Menurut data dari Kaspersky, sudah lebih dari 632.000 upaya serangan malware ke pengguna ponsel di Indonesia yang berhasil di blokir dalam rentang waktu Januari – September 2019 lalu.
Dari data tersebut, bisa dikatakan bahwa di Indonesia ini menjadi tempat yang paling banyak terdeteksi ancaman serangan malware ke pengguna ponsel. Banyaknya serangan malware ini sepertinya tidak menurun, meskipun Indonesia juga salah satu negara yang terdampak pandemi Covid-19. Atau bisa saja mengalami lonjakan kasus ancaman malware karena selama pandemi ini banyak kegiatan ataupun pekerjaan yang dilakukan secara online.
Dari data diatas juga, Kaspersky ikut mendapati sebanyak 29,07% pengguna Android Indonesia telah diamankan dari malware mobile selama periode yang sama. Dilansir dari laman DetikInet, Ada banyak tipe malware yang menyerang pengguna ponsel di Indonesia. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Daftar Malware Jahat Yang Mengintai Pengguna Ponsel / HP
Worms
Malware mandiri ini dibuat seolah bisa menggadakan dirinya terus menerus dan sangat mudah menyebar ke perangkat lainnya. Proses penyebaran Worm seluler ini biasanya dilakukan dengan cara mengirimkan pesan teks SMS / MMS dan biasanya tidak memerlukan interaksi pengguna untuk dijalankan.
Trojan
Jenis malware ini selalu membutuhkan pengaktifan interaksi pengguna dan sering ditemukan di aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya. Setelah diaktifkan, malware dapat menyebabkan kerusakan serius pada perangkat seluler dengan menginfeksi dan menonaktifkan aplikasi lain.
Spyware
Malware ini menimbulkan ancaman bagi perangkat seluler dengan mengumpulkan dan menyebarkan informasi pribadi pengguna tanpa persetujuan atau sepengetahuan pengguna dengan menyinkronkan kalender, akun email, catatan, dan informasi lainnya dengan server jauh
Ransomware
Jenis malware ini mengenkripsi data pengguna seperti dokumen, foto, dan video serta menuntut agar korban membayar uang tebusan (biasanya dalam mata uang yang tidak dapat dilacak seperti Bitcoin). Jika tebusan tidak dibayar, file pengguna akan dihapus atau dikunci secara permanen.
Adware
Adware telah berkembang jauh dari sekadar pop-up dan pengumpulan data yang mengganggu. Bagi banyak pembuat adware, pendapatan bergantung pada jumlah klik dan unduhan yang mereka terima. Menurut ZDNet , malah ada yang membuat kode ‘malvertising’ yang dapat menginfeksi dan membasmi perangkat kamu, memaksanya untuk mengunduh jenis adware tertentu dan memungkinkan penyerang untuk mencuri informasi pribadi.
Phishing Seluler
Eksploitasi phishing bukanlah hal baru, tetapi makin banyaknya pengguna HP membuat penjahat cyber mengubah taktik untuk menipu pengguna perangkat seluler. Teknik phishing tradisional melibatkan penjahat yang mengirim email ke pengguna yang tampaknya berasal dari sumber terpercaya.
Phishing seluler membawa taktik ini selangkah lebih maju dan menggunakan aplikasi untuk mengirimkan malware seluler. Parahnya banyak pengguna sulit membedakan antara aplikasi yang sah dan aplikasi palsu tidak lebih bijaksana karena aplikasi palsu mengumpulkan akun, kata sandi, dan lainnya.