TEKNOBGT

Cara Menghitung Pajak Terutang

Halo Sobat TeknoBgt! Apa kamu sudah mengerti cara menghitung pajak terutang? Jangan khawatir, dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap dan terperinci tentang cara menghitung pajak terutang.

Apa Itu Pajak Terutang?

Pajak terutang adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak dalam satu tahun pajak. Jumlah pajak terutang dapat dihitung berdasarkan beberapa faktor seperti penghasilan, potongan pajak, dan jenis pajak yang harus dibayar.

Jika kamu belum paham mengenai pajak terutang, maka mari simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini.

Penghasilan

Penghasilan adalah faktor yang paling mempengaruhi jumlah pajak terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak. Semakin besar penghasilan yang diterima oleh wajib pajak, maka semakin besar pula pajak terutang yang harus dibayar.

Jadi, jika kamu memiliki penghasilan yang besar, pastikan kamu sudah menyiapkan dana yang cukup untuk membayar pajak terutang.

Potongan Pajak

Potongan pajak adalah pengurangan pajak yang diberikan kepada wajib pajak berdasarkan ketentuan yang berlaku. Potongan pajak ini diberikan agar jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak menjadi lebih ringan.

Beberapa contoh potongan pajak yang diberikan kepada wajib pajak antara lain potongan untuk biaya pendidikan, potongan untuk biaya kesehatan, dan potongan untuk donasi amal.

Jenis Pajak

Jenis pajak juga mempengaruhi jumlah pajak terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak. Beberapa jenis pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak antara lain pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak bumi dan bangunan.

Jadi, pastikan kamu sudah mengetahui jenis pajak yang harus kamu bayar dan jumlah pajak terutang yang harus dibayarkan.

Cara Menghitung Pajak Terutang

Sekarang, mari kita bahas bagaimana cara menghitung pajak terutang. Cara menghitung pajak terutang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PenghasilanPajak Terutang
0 – 50 juta5%
50 juta – 250 juta15%
> 250 juta25%

Dalam tabel di atas, terlihat bahwa semakin besar penghasilan yang diterima oleh wajib pajak, maka semakin besar pula persentase pajak yang harus dibayarkan.

Contoh: Jika penghasilan wajib pajak selama satu tahun pajak adalah 200 juta rupiah, maka jumlah pajak terutang yang harus dibayarkan adalah 30 juta rupiah. Caranya adalah:

  • Pajak untuk penghasilan 0 – 50 juta = 50.000.000 x 5% = 2.500.000 rupiah
  • Pajak untuk penghasilan 50 juta – 250 juta = (200.000.000 – 50.000.000) x 15% = 22.500.000 rupiah
  • Jumlah pajak terutang = 2.500.000 + 22.500.000 = 25.000.000 rupiah

Jadi, untuk penghasilan sebesar 200 juta rupiah, jumlah pajak terutang yang harus dibayarkan adalah 25 juta rupiah.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan pajak terutang?

Pajak terutang adalah jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak dalam satu tahun pajak.

2. Apa yang mempengaruhi jumlah pajak terutang?

Jumlah pajak terutang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penghasilan, potongan pajak, dan jenis pajak yang harus dibayar.

3. Bagaimana cara menghitung pajak terutang?

Cara menghitung pajak terutang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus atau tabel yang disediakan oleh pihak pajak.

4. Apa saja jenis pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak?

Beberapa jenis pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak antara lain pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak bumi dan bangunan.

Penutup

Demikianlah artikel mengenai cara menghitung pajak terutang. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mengerti lebih lanjut tentang pajak terutang. Jangan lupa untuk selalu membayar pajak tepat waktu ya Sobat TeknoBgt. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Pajak Terutang