Ada kehebohan di jagad raya media sosial, dimana akun official facebook bukalapak memposting pemberitahuan yang mensandingkan logo Bukalapak dan Tokopedia. Banyak netizen yang bertanya-tanya apakah kedua e-commerce besar ini akan merger? apa sebenarnya yang terjadi?
Tine E Effendy AVP of CSM BukaLapak memberikan pernyataan dalam live Instagram ‘Bukalapak x Tokopedia’ bahwa kedua e-commerce ini tidak berupaya untuk bergabung tetapi hanya sebagai bentuk kolaborasi bersama menyambut Hari Pelanggan Nasional 2020 saja.
“Ini sekalian untuk memberitahu sebenarnya apa sih yang terjadi, kami hanya sedang berkolaborasi,” ucap Tine. Selain itu ada juga Tine, Rudy A Dalimunthe VP of Customer Excellence Tokopedia mengaku bahwa isu ini tidaklah tepat. Ia juga menambahkan jika desas-desus bergabungnya platform ini pun sempat ramai dirasa.
“Seru sih, kemarin sempat ramai juga, tapi kita cuma berkolaborasi dan kalau buat pelanggan kita satu suara nih,” kata Rudy.
Dalam kesempatan yang sama, Tine dan Rudy saling memberikan perbedaan dan persamaan yang dimiliki Tokopedia maupun BukaLapak. Mereka memiliki motto ‘customer number one’ alias kebutuhan consumer selalu menjadi kepentingan utama.
“Kita pokoknya yang penting customer happy ya,” ungkap Tine yang diamini Rudy.
Kesamaan lainnya adalah kegiatan work from home (WFH) yang masih dilakukan keduanya. Semenjak COVID-19 makin mewabah, Tokopedia dan BukaLapak mulai beradaptasi untuk bekerja dengan lingkungan baru serta penyesuaian lainnya.
“BukaLapak menerapkan WFH untuk semua karyawan, ini jadi challenge karena pelanggan mau kerja di mana kek yang penting service jalan terus. Kami melakukan improvement, kami juga membuka layanan BukaBantuan,” tutur Rudy.
Jadi terjawab sudah ya, bahwa kedua ecommerce ini “Bukalapak dan Tokopedia” tidak sedang melakukan merjer. Tetapi hanya berkolaborasi saja dalam menyambut hari pelanggan nasional. (sumber: inet.detik.com