalam dunia bisnis, netto sering disebut sebagai pendapatan bersih atau laba bersih. Di sisi lain, brutto adalah jumlah uang yang diterima sebelum dipotong semua biaya dan pajak. Contohnya, jika Anda bekerja sebagai karyawan, gaji yang Anda terima setiap bulannya adalah jumlah brutto. Namun, jika sudah dipotong pajak dan biaya lainnya, maka yang Anda terima adalah jumlah netto.
Untuk menghitung netto, Anda perlu mengetahui jumlah brutto, pajak, dan biaya-biaya lainnya yang harus dipotong. Berikut adalah cara menghitung netto secara sederhana:
Cara Menghitung Netto
Langkah | Keterangan |
---|---|
1 | Tentukan jumlah brutto |
2 | Hitung pajak yang harus dipotong |
3 | Hitung biaya-biaya lainnya |
4 | Kurangkan jumlah pajak dan biaya-biaya lainnya dari jumlah brutto |
5 | Hasilnya adalah jumlah netto yang diterima |
Setelah mengetahui cara umum menghitung netto, berikut adalah penjelasan lebih detail tentang masing-masing langkah:
Langkah 1: Tentukan Jumlah Brutto
Langkah pertama adalah menentukan jumlah brutto. Jumlah brutto adalah jumlah uang sebelum dipotong semua biaya dan pajak. Contoh sederhana jika kamu ingin menghitung gaji karyawan:
Misalnya, seorang karyawan mendapatkan gaji sebesar Rp10.000.000,- per bulan. Maka, jumlah brutto yang diterima setiap bulannya adalah Rp10.000.000,-.
Langkah 2: Hitung Pajak Yang Harus Dipotong
Setelah mengetahui jumlah brutto, langkah selanjutnya adalah menghitung pajak yang harus dipotong. Pajak yang harus dipotong bisa bervariasi tergantung pada jenis usaha atau pekerjaan yang dilakukan. Sebagai contoh, bagi karyawan, pajak penghasilan adalah salah satu pajak yang harus dipotong. Cara menghitung pajak penghasilan:
Jenis Pajak | Persen yang Dipotong | Contoh |
---|---|---|
Pajak Penghasilan | 5-30% | Jika gaji karyawan sebesar Rp10.000.000,-, dan pajak penghasilan yang harus dipotong adalah 10%, maka pajak yang harus dipotong adalah 10% x Rp10.000.000,- = Rp1.000.000,- |
Langkah 3: Hitung Biaya-Biaya Lainnya
Setelah pajak diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya-biaya lainnya yang harus dipotong. Biaya-biaya lainnya bisa bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan atau jenis usaha yang dilakukan. Beberapa contoh biaya-biaya lain yang mungkin harus dipotong antara lain:
Jenis Biaya | Contoh |
---|---|
BPJS Kesehatan | 4% |
BPJS Ketenagakerjaan | 5% |
Asuransi | Bervariasi |
Potongan Lain | Bervariasi |
Langkah 4: Kurangkan Jumlah Pajak dan Biaya-Biaya Lainnya Dari Jumlah Brutto
Setelah menghitung pajak dan biaya-biaya lainnya, langkah selanjutnya adalah mengurangkan jumlah tersebut dari jumlah brutto. Dalam contoh sebelumnya, jika pajak penghasilan yang harus dipotong adalah Rp1.000.000,- dan biaya-biaya lainnya sebesar Rp500.000,-, maka:
Netto = Jumlah Brutto – Jumlah Pajak – Jumlah Biaya-Biaya Lainnya
Netto = Rp10.000.000,- – Rp1.000.000,- – Rp500.000,-
Netto = Rp8.500.000,-
Langkah 5: Hasilnya Adalah Jumlah Netto Yang Diterima
Jumlah netto adalah uang yang diterima setelah dipotong semua biaya dan pajak. Dalam contoh sebelumnya, jumlah netto yang diterima oleh karyawan adalah Rp8.500.000,- per bulan.
FAQ: Pertanyaan Umum Tentang Cara Menghitung Netto
Apa Saja Biaya-Biaya Lainnya Yang Harus Dipotong?
Biaya-biaya lainnya yang harus dipotong bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan atau jenis usaha yang dilakukan. Beberapa biaya-biaya lain yang mungkin harus dipotong antara lain BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, asuransi, dan potongan lain. Pastikan untuk mengetahui semua biaya-biaya yang harus dipotong agar perhitungan netto menjadi lebih akurat.
Apakah Jumlah Netto Selalu Lebih Kecil Dari Jumlah Brutto?
Tidak selalu. Ada kasus di mana jumlah netto bisa lebih besar dari jumlah brutto. Contohnya, jika seseorang mendapatkan bonus atau tunjangan yang jumlahnya lebih besar daripada pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dipotong, maka jumlah netto yang diterima bisa lebih besar dari jumlah brutto.
Apakah Menghitung Netto Penting Bagi Setiap Orang?
Ya, menghitung netto penting bagi setiap orang terutama bagi yang bekerja sebagai karyawan atau memiliki bisnis. Dengan mengetahui jumlah netto, seseorang bisa mengetahui seberapa besar uang yang benar-benar bisa digunakan untuk keperluan pribadi atau bisnis. Selain itu, menghitung netto juga bisa membantu seseorang dalam mengatur keuangan secara lebih baik.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas cara menghitung netto dengan mudah dan praktis. Netto adalah jumlah uang yang diterima setelah dipotong semua biaya dan pajak. Untuk menghitung netto, Anda perlu mengetahui jumlah brutto, pajak, dan biaya-biaya lainnya yang harus dipotong. Pastikan untuk mengetahui semua biaya-biaya yang harus dipotong agar perhitungan netto menjadi lebih akurat. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!