TEKNOBGT

Cara Perhitungan PPh 21

Halo Sobat TeknoBgt! Kali ini kita akan membahas mengenai cara perhitungan PPh 21. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang berbagai hal yang perlu kamu ketahui mengenai perhitungan PPh 21 dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Pengertian PPh 21

Pajak Penghasilan Pasal 21 atau disingkat sebagai PPh 21 adalah jenis pajak yang dipungut atas penghasilan pada orang pribadi. Penghasilan yang dimaksud adalah penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak dari pemberi kerja atau atas nama pemberi kerja dalam bentuk gaji, upah, honorarium, tunjangan, atau pembayaran lainnya.

Peraturan perpajakan PPh 21 telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan perubahannya. PPh 21 merupakan jenis pajak yang wajib dipungut oleh pemberi kerja atau pajak atas penghasilan yang diterima oleh karyawan.

Nah, agar kamu lebih paham dengan cara perhitungan PPh 21, yuk simak penjelasan selanjutnya!

Penentuan Jumlah Penghasilan

Salah satu hal terpenting dalam perhitungan PPh 21 adalah penentuan jumlah penghasilan. Penghasilan yang dimaksud adalah penghasilan bruto yang diterima oleh karyawan. Penghasilan bruto tersebut meliputi gaji, honorarium, tunjangan, bonus, dan fasilitas lain yang diterima oleh karyawan selama periode tertentu.

Perlu kamu ketahui bahwa penghasilan bruto tersebut masih memerlukan pengurangan beberapa komponen, seperti tunjangan kesejahteraan, jaminan sosial, dan biaya jabatan. Setelah dikurangkan, maka kamu akan mendapatkan jumlah penghasilan neto yang digunakan dalam perhitungan PPh 21.

Yuk, selanjutnya kita bahas bagaimana cara perhitungan PPh 21!

Cara Perhitungan PPh 21

Cara perhitungan PPh 21 yang umumnya digunakan adalah dengan mengurangkan penghasilan karyawan dengan biaya jabatan dan tunjangan serta dikalikan dengan tarif PPh 21 sesuai dengan peraturan perpajakan yang ada.

Perlu diperhatikan bahwa tarif PPh 21 yang berlaku saat ini adalah sebesar 5% hingga 30% tergantung pada besarnya penghasilan. Tarif tersebut biasanya ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam setiap tahun anggaran.

Berikut ini adalah rumus perhitungan PPh 21:

Jumlah Penghasilan Karyawan>= Rp 50.000.000,-<= Rp 50.000.000,-
Biaya Jabatan5%5%
Tunjangan Pajak0%0%
Penghasilan NetoJumlah Penghasilan – Biaya Jabatan – Tunjangan PajakJumlah Penghasilan – Biaya Jabatan – Tunjangan Pajak
Tarif PPh 2130%5%
Jumlah PPh 21Penghasilan Neto x Tarif PPh 21Penghasilan Neto x Tarif PPh 21

Berdasarkan tabel di atas, kamu dapat menghitung PPh 21 untuk karyawan yang memiliki penghasilan bruto melebihi atau kurang dari Rp 50.000.000,-. Selain itu, kamu juga dapat memperhatikan tabel untuk menentukan besaran biaya jabatan dan tunjangan pajak.

Agar lebih mudah memahami cara perhitungan PPh 21, yuk kita simak contoh kasus berikut ini:

Contoh Kasus

Suppose kamu adalah karyawan di sebuah perusahaan dengan gaji bulanan sebesar Rp 10.000.000,-. Selain itu, kamu juga menerima tunjangan kesehatan sebesar Rp 1.000.000,- per bulan.

Jika kamu ingin menghitung PPh 21 kamu, maka kamu harus mengurangkan gaji bulanan kamu dengan biaya jabatan sebesar 5% dan tunjangan pajak sebesar 0%.

Sehingga:

Penghasilan bruto = Gaji bulanan + Tunjangan kesehatan

Penghasilan bruto = Rp 10.000.000 + Rp 1.000.000 = Rp 11.000.000,-

Biaya jabatan = 5% x Penghasilan bruto = 5% x Rp 11.000.000,- = Rp 550.000,-

Tunjangan pajak = 0%

Jadi, penghasilan neto kamu adalah:

Penghasilan neto = Penghasilan bruto – Biaya jabatan – Tunjangan pajak

Penghasilan neto = Rp 11.000.000,- – Rp 550.000,- – 0 = Rp 10.450.000,-

Setelah itu, kamu harus mengalikan penghasilan neto kamu dengan tarif PPh 21 yang berlaku saat ini. Misalnya tarif PPh 21 yang berlaku saat ini adalah sebesar 5%, maka:

Jumlah PPh 21 = Penghasilan neto x Tarif PPh 21

Jumlah PPh 21 = Rp 10.450.000,- x 5% = Rp 522.500,-

Jadi, kamu harus membayar PPh 21 sebesar Rp 522.500,- pada bulan tersebut.

FAQ

1. Apakah PPh 21 Wajib Dipungut oleh Pemberi Kerja?

Iya, PPh 21 merupakan jenis pajak yang wajib dipungut oleh pemberi kerja atas penghasilan yang diterima oleh karyawan.

2. Bagaimana Jika Karyawan Memiliki Penghasilan dari Sumber Lain?

Jika karyawan memiliki penghasilan dari sumber lain selain dari pemberi kerja, maka jumlah penghasilan tersebut juga harus dilaporkan dalam SPT Tahunan. Selain itu, karyawan juga harus membayar Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22) yang berlaku sesuai dengan peraturan perpajakan yang ada.

3. Apakah Tarif PPh 21 Selalu Sama Setiap Tahunnya?

Tidak, tarif PPh 21 yang berlaku dapat berubah setiap tahunnya dan biasanya ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam setiap tahun anggaran.

4. Apa Saja Komponen Pengurangan dalam Perhitungan PPh 21?

Komponen pengurangan dalam perhitungan PPh 21 meliputi biaya jabatan, tunjangan kesejahteraan, dan jaminan sosial. Komponen-komponen tersebut dibatasi oleh peraturan perpajakan yang berlaku.

5. Bagaimana Cara Melaporkan PPh 21 yang Sudah Dibayar?

Karyawan yang telah membayar PPh 21 wajib melaporkan pembayaran tersebut dalam formulir SPT Tahunan atau e-Filing, tergantung pada ketentuan yang berlaku di instansi masing-masing.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara perhitungan PPh 21. Perhitungan PPh 21 memang terdengar sedikit rumit, namun dengan memahami konsep dan rumus perhitungan PPh 21, kamu dapat menghitung dengan mudah dan tidak akan terkena sanksi dari pihak yang berwajib.

Jangan lupa untuk selalu melakukan pembayaran PPh 21 tepat waktu dan melaporkan setiap pembayaran yang telah kamu lakukan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Cara Perhitungan PPh 21