TEKNOBGT
Dalil Naqli Tentang Aqiqah
Dalil Naqli Tentang Aqiqah

Dalil Naqli Tentang Aqiqah

Aqiqah merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam untuk merayakan kelahiran anak. Selain sebagai bentuk syukur, aqiqah juga memiliki makna sosial. Anak yang lahir diharapkan menjadi sosok yang berguna bagi masyarakat dan agama.

Dalil Naqli Aqiqah dalam Al-Quran

Dalam Al-Quran, aqiqah tidak secara langsung disebutkan. Namun terdapat ayat yang mengingatkan agar manusia bersyukur atas nikmat Allah, termasuk nikmat anak yang dilahirkan. Allah berfirman dalam Surat Al-Insyirah ayat 7-8:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa hadirnya seorang anak adalah kemudahan dan nikmat dari Allah.

Dalil Naqli Aqiqah dalam Hadis

Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran dalam agama Islam. Berikut adalah beberapa hadis yang membahas tentang aqiqah:

1. Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata: “Rasulullah SAW mengaqiqahkan Hasan dan Husain dengan seekor kambing, kemudian beliau memerintahkan untuk mencukur rambut mereka dan memberikan berat rambut itu dalam bentuk emas sebagai nazar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra, ia berkata: “Ketika anakku dilahirkan, aku mengaqiqahkannya, kemudian memberinya nama sesuai dengan nama salah satu sahabat Nabi. Kemudian aku memotong rambutnya dan memberikan berat rambut itu dalam bentuk emas sebagai nazar.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Manfaat Aqiqah

1. Meningkatkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat anak yang diberikan.

2. Menunjukkan rasa gembira dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain atas kelahiran anak.

3. Menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga, kerabat, dan tetangga.

4. Memberikan nafkah kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin dan anak yatim.

5. Menjadikan anak sebagai sosok yang berguna bagi masyarakat dan agama.

Syarat dan Ketentuan Aqiqah

1. Aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak.

2. Hewan yang disembelih harus memiliki kriteria yang sesuai dengan syariat, seperti halal, tidak cacat, dan tidak dipelihara untuk dijual.

3. Jumlah hewan yang disembelih sesuai dengan kemampuan orang tua. Minimal satu ekor kambing atau domba untuk satu anak.

4. Daging hewan yang disembelih harus dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin dan anak yatim.

Kesimpulan

Aqiqah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak, aqiqah juga memiliki makna sosial yang penting. Dalam pelaksanaannya, aqiqah harus memenuhi syarat dan ketentuan yang sesuai dengan syariat Islam. Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah aqiqah dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Aamiin.

Artikel Dalil Naqli Tentang Aqiqah

© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM