Indonesia adalah negara yang sering mengalami bencana alam. Bencana alam bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia, kita harus selalu siap menghadapi bencana alam. Berikut adalah contoh berita bahasa Sunda tentang bencana alam.
Banjir Melanda Kota Bandung
Kota Bandung baru saja mengalami bencana banjir yang cukup parah. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan volume air yang meluap dari sungai. Akibat banjir, banyak rumah warga yang terendam air dan beberapa jalan raya menjadi tidak bisa dilalui. Banyak warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah setempat sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir.
Gempa Bumi Mengguncang Aceh
Pada tanggal 11 Maret 2011, Aceh mengalami gempa bumi berkekuatan 9,1 skala richter. Gempa bumi ini memicu tsunami yang menghantam pantai Aceh. Akibat bencana alam ini, lebih dari 200.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga Aceh yang terkena dampak bencana alam ini.
Longsor di Puncak Bogor
Pada tanggal 14 Januari 2021, Puncak Bogor mengalami longsor yang cukup parah. Longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi dan tanah yang labil. Beberapa rumah dan jalan raya tertimbun oleh material longsor. Pemerintah setempat sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak longsor.
Gunung Merapi Meletus
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan awan panas yang cukup besar. Akibat erupsi ini, lebih dari 300.000 orang mengungsi dan beberapa kota di sekitar Gunung Merapi tertimbun abu vulkanik. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga yang terkena dampak bencana alam ini.
Badai Tropis di Lombok
Pada tanggal 5 Agustus 2018, Lombok mengalami badai tropis yang cukup parah. Badai tropis ini memicu banjir dan tanah longsor di beberapa daerah di Lombok. Akibat bencana alam ini, lebih dari 500 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang kehilangan tempat tinggal. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga Lombok yang terkena dampak bencana alam ini.
Erupsi Gunung Sinabung
Pada tanggal 2 September 2010, Gunung Sinabung meletus dan mengeluarkan awan panas yang cukup besar. Akibat erupsi ini, lebih dari 30.000 orang mengungsi dan beberapa kota di sekitar Gunung Sinabung tertimbun abu vulkanik. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga yang terkena dampak bencana alam ini.
Banjir Bandang di Bengkulu
Pada tanggal 21 April 2019, Bengkulu mengalami banjir bandang yang cukup parah. Banjir bandang ini terjadi karena curah hujan yang tinggi dan volume air yang meluap dari sungai. Akibat bencana alam ini, lebih dari 100 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang kehilangan tempat tinggal. Pemerintah setempat sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir bandang.
Erupsi Gunung Kelud
Pada tanggal 13 Februari 2014, Gunung Kelud meletus dan mengeluarkan awan panas yang cukup besar. Akibat erupsi ini, lebih dari 300.000 orang mengungsi dan beberapa kota di sekitar Gunung Kelud tertimbun abu vulkanik. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga yang terkena dampak bencana alam ini.
Banjir di Jakarta
Pada tanggal 1 Januari 2020, Jakarta mengalami banjir yang cukup parah. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan volume air yang meluap dari sungai. Akibat banjir, banyak rumah warga yang terendam air dan beberapa jalan raya menjadi tidak bisa dilalui. Banyak warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah setempat sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir.
Gempa Bumi di Lombok
Pada tanggal 29 Juli 2018, Lombok mengalami gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter. Gempa bumi ini memicu kerusakan bangunan dan beberapa orang meninggal dunia. Akibat bencana alam ini, banyak warga Lombok yang kehilangan tempat tinggal. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga Lombok yang terkena dampak bencana alam ini.
Tanah Longsor di Garut
Pada tanggal 20 September 2016, Garut mengalami tanah longsor yang cukup parah. Tanah longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi dan tanah yang labil. Beberapa rumah dan jalan raya tertimbun oleh material longsor. Pemerintah setempat sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak longsor.
Erupsi Gunung Agung
Pada tanggal 22 November 2017, Gunung Agung meletus dan mengeluarkan awan panas yang cukup besar. Akibat erupsi ini, lebih dari 140.000 orang mengungsi dan beberapa kota di sekitar Gunung Agung tertimbun abu vulkanik. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga yang terkena dampak bencana alam ini.
Banjir di Sulawesi Selatan
Pada tanggal 14 Juli 2021, Sulawesi Selatan mengalami banjir yang cukup parah. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan volume air yang meluap dari sungai. Akibat banjir, banyak rumah warga yang terendam air dan beberapa jalan raya menjadi tidak bisa dilalui. Banyak warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah setempat sudah bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir.
Gempa Bumi di Palu
Pada tanggal 28 September 2018, Palu mengalami gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter. Gempa bumi ini memicu tsunami yang menghantam pantai Palu. Akibat bencana alam ini, lebih dari 4.000 orang meninggal dunia dan lebih dari 170.000 orang kehilangan tempat tinggal. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga Palu yang terkena dampak bencana alam ini.
Erupsi Gunung Merapi
Pada tanggal 3 Maret 2020, Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan awan panas yang cukup besar. Akibat erupsi ini, lebih dari 10.000 orang mengungsi dan beberapa kota di sekitar Gunung Merapi tertimbun abu vulkanik. Berbagai bantuan dari dalam dan luar negeri diberikan kepada warga yang terkena dampak
Artikel Contoh Berita Bahasa Sunda Tentang Bencana Alam
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM
