Angkatan Kerja di Indonesia

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 mencapai 137,61 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 132,48 juta orang atau 96,3% adalah orang yang bekerja, sedangkan sisanya 5,13 juta orang atau 3,7% adalah orang yang mencari pekerjaan.

Seiring dengan perkembangan waktu, angkatan kerja di Indonesia terus bertambah. Pada tahun 2010, jumlah angkatan kerja di Indonesia sebesar 119,8 juta orang. Kemudian, pada tahun 2020, jumlahnya meningkat menjadi 136,7 juta orang.

Karakteristik Angkatan Kerja

Angkatan kerja memiliki berbagai karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Beberapa karakteristik tersebut antara lain:

1. Jenis Kelamin

Angkatan kerja terdiri dari laki-laki dan perempuan. Pada umumnya, laki-laki lebih banyak bekerja di sektor formal, sementara perempuan lebih banyak bekerja di sektor informal.

2. Usia

Angkatan kerja terdiri dari orang yang berusia 15 tahun ke atas. Namun, tidak semua orang yang berusia di atas 15 tahun masuk ke dalam angkatan kerja. Ada beberapa orang yang memilih untuk tidak bekerja atau tidak mencari pekerjaan.

3. Pendidikan

Pendidikan juga memiliki peran penting dalam angkatan kerja. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki peluang kerja yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah rasio antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur seberapa besar proporsi penduduk yang bekerja atau mencari pekerjaan.

Menurut data dari BPS, tingkat partisipasi angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 adalah sebesar 70,55%. Artinya, dari total penduduk usia kerja di Indonesia sebanyak 70,55% dari mereka tergolong dalam angkatan kerja.

Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran adalah rasio antara jumlah orang yang mencari pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengangguran dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur seberapa besar proporsi angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan.

Menurut data dari BPS, tingkat pengangguran di Indonesia pada Februari 2021 adalah sebesar 7,07%. Artinya, dari total angkatan kerja sebanyak 7,07% dari mereka tidak memiliki pekerjaan.

Penyebab Pengangguran

Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pengangguran di antaranya adalah:

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat

Pertumbuhan ekonomi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya pengangguran. Sebab, perusahaan tidak mampu menyerap tenaga kerja yang tersedia.

2. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat menggantikan tenaga kerja manusia. Sehingga, orang yang sebelumnya bekerja menjadi tidak memiliki pekerjaan.

3. Kesenjangan Pendidikan

Kesenjangan pendidikan dapat menyebabkan orang yang tidak memiliki pendidikan yang cukup kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Solusi Pengangguran

Terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Beberapa solusi tersebut antara lain:

1. Pendidikan yang Berkualitas

Pendidikan yang berkualitas dapat membantu masyarakat untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

2. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

3. Peningkatan Investasi

Peningkatan investasi dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Kesimpulan

Angkatan kerja adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah orang yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja atau mencari pekerjaan di suatu negara atau wilayah tertentu. Angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 mencapai 137,61 juta orang. Tingkat partisipasi angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 adalah sebesar 70,55%, sedangkan tingkat pengangguran adalah sebesar 7,07%. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, kemajuan teknologi, dan kesenjangan pendidikan. Untuk mengurangi tingkat pengangguran, dapat diterapkan solusi seperti pendidikan yang berkualitas, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta peningkatan investasi.