Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga harus terjaga kualitasnya agar tetap aman dan layak konsumsi. Namun, makanan mudah rusak dan tercemar oleh mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, pengawetan makanan menjadi salah satu solusi untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan.
Apa itu Pengawetan Makanan?
Pengawetan makanan adalah suatu proses atau teknik yang digunakan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas makanan dengan cara menambahkan bahan-bahan tertentu ke dalam makanan. Tujuannya adalah untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, menghindari perubahan fisik, kimia dan organoleptik makanan serta memperpanjang masa simpan produk.
Jenis-jenis Pengawetan Makanan
Ada beberapa jenis pengawetan makanan, yaitu:
- Pengawetan Fisik
- Pengawetan Kimia
- Pengawetan Biologis
- Pengawetan Radiasi
Pengawetan fisik adalah teknik pengawetan yang dilakukan dengan cara memanaskan makanan, mengeringkan, atau membekukan. Contoh dari pengawetan fisik adalah pengeringan ikan asin, pembekuan daging, dan pengasapan makanan.
Pengawetan kimia dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada makanan. Contoh dari pengawetan kimia adalah penggunaan garam dapur, cuka, dan asam benzoat.
Metode pengawetan biologis menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang merusak. Contoh dari pengawetan biologis adalah fermentasi makanan seperti tempe, kecap, dan yogurt.
Pengawetan radiasi adalah teknik pengawetan yang menggunakan sinar radiasi untuk membunuh mikroorganisme penyebab kerusakan pada makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk makanan kaleng atau botol.
Manfaat Pengawetan Makanan
Pengawetan makanan memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan Masa Simpan Makanan
- Meningkatkan Ketersediaan Makanan
- Meningkatkan Nilai Ekonomi Makanan
- Menghindari Kerugian Ekonomi
Dengan pengawetan, masa simpan makanan dapat diperpanjang sehingga makanan tidak cepat rusak dan tetap aman dikonsumsi.
Dengan pengawetan, makanan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga ketersediaan makanan tetap terjaga, terutama di daerah-daerah yang sulit mengakses makanan segar.
Dengan pengawetan, harga makanan dapat ditingkatkan karena kualitas dan masa simpannya lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan nilai ekonomi makanan.
Dengan pengawetan, kerugian ekonomi dapat dihindari karena makanan yang tidak terjual karena cepat rusak dapat diminimalkan.
Ketentuan Penggunaan Bahan Pengawet
Penggunaan bahan pengawet dalam makanan harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu:
- Bahan Pengawet Aman
- Bahan Pengawet Tidak Merusak Kualitas Makanan
- Bahan Pengawet Tidak Menipu Konsumen
- Bahan Pengawet Terdaftar di BPOM
Bahan pengawet yang digunakan harus aman bagi kesehatan manusia dan tidak berbahaya jika digunakan dalam jumlah yang sesuai.
Bahan pengawet yang digunakan tidak boleh merusak kualitas makanan seperti rasa, aroma, dan warna.
Bahan pengawet tidak boleh digunakan untuk menipu konsumen dengan memberikan kesan bahwa makanan tersebut masih segar, padahal sebenarnya makanan tersebut sudah rusak.
Bahan pengawet yang digunakan harus terdaftar di BPOM dan memiliki nomor registrasi yang sah.
Kesimpulan
Pengawetan makanan merupakan teknik yang digunakan untuk mempertahankan kualitas dan keamanan makanan dengan cara menambahkan bahan-bahan tertentu ke dalam makanan. Ada beberapa jenis pengawetan makanan seperti pengawetan fisik, pengawetan kimia, pengawetan biologis, dan pengawetan radiasi. Pengawetan makanan memiliki manfaat seperti meningkatkan masa simpan makanan, meningkatkan ketersediaan makanan, meningkatkan nilai ekonomi makanan, dan menghindari kerugian ekonomi. Namun, penggunaan bahan pengawet harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh BPOM agar aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Artikel Tujuan Pengawetan Makanan
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM
