TEKNOBGT

Cara Menghitung Defisit Kalori: A Comprehensive Guide

Selamat datang Sobat TeknoBgt! Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung defisit kalori. Defisit kalori merupakan kondisi saat kita mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang kita butuhkan, sehingga tubuh harus membakar lemak sebagai sumber energi. Ini adalah metode yang efektif untuk menurunkan berat badan. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai!

Apa itu Defisit Kalori?

Defisit kalori terjadi ketika kita mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh. Kalori adalah unit energi yang digunakan tubuh untuk melakukan semua fungsi, termasuk bernafas, bergerak, dan mencerna makanan. Ketika kita mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan, tubuh harus membakar lemak sebagai sumber energi untuk mengimbangi kekurangan kalori.

Banyak orang menggunakan defisit kalori sebagai metode untuk menurunkan berat badan. Dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan tubuh, kita dapat memaksa tubuh untuk membakar lemak sebagai sumber energi, sehingga berat badan turun.

Bagaimana Menghitung Defisit Kalori?

Untuk menghitung defisit kalori, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan Berat Badan Tubuh Ideal (BBTI) kita. BBTI adalah berat badan yang disarankan untuk kita agar tetap sehat.

Jenis KelaminRentang BBTI
Pria[(Tinggi Badan(cm) – 100) – (10% x [(Tinggi Badan(cm) – 100)])]
Wanita[(Tinggi Badan(cm) – 100) – (15% x [(Tinggi Badan(cm) – 100)])]

Setelah menentukan BBTI, kita bisa menghitung kebutuhan kalori harian kita. Ada dua cara yang umum digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori harian:

Metode Pertama: Mifflin-St Jeor Equation

Mifflin-St Jeor Equation adalah salah satu metode paling akurat untuk menghitung kebutuhan kalori harian kita. Metode ini mempertimbangkan berat badan, tinggi badan, usia, dan tingkat aktivitas fisik. Rumusnya sebagai berikut:

Jenis KelaminRumus
Pria(10 x Berat Badan(kg)) + (6.25 x Tinggi Badan(cm)) – (5 x Usia(tahun)) + 5
Wanita(10 x Berat Badan(kg)) + (6.25 x Tinggi Badan(cm)) – (5 x Usia(tahun)) – 161

Berdasarkan rumus di atas, kita bisa menghitung kebutuhan kalori harian kita. Setelah mengetahui kebutuhan kalori harian, kita dapat menentukan defisit kalori yang ingin kita capai.

Metode Kedua: Harris-Benedict Equation

Salah satu metode lain untuk menghitung kebutuhan kalori harian adalah Harris-Benedict Equation. Metode ini juga mempertimbangkan berat badan, tinggi badan, usia, dan tingkat aktivitas fisik. Rumusnya sebagai berikut:

Jenis KelaminRumus
Pria(13.397 x Berat Badan(kg)) + (4.799 x Tinggi Badan(cm)) – (5.677 x Usia(tahun)) + 88.362
Wanita(9.247 x Berat Badan(kg)) + (3.098 x Tinggi Badan(cm)) – (4.330 x Usia(tahun)) + 447.593

Berdasarkan rumus di atas, kita bisa menghitung kebutuhan kalori harian kita. Setelah mengetahui kebutuhan kalori harian, kita dapat menentukan defisit kalori yang ingin kita capai.

Contoh Penghitungan Defisit Kalori

Sebagai contoh, Bayu adalah seorang pria dengan tinggi badan 175 cm dan berat badan 80 kg. Berdasarkan rumus Mifflin-St Jeor Equation, kebutuhan kalori harian Bayu adalah:

(10 x 80 kg) + (6.25 x 175 cm) – (5 x 30 tahun) + 5 = 1,881 kalori

Jika Bayu ingin menurunkan berat badan sebanyak 0,5 kg per minggu, ia perlu mengonsumsi 250 kalori lebih sedikit dari kebutuhan harian:

1,881 kalori – 250 kalori = 1,631 kalori

Jadi, Bayu perlu mengonsumsi 1,631 kalori per hari untuk mencapai defisit kalori sebanyak 250 kalori per hari.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa efek samping mengikuti diet defisit kalori?

Mengikuti diet defisit kalori yang terlalu rendah dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan, penurunan kinerja, dan penurunan massa otot. Penting untuk memastikan bahwa kita mengonsumsi cukup nutrisi dan tidak mengurangi kebutuhan kalori harian terlalu drastis.

2. Berapa banyak defisit kalori yang aman untuk menurunkan berat badan?

Defisit kalori yang aman untuk menurunkan berat badan adalah sekitar 15-20% dari kebutuhan kalori harian kita. Defisit yang lebih besar dapat berisiko bagi kesehatan dan dapat mengakibatkan efek samping seperti yang disebutkan di atas.

3. Apa yang harus dimakan ketika melakukan diet defisit kalori?

Ketika melakukan diet defisit kalori, penting untuk memastikan bahwa kita mengonsumsi cukup protein, karbohidrat, dan lemak sehat. Makanan yang baik untuk dikonsumsi termasuk daging tanpa lemak, ikan, tomat, brokoli, sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

4. Apakah exercise membantu dalam mencapai defisit kalori?

Iya, exercise membantu dalam mencapai defisit kalori. Exercise membantu membakar kalori dan meningkatkan kebutuhan kalori harian kita. Namun, penting untuk tidak terlalu memaksa tubuh ketika melakukan exercise dan memastikan bahwa kita mendapatkan istirahat yang cukup.

5. Apakah dibolehkan menjaga defisit kalori untuk waktu yang lama?

Jika dilakukan dengan benar dan dalam batas yang aman, menjaga defisit kalori untuk waktu yang lama dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk memastikan bahwa kita tidak terus-menerus mengonsumsi kalori yang terlalu sedikit dan mendapatkan nutrisi yang cukup.

Ringkasan

Nah Sobat TeknoBgt, itu dia penjelasan tentang cara menghitung defisit kalori. Ingatlah, defisit kalori merupakan metode yang efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi harus dilakukan dengan benar dan dalam batas yang aman. Jangan lupa untuk memastikan bahwa kita mengonsumsi cukup nutrisi dan tidak mengurangi kebutuhan kalori harian terlalu drastis. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Cara Menghitung Defisit Kalori: A Comprehensive Guide