Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan alat pengukur suhu yang bernama termometer. Namun, tahukah Anda bahwa ada jenis lain dari termometer yang disebut dengan termistor?
Apa Itu Termistor?
Termistor adalah sensor suhu yang memanfaatkan perubahan nilai resistansi listriknya terhadap suhu. Artinya, semakin tinggi suhu, maka nilai resistansi semakin rendah, dan sebaliknya.
Termistor dibuat dari bahan semikonduktor seperti logam oksida atau logam nitrida. Jenis termistor yang paling umum digunakan adalah NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bagaimana Cara Kerja Termistor?
Prinsip kerja termistor sangat sederhana, yaitu dengan mengukur perubahan resistansi listriknya terhadap suhu. Ketika suhu meningkat, maka nilai resistansi termistor akan menurun, sehingga arus listrik yang mengalir melalui termistor juga akan meningkat.
Sebaliknya, ketika suhu menurun, nilai resistansi termistor akan meningkat, sehingga arus listrik yang mengalir melalui termistor juga akan menurun. Dengan demikian, perubahan arus listrik yang dihasilkan oleh termistor dapat digunakan untuk mengukur suhu.
Kelebihan dan Kekurangan Termistor
Termistor memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan termometer konvensional, yaitu:
- Ukuran yang lebih kecil
- Harga yang lebih murah
- Akurasi yang lebih tinggi
- Respons yang lebih cepat
Namun, termistor juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Kurang stabil dalam jangka waktu yang lama
- Tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi
Aplikasi Termistor
Termistor memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri, antara lain:
- Thermostat: termistor digunakan sebagai sensor suhu pada thermostat untuk mengontrol suhu ruangan atau peralatan elektronik seperti AC atau kulkas.
- Sensor Suhu Kendaraan: termistor digunakan sebagai sensor suhu pada kendaraan untuk mengukur suhu mesin atau suhu lingkungan.
- Pengukur Suhu Industri: termistor digunakan sebagai sensor suhu pada mesin industri seperti oven atau mesin pendingin.
Cara Merawat Termistor
Untuk menjaga keawetan dan akurasi termistor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Jangan memasang termistor di tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin
- Jangan memasang termistor di tempat yang lembab atau basah
- Jangan memasang termistor terlalu dekat dengan sumber panas atau dingin
- Bersihkan termistor secara teratur dengan lap kering atau sikat halus
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang termometer termistor, yaitu alat pengukur suhu yang menggunakan prinsip perubahan resistansi listrik terhadap suhu. Termistor memiliki kelebihan seperti ukuran yang lebih kecil, harga yang lebih murah, akurasi yang lebih tinggi, dan respons yang lebih cepat dibandingkan dengan termometer konvensional. Namun, termistor juga memiliki kekurangan seperti kurang stabil dalam jangka waktu yang lama dan tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi.
Termistor memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri, seperti pada thermostat, sensor suhu kendaraan, dan pengukur suhu industri. Untuk menjaga keawetan dan akurasi termistor, perlu diperhatikan hal-hal seperti tempat pemasangan, kelembaban, jarak dari sumber panas atau dingin, dan kebersihan.
Artikel Termometer Termistor: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM