Pendahuluan
Hello, Sobat TeknoBgt! Jika kamu adalah seorang trader forex, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Overbought Oversold (OBOS). OBOS adalah kondisi di mana harga telah mencapai level tertinggi atau terendah dan kemungkinan besar akan terjadi pembalikan arah. Namun, bagaimana cara mendeteksi OBOS forex? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Pengertian OBOS
Sebelum kita membahas tentang cara mendeteksi OBOS, mari kita bahas terlebih dahulu pengertian OBOS itu sendiri. Secara sederhana, OBOS adalah kondisi di mana harga telah mencapai level tertinggi atau terendah dan kemungkinan besar akan terjadi pembalikan arah. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan jual atau beli yang berlebihan sehingga harga tidak bisa lagi melanjutkan trendnya.
Indikator RSI
Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mendeteksi OBOS adalah Relative Strength Index (RSI). Indikator ini menghitung kekuatan relatif dari suatu aset dengan membandingkan kenaikan harga dengan penurunan harga dalam periode waktu tertentu. Jika RSI berada di atas level 70, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi overbought. Sebaliknya, jika RSI berada di bawah level 30, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi oversold.
Indikator Stochastic
Selain RSI, indikator lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi OBOS adalah Stochastic. Indikator ini mengukur posisi harga terhadap range harga dalam periode waktu tertentu. Jika Stochastic berada di atas level 80, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi overbought. Sebaliknya, jika Stochastic berada di bawah level 20, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi oversold.
Bollinger Bands
Selain menggunakan indikator, kamu juga bisa menggunakan Bollinger Bands untuk mendeteksi OBOS. Bollinger Bands adalah indikator yang terdiri dari tiga garis yang mengelilingi harga. Garis tengah adalah moving average, sementara garis atas dan garis bawah adalah standar deviasi dari garis tengah. Jika harga berada di garis atas, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi overbought. Sebaliknya, jika harga berada di garis bawah, maka aset tersebut dikatakan dalam kondisi oversold.
Menggunakan Price Action
Selain menggunakan indikator, kamu juga bisa menggunakan price action untuk mendeteksi OBOS. Price action adalah teknik analisis yang mengandalkan pergerakan harga dan pola-pola candlestick. Jika harga membentuk pola reversal seperti shooting star atau hammer pada level resistance atau support, maka kemungkinan besar aset tersebut akan mengalami pembalikan arah.
Perhatikan Volume
Selain menggunakan indikator dan price action, kamu juga harus memperhatikan volume saat mendeteksi OBOS. Jika harga naik dengan volume tinggi, maka kemungkinan besar aset tersebut akan terus naik. Namun, jika harga naik dengan volume rendah, maka kemungkinan besar aset tersebut akan mengalami pembalikan arah.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa cara mendeteksi OBOS forex yang bisa kamu gunakan. Kamu bisa menggunakan indikator seperti RSI dan Stochastic, atau menggunakan Bollinger Bands dan price action. Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan volume saat mendeteksi OBOS. Dengan menguasai cara mendeteksi OBOS, kamu bisa mengoptimalkan keuntungan dan menghindari kerugian dalam trading forex. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!