Organisasi formal merupakan suatu struktur yang berisi aturan, tugas, dan tanggung jawab yang jelas dalam mengelola suatu perusahaan. Di dalam organisasi formal, setiap karyawan memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan jabatannya. Berikut adalah ciri-ciri dari organisasi formal:
1. Struktur Hierarki yang Jelas
Organisasi formal memiliki struktur hierarki yang jelas. Artinya, setiap karyawan memiliki atasan yang menentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Posisi karyawan di dalam organisasi formal diatur berdasarkan jabatan dan tanggung jawab yang diemban. Dalam organisasi formal, semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar pula tanggung jawabnya.
2. Aturan dan Prosedur yang Ketat
Organisasi formal memiliki aturan dan prosedur yang ketat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Seluruh karyawan harus mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Komunikasi Formal
Komunikasi dalam organisasi formal bersifat formal. Artinya, komunikasi dilakukan secara tertulis atau lisan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan tidak dapat melakukan komunikasi secara bebas tanpa persetujuan dari atasan atau pihak yang berwenang.
4. Pengambilan Keputusan Tepat Waktu
Organisasi formal memiliki sistem pengambilan keputusan yang tepat waktu. Setiap keputusan diambil berdasarkan data yang akurat dan analisis yang mendalam. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kerugian dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
5. Penggunaan Teknologi yang Maju
Organisasi formal menggunakan teknologi yang maju dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
6. Pengembangan Karyawan
Organisasi formal memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuannya. Perusahaan memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan agar dapat memenuhi tugas dan tanggung jawab dengan baik.
7. Pemisahan Antara Karyawan dan Pemilik Perusahaan
Organisasi formal memisahkan antara karyawan dan pemilik perusahaan. Karyawan tidak memiliki hak kepemilikan atas perusahaan dan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
8. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab yang Jelas
Organisasi formal membagi tugas dan tanggung jawab secara jelas. Setiap karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
9. Pengukuran Kinerja yang Tepat
Organisasi formal melakukan pengukuran kinerja secara tepat dan akurat. Perusahaan menggunakan sistem pengukuran kinerja yang objektif untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.
10. Fokus pada Profitabilitas
Organisasi formal fokus pada profitabilitas. Artinya, perusahaan berusaha meningkatkan keuntungan dan meminimalkan biaya dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
11. Struktur Organisasi yang Stabil
Organisasi formal memiliki struktur organisasi yang stabil. Artinya, perusahaan memiliki struktur organisasi yang kokoh dan dapat bertahan lama.
12. Perencanaan yang Terarah
Organisasi formal memiliki perencanaan yang terarah. Artinya, perusahaan memiliki rencana bisnis yang jelas dan struktur organisasi yang dapat mendukung perencanaan tersebut.
13. Pemecahan Masalah yang Efektif
Organisasi formal memiliki sistem pemecahan masalah yang efektif. Setiap masalah diatasi dengan cara yang sistematis dan efektif.
14. Penyebarluasan Informasi yang Jelas
Organisasi formal melakukan penyebarluasan informasi yang jelas. Setiap karyawan memiliki akses terhadap informasi yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
15. Pengelolaan Risiko yang Baik
Organisasi formal memiliki pengelolaan risiko yang baik. Perusahaan berusaha meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
16. Keterbukaan dalam Pengambilan Keputusan
Organisasi formal memiliki keterbukaan dalam pengambilan keputusan. Setiap keputusan yang diambil dijelaskan dengan jelas dan dapat dipahami oleh semua karyawan.
17. Pengawasan yang Ketat
Organisasi formal melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja karyawan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap karyawan memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Organisasi formal berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Perusahaan berusaha memberikan produk atau layanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggan.
19. Lingkungan Kerja yang Profesional
Organisasi formal menciptakan lingkungan kerja yang profesional. Setiap karyawan harus menjaga etika dan moral dalam bekerja.
20. Pengembangan Produk atau Layanan yang Kontinu
Organisasi formal melakukan pengembangan produk atau layanan secara kontinu. Perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kesimpulan
Dalam organisasi formal, terdapat struktur hierarki yang jelas, aturan dan prosedur yang ketat, komunikasi formal, pengambilan keputusan tepat waktu, penggunaan teknologi yang maju, pengembangan karyawan, pemisahan antara karyawan dan pemilik perusahaan, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, pengukuran kinerja yang tepat, fokus pada profitabilitas, struktur organisasi yang stabil, perencanaan yang terarah, pemecahan masalah yang efektif, penyebarluasan informasi yang jelas, pengelolaan risiko yang baik, keterbukaan dalam pengambilan keputusan, pengawasan yang ketat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, lingkungan kerja yang profesional, dan pengembangan produk atau layanan yang kontinu. Semua ciri-ciri tersebut harus dipenuhi agar organisasi formal dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Artikel Ciri-Ciri Organisasi Formal yang Wajib Diketahui
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM