Sobat TeknoBgt, dalam dunia trading forex, grafik candlestick menjadi salah satu tools yang sering digunakan oleh para trader. Grafik candlestick dapat menunjukkan pergerakan harga suatu pair mata uang dengan lebih jelas dan detail. Namun, bagaimana sebenarnya cara membaca grafik candlestick forex? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengenalan Grafik Candlestick Forex
Sebelum membahas cara membaca grafik candlestick forex, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu grafik candlestick forex. Grafik candlestick forex adalah salah satu jenis grafik yang digunakan untuk menampilkan pergerakan harga suatu pair mata uang dalam periode tertentu.Di dalam grafik candlestick, terdapat sebuah batang yang disebut dengan candlestick. Candlestick ini memiliki dua bagian, yaitu body dan shadow. Body menunjukkan jarak antara harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close) dalam periode tersebut, sedangkan shadow menunjukkan jarak harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) dalam periode tersebut.
Membaca Trend Dari Grafik Candlestick Forex
Salah satu cara membaca grafik candlestick forex yang paling dasar adalah dengan melihat trend yang terbentuk dari pola candlestick. Ada tiga jenis trend dalam trading forex, yaitu uptrend, downtrend, dan sideways.Uptrend terbentuk ketika harga terus naik dari waktu ke waktu. Pola candlestick yang sering terlihat pada uptrend adalah bullish atau white candlestick. Sedangkan downtrend terbentuk ketika harga terus turun dari waktu ke waktu. Pola candlestick yang sering terlihat pada downtrend adalah bearish atau black candlestick.Sedangkan sideways terbentuk ketika harga cenderung bergerak datar atau tidak memiliki tren yang jelas. Pola candlestick yang sering terlihat pada sideways adalah doji, spinning tops, dan marubozu.
Membaca Sinyal Buy dan Sell Dari Grafik Candlestick Forex
Selain dapat membaca trend, grafik candlestick juga dapat memberikan sinyal buy dan sell kepada trader. Sinyal buy dan sell ini dapat ditentukan dari pola candlestick yang terbentuk.Pola candlestick yang sering memberikan sinyal buy adalah bullish engulfing, hammer, inverted hammer, dan morning star. Sedangkan pola candlestick yang sering memberikan sinyal sell adalah bearish engulfing, shooting star, hanging man, dan evening star.
Menggunakan Indikator Teknikal Untuk Membantu Membaca Grafik Candlestick Forex
Selain membaca grafik candlestick secara manual, trader juga dapat menggunakan indikator teknikal untuk membantu membaca grafik candlestick. Indikator teknikal yang sering digunakan adalah moving average, RSI, dan MACD.Moving average dapat membantu trader untuk mengetahui arah trend yang sedang terjadi. RSI dapat membantu trader untuk mengetahui apakah suatu pair mata uang sedang overbought atau oversold. Sedangkan MACD dapat membantu trader untuk mengetahui kapan terjadinya perubahan trend.
Menentukan Stop Loss dan Take Profit Dari Grafik Candlestick Forex
Setelah membaca grafik candlestick dan menentukan posisi buy atau sell, trader juga perlu menentukan stop loss dan take profit. Stop loss adalah batas kerugian yang dapat ditanggung oleh trader jika harga bergerak berlawanan dengan posisinya, sedangkan take profit adalah batas keuntungan yang ingin diperoleh oleh trader.Untuk menentukan stop loss dan take profit, trader dapat menggunakan grafik candlestick dengan cara menentukan level support dan resistance. Level support adalah level harga terendah yang sering diuji oleh pasar, sedangkan level resistance adalah level harga tertinggi yang sering diuji oleh pasar.
Kesimpulan
Membaca grafik candlestick forex memang tidak semudah yang dibayangkan, namun dengan mempelajari pola-pola candlestick serta menggunakan indikator teknikal yang tepat, trader dapat membaca grafik candlestick dengan lebih mudah dan akurat. Selain itu, menentukan stop loss dan take profit juga perlu dilakukan untuk menghindari kerugian yang besar. Semoga artikel ini dapat membantu Sobat TeknoBgt untuk memahami cara membaca grafik candlestick forex dengan lebih baik. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!