TEKNOBGT

Cara Menghitung Deviden Saham Biasa: Panduan Lengkap untuk Pemula

Halo, Sahabat TeknoBgt!

Apakah kamu tertarik untuk investasi di saham? Salah satu keuntungan dari memiliki saham adalah deviden saham. Namun, banyak orang belum mengetahui cara menghitung deviden saham biasa. Pada artikel ini, kamu akan mempelajari cara menghitung deviden saham biasa dengan mudah dan lengkap.

Pendahuluan

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menghitung deviden saham biasa, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu apa itu saham biasa dan deviden saham biasa.

Saham biasa adalah tipe saham yang paling umum diperdagangkan di pasar saham. Pemilik saham biasa memiliki hak untuk memilih direksi, memperoleh keuntungan melalui deviden, dan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Sedangkan, deviden saham biasa adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham biasa dalam bentuk uang tunai atau saham yang dibayarkan secara rutin atau tidak rutin.

Tentu saja, deviden saham biasa dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para investor saham. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk tahu cara menghitung deviden saham biasa. Berikut adalah cara menghitung deviden saham biasa yang dapat kamu ikuti.

Cara Menghitung Deviden Saham Biasa

1. Kenali Dividend Yield

Dividend Yield adalah indikator yang menunjukkan rasio antara deviden yang dibayarkan dengan harga saham. Dividend Yield dinyatakan dalam persentase, dan semakin tinggi Dividend Yield, semakin besar pula deviden yang dibayarkan.

Kamu bisa mencari informasi tentang Dividend Yield pada laporan keuangan perusahaan atau website saham.

Penting untuk diingat bahwa Dividend Yield bisa berubah-ubah sesuai dengan perubahan harga saham di pasar saham.

2. Hitung Deviden per Saham

Setelah kamu mengetahui Dividend Yield, langkah selanjutnya adalah menghitung deviden per saham. Caranya adalah dengan memperbanyak Dividend Yield dengan harga saham per saham yang dimiliki.

Dividend YieldHarga Saham per SahamDeviden per Saham
5%Rp 2000Rp 100

Pada contoh di atas, jika Dividend Yield adalah 5% dan kamu memiliki 100 lembar saham dari perusahaan tersebut dengan harga saham per saham sebesar Rp 2000, maka deviden per saham Anda adalah Rp 100. Jadi, kamu akan menerima Rp 100 per saham yang kamu miliki.

Perhatikan bahwa deviden per saham bisa bervariasi setiap tahunnya.

3. Hitung Deviden Total

Setelah mengetahui deviden per saham, kamu bisa menghitung deviden total dengan memperbanyak deviden per saham dengan jumlah saham yang dimiliki.

Misalnya, jika deviden per saham Anda adalah Rp 100 dan kamu memiliki 100 lembar saham, maka deviden total yang kamu terima adalah Rp 10.000.

4. Perhatikan Pajak

Sebelum menghitung deviden total, jangan lupa untuk memperhatikan pajak yang harus dibayarkan. Pajak penghasilan atas deviden saham biasa adalah sebesar 10% atau sesuai peraturan yang berlaku.

5. Hitung Deviden Bersih

Setelah mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan, kamu bisa menghitung deviden bersih yang akan kamu terima. Caranya adalah dengan mengurangi jumlah pajak dari deviden total.

Contohnya, jika deviden total yang kamu terima adalah Rp 10.000 dan pajak yang harus dibayarkan adalah Rp 1.000, maka deviden bersih yang akan kamu terima adalah Rp 9.000.

6. Hitung Persentase Deviden Terhadap Modal

Selain Dividend Yield, kamu juga bisa menghitung persentase deviden terhadap modal untuk mengetahui seberapa besar deviden yang diterima dalam perbandingan dengan modal yang digunakan. Caranya adalah dengan memperbanyak deviden per saham dengan jumlah saham yang dimiliki, dan kemudian membaginya dengan modal yang digunakan.

Misalnya, jika kamu membeli 100 lembar saham dengan harga modal sebesar Rp 20.000.000 dan deviden per sahamnya adalah Rp 100, maka persentase deviden terhadap modal adalah:

(Rp 100 x 100 lembar saham) / Rp 20.000.000 x 100% = 0,5%

7. Lakukan Analisis Fundamental

Terakhir, kamu juga bisa mempertimbangkan analisis fundamental perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Dengan melakukan analisis fundamental, kamu dapat menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan dan memperkirakan apakah perusahaan tersebut mampu membayar deviden secara konsisten dalam jangka panjang.

Penting untuk melakukan riset sebelum memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan.

FAQ

1. Apa itu saham biasa?

Saham biasa adalah tipe saham yang paling umum diperdagangkan di pasar saham. Pemilik saham biasa memiliki hak untuk memilih direksi, memperoleh keuntungan melalui deviden, dan memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.

2. Apa itu deviden saham biasa?

Deviden saham biasa adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham biasa dalam bentuk uang tunai atau saham yang dibayarkan secara rutin atau tidak rutin.

3. Bagaimana cara menghitung Dividend Yield?

Dividend Yield adalah indikator yang menunjukkan rasio antara deviden yang dibayarkan dengan harga saham. Cara menghitung Dividend Yield adalah dengan membagi deviden per saham dengan harga saham per saham, kemudian dikalikan dengan 100%.

4. Apakah deviden per saham bisa berubah setiap tahunnya?

Ya, deviden per saham bisa berubah setiap tahunnya, tergantung dari kebijakan perusahaan dan kinerja keuangannya.

5. Apa saja faktor yang memengaruhi Dividend Yield?

Faktor-faktor yang memengaruhi Dividend Yield antara lain kinerja keuangan perusahaan, hutang perusahaan, dan pasar saham yang berfluktuasi.

6. Bagaimana cara mengetahui Dividend Yield suatu perusahaan?

Kamu bisa mencari informasi tentang Dividend Yield pada laporan keuangan perusahaan atau website saham.

7. Berapa besar pajak penghasilan atas deviden saham biasa?

Pajak penghasilan atas deviden saham biasa adalah sebesar 10% atau sesuai peraturan yang berlaku.

8. Apakah ada risiko yang harus diperhatikan ketika membeli saham?

Ya, ada risiko yang harus diperhatikan ketika membeli saham, seperti risiko pasar saham yang berfluktuasi dan risiko perusahaan yang mengalami kerugian atau bangkrut.

9. Apa itu analisis fundamental?

Analisis fundamental adalah metode evaluasi kinerja perusahaan berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan.

10. Apa yang harus dilakukan jika perusahaan tidak membayar deviden?

Jika perusahaan tidak membayar deviden, kamu tetap bisa memperoleh keuntungan melalui kenaikan harga saham di pasar saham.

11. Apakah setiap perusahaan membayar deviden?

Tidak semua perusahaan membayar deviden. Ada perusahaan yang memiliki kebijakan untuk menahan laba dan menggunakannya untuk investasi atau pengembangan perusahaan.

12. Bagaimana cara memilih saham yang menghasilkan deviden tinggi?

Salah satu cara untuk memilih saham yang menghasilkan deviden tinggi adalah dengan melakukan analisis fundamental dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kinerja perusahaan, hutang perusahaan, dan Dividend Yield.

13. Apakah deviden saham biasa dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan utama?

Tidak disarankan untuk mengandalkan deviden saham biasa sebagai sumber penghasilan utama karena deviden bisa bervariasi setiap tahunnya dan tidak selalu dijamin oleh perusahaan.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kamu telah mempelajari cara menghitung deviden saham biasa dengan mudah dan lengkap. Selain itu, kamu juga telah memahami definisi saham biasa dan deviden saham biasa, serta faktor-faktor yang memengaruhi Dividend Yield. Terakhir, kamu juga telah memahami pentingnya melakukan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk membeli saham suatu perusahaan.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan risiko dan melakukan riset sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat TeknoBgt.

Yuk, mulai investasi saham sekarang juga dan raih keuntungan sebanyak-banyaknya!

Cara Menghitung Deviden Saham Biasa: Panduan Lengkap untuk Pemula