Cara Menghitung KPK dan FPB

Halo Sobat TeknoBgt, apakah kalian pernah mendengar istilah KPK dan FPB? KPK dan FPB adalah singkatan dari kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar. Dalam matematika, kedua istilah ini sangat penting untuk menyelesaikan berbagai masalah, terutama dalam operasi bilangan bulat. Namun, banyak orang yang masih kebingungan dalam menghitung KPK dan FPB. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan cara menghitung KPK dan FPB dengan mudah dan lengkap.

Apa itu KPK dan FPB?

Sebelum memulai cara menghitung KPK dan FPB, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu KPK dan FPB. KPK (kelipatan persekutuan terkecil) adalah bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi habis oleh dua atau lebih bilangan bulat positif yang diberikan. Sedangkan FPB (faktor persekutuan terbesar) adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan bulat positif atau lebih.

Dalam ilustrasi sederhana, kita bisa mengibaratkan KPK sebagai saat kita menemukan waktu yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman. Waktu yang kita cari adalah waktu yang tepat bagi seluruh teman untuk bisa bertemu. Sedangkan FPB bisa kita ibaratkan sebagai saat kita membagikan beberapa kue kepada teman kita. Kita harus mencari ukuran kue terbesar yang bisa dibagi kepada semua teman agar sama rata.

Cara Menghitung KPK

Untuk menghitung KPK, kita bisa menggunakan metode perkalian faktor prima. Cara ini cukup mudah dan cepat, terutama untuk bilangan yang relatif kecil. Berikut adalah langkah-langkah menghitung KPK:

Step 1. Faktorkan bilangan-bilangan yang diberikan

Pertama, faktorkan bilangan-bilangan yang diberikan ke dalam bentuk faktor prima. Misalnya kita ingin mencari KPK dari 12 dan 20. Kita faktorkan bilangan-bilangan tersebut sebagai berikut:

BilanganFaktor Prima
122 x 2 x 3 = 2^2 x 3
202 x 2 x 5 = 2^2 x 5

Dari faktorisasi di atas, kita bisa tulis kembali bilangan-bilangan tersebut sebagai:

12 = 2^2 x 3

20 = 2^2 x 5

Step 2. Tuliskan semua faktor prima dengan pangkat tertinggi

Setelah itu, tuliskan semua faktor prima yang muncul dalam faktorisasi tadi, dengan pangkat tertinggi. Dalam hal ini, faktor prima yang sama adalah 2. Sehingga kita tuliskan faktor prima 2 dengan pangkat tertinggi yang lebih besar, yaitu 2^2.

12 = 2^2 x 3

20 = 2^2 x 5

2 = 2^2

3 = 3^1

5 = 5^1

Step 3. Kalikan semua faktor prima dengan pangkat tertinggi

Terakhir, kalikan semua faktor prima dengan pangkat tertinggi yang telah ditemukan pada setiap bilangan. KPK dari 12 dan 20 adalah hasil kali dari faktor prima dengan pangkat tertinggi tersebut.

KPK(12, 20) = 2^2 x 3 x 5 = 60

Sehingga, KPK dari 12 dan 20 adalah 60.

Cara Menghitung FPB

Untuk menghitung FPB, kita juga bisa menggunakan metode faktorisasi prima. Berikut adalah langkah-langkah menghitung FPB:

Step 1. Faktorkan bilangan-bilangan yang diberikan

Seperti pada langkah pertama menghitung KPK, pertama-tama faktorkan bilangan-bilangan yang diberikan ke dalam faktor prima. Misalnya kita ingin mencari FPB dari 12 dan 20. Kita faktorkan bilangan-bilangan tersebut sebagai berikut:

BilanganFaktor Prima
122 x 2 x 3 = 2^2 x 3
202 x 2 x 5 = 2^2 x 5

Dari faktorisasi di atas, kita bisa tulis kembali bilangan-bilangan tersebut sebagai:

12 = 2^2 x 3

20 = 2^2 x 5

Step 2. Tuliskan semua faktor prima dengan pangkat tertinggi yang sama

Kedua, tuliskan semua faktor prima yang muncul dalam faktorisasi tersebut. Faktor prima yang sama adalah 2, dan pangkat tertinggi yang lebih rendah adalah 2. Sehingga kita tuliskan faktor prima 2 dengan pangkat tertinggi yang lebih rendah, yaitu 2^2.

12 = 2^2 x 3

20 = 2^2 x 5

2 = 2^2

Step 3. Kalikan semua faktor prima yang muncul

Terakhir, kalikan semua faktor prima yang muncul pada langkah sebelumnya. FPB dari 12 dan 20 adalah hasil kali dari faktor prima yang muncul tersebut.

FPB(12, 20) = 2^2 = 4

Jadi, FPB dari 12 dan 20 adalah 4.

FAQ mengenai KPK dan FPB

1. Apa bedanya antara KPK dan FPB?

KPK (kelipatan persekutuan terkecil) adalah bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi habis oleh dua atau lebih bilangan bulat positif yang diberikan. Sedangkan FPB (faktor persekutuan terbesar) adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis dua bilangan bulat positif atau lebih. Dalam ilustrasi sederhana, KPK bisa kita ibaratkan sebagai saat kita menemukan waktu yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman, sedangkan FPB bisa kita ibaratkan saat kita membagikan beberapa kue kepada teman kita.

2. Apa saja contoh soal yang menggunakan KPK dan FPB?

KPK dan FPB sering digunakan dalam berbagai masalah matematika, seperti masalah pecahan, masalah kecepatan dan jarak, serta masalah pembagian benda ke dalam kelompok yang sama besar. Contoh soal yang menggunakan KPK dan FPB adalah:

  • Apabila A dan B mengisi bak air selama 6 detik dan 8 detik, kapan mereka akan bertemu untuk mengisi bak air secara bersamaan?
  • Sebuah toko memiliki 15 buku matematika dan 20 buku fisika, berapa jumlah terbanyak paket buku yang bisa dibuat jika setiap paket terdiri dari buku sejenis dan jumlah buku dalam setiap paket harus sama?
  • A: 2/3, B: 1/4, C: 5/6. Jumlah pecahan terkecil yang harus ditambahkan untuk membuat pecahan-pacahan tersebut memiliki penyebut yang sama adalah…

3. Apakah ada cara lain untuk menghitung KPK dan FPB?

Ya, selain menggunakan metode faktorisasi prima, ada juga metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung KPK dan FPB, seperti menggunakan faktorisasi faktor bersama (common factor), algoritma Euclidean, dan algoritma Stein. Namun, metode faktorisasi prima dianggap sebagai metode yang paling mudah dan cepat.

4. Apakah KPK dan FPB hanya bisa dihitung untuk bilangan bulat positif?

KPK dan FPB sebenarnya dapat dihitung untuk bilangan apapun, baik itu bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif, bilangan rasional, dan bahkan bilangan irasional. Namun, dalam artikel ini fokus pada penghitungan KPK dan FPB untuk bilangan bulat positif saja.

5. Apakah KPK dan FPB hanya digunakan dalam matematika?

Tidak, KPK dan FPB juga digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti fisika, kimia, dan teknik. Dalam fisika, KPK digunakan untuk menghitung frekuensi getaran harmonis pada sistem yang terdiri dari beberapa benda dengan frekuensi yang berbeda. Sedangkan dalam teknik, FPB digunakan untuk menghitung ukuran roda gigi yang tepat agar dapat dipasangkan dengan roda gigi lainnya dengan perbandingan yang tepat.

Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya

Cara Menghitung KPK dan FPB