Sriwijaya Dikenal Sebagai Kerajaan Maritim dengan Bukti

admin 5 April 2023pendidikan42 Views

Sriwijaya adalah kerajaan kuno yang terkenal dengan kekuasaannya di wilayah Asia Tenggara. Kerajaan ini terletak di Sumatera Selatan dan diperkirakan berdiri sekitar abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Salah satu hal yang membuat Sriwijaya begitu terkenal adalah keberhasilannya dalam bidang maritim. Berikut adalah bukti-bukti yang menunjukkan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim.

Pusat Perdagangan di Asia Tenggara

Sriwijaya terletak di jalur perdagangan utama di Asia Tenggara. Kerajaan ini memiliki pelabuhan yang strategis dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, emas, perak, dan barang-barang lainnya. Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan utama di wilayah Asia Tenggara.

Armada Laut yang Kuat

Sriwijaya memiliki kekuatan laut yang sangat kuat. Armada lautnya terdiri dari kapal-kapal yang besar dan tangguh yang mampu menaklukkan laut-laut Indonesia. Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan yang mampu menguasai selat-selat penting di wilayah Asia Tenggara seperti Selat Malaka.

Hubungan dengan Negara-negara Asia

Sriwijaya memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara di Asia. Kerajaan ini menjalin hubungan dagang dengan India, Tiongkok, dan Arab. Hal ini membuat Sriwijaya menjadi salah satu pusat perdagangan internasional di Asia Tenggara.

Bukti-bukti Arkeologis

Banyak bukti arkeologis yang menunjukkan keberadaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim. Salah satunya adalah penemuan koin-koin emas Sriwijaya di Filipina. Selain itu, juga ditemukan kerangka kapal kuno di perairan Selat Malaka yang diperkirakan berasal dari masa kejayaan Sriwijaya.

Peninggalan Sejarah Sriwijaya

Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan yang meninggalkan banyak peninggalan sejarah. Salah satunya adalah Candi Muara Takus di Riau yang merupakan salah satu situs bersejarah Sriwijaya. Candi ini merupakan bukti keagungan Sriwijaya pada masa kejayaannya.

Perdagangan Rempah-rempah

Salah satu komoditas perdagangan utama Sriwijaya adalah rempah-rempah. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang penting di wilayah Asia Tenggara. Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah dan memonopoli jalur perdagangan di wilayah tersebut.

Kerajaan yang Multikultural

Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan yang multikultural. Kerajaan ini terdiri dari berbagai suku dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis. Hal ini membuat Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang paling maju dan toleran pada masanya.

Pusat Agama Buddha

Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha di wilayah Asia Tenggara. Kerajaan ini memiliki banyak bangunan suci Buddha seperti Borobudur dan Candi Muara Takus. Agama Buddha menjadi agama yang paling berkembang di Sriwijaya pada masa kejayaannya.

Kejayaan di Bidang Seni dan Budaya

Sriwijaya juga mencapai kejayaan di bidang seni dan budaya. Kerajaan ini memiliki seni arsitektur yang khas dan menjadi ciri khas dari bangunan-bangunan suci Sriwijaya. Selain itu, seni ukir dan seni kerajinan juga berkembang pesat pada masa kejayaan Sriwijaya.

Bukti-bukti Sejarah di Luar Negeri

Banyak bukti sejarah Sriwijaya yang ditemukan di luar negeri. Misalnya, ditemukan prasasti kuno Sriwijaya di Kamboja yang membuktikan hubungan yang erat antara Sriwijaya dengan Kerajaan Khmer. Selain itu, juga ditemukan peninggalan Sriwijaya di Filipina dan Thailand.

Pusat Pendidikan

Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan pada masa kejayaannya. Kerajaan ini memiliki banyak sekolah dan universitas yang dikenal sebagai pusat pendidikan terbaik di Asia Tenggara pada masanya. Banyak murid dari berbagai negara datang ke Sriwijaya untuk belajar di sekolah-sekolah tersebut.

Hubungan dengan Kerajaan-kerajaan Lain

Sriwijaya memiliki hubungan yang erat dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara. Kerajaan ini menjalin hubungan yang baik dengan Kerajaan Khmer, Kerajaan Champa, dan Kerajaan Pagan. Hal ini membuat Sriwijaya menjadi salah satu pemimpin di wilayah Asia Tenggara pada masa itu.

Perdagangan Emas dan Perak

Salah satu komoditas perdagangan utama Sriwijaya adalah emas dan perak. Kerajaan ini berhasil menguasai perdagangan emas dan perak di wilayah Asia Tenggara dan menjadi salah satu pusat perdagangan emas dan perak terbesar di dunia pada masanya.

Kejayaan di Bidang Perdagangan Internasional

Sriwijaya mencapai kejayaan di bidang perdagangan internasional pada masa kejayaannya. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional dan berhasil menjalin hubungan dagang dengan berbagai negara di dunia.

Pusat Kemajuan Teknologi

Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat kemajuan teknologi pada masa kejayaannya. Kerajaan ini memiliki teknologi yang canggih di bidang pertanian, perikanan, dan pembuatan kapal. Hal ini membuat Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang paling maju pada masanya.

Bukti-bukti Sejarah di Indonesia

Banyak bukti sejarah Sriwijaya yang ditemukan di Indonesia. Misalnya, ditemukan prasasti kuno Sriwijaya di Sumatera Selatan dan Jambi yang membuktikan keberadaan Sriwijaya di wilayah tersebut. Selain itu, juga ditemukan peninggalan Sriwijaya di Palembang dan sekitarnya.

Perdagangan Barang-barang Lain

Selain rempah-rempah, emas, dan perak, Sriwijaya juga berhasil menguasai perdagangan barang-barang lain seperti sutra, batik, dan kayu cendana. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan barang-barang mewah di wilayah Asia Tenggara pada masa kejayaannya.

Keberadaan Sriwijaya dalam Naskah Kuno

Sriwijaya juga disebutkan dalam naskah-naskah kuno seperti Ramayana dan Mahabharata. Hal ini membuktikan keberadaan Sriwijaya pada masa kuno dan menjadi salah satu bukti sejarah yang penting.

Keberadaan Sriwijaya dalam Catatan Sejarah Tiongkok

Sriwijaya juga disebutkan dalam catatan sejarah Tiongkok seperti Kitab Tang dan Kitab Song. Catatan-catatan tersebut membuktikan hubungan yang erat antara Sriwijaya dengan Tiongkok pada masa kejayaannya.

Keberadaan Sriwijaya dalam Catatan Sejarah Arab

Sriwijaya juga disebutkan dalam catatan sejarah Arab seperti Kitab al-Istakhri dan Kitab al-Masalik wa al-Mamalik. Catatan-catatan tersebut membuktikan hubungan yang erat antara Sriwijaya dengan Arab pada masa kejayaannya.