Haul adalah sebuah tradisi atau acara yang dilakukan oleh umat Islam untuk mengenang kematian seseorang yang telah meninggal dunia. Tradisi ini biasanya dilakukan pada hari jadi kematian seseorang yang telah meninggal dunia, baik itu ulama, tokoh masyarakat, atau orang biasa.
Sejarah Haul
Tradisi haul berasal dari bahasa Arab yang berarti “mengambil”. Awal mula tradisi ini berasal dari Mesir pada abad ke-12 Masehi. Saat itu, umat Islam Mesir mengenang kematian Imam Syafi’i dengan mengadakan acara haul pada hari jadi kematian beliau.
Seiring berjalannya waktu, tradisi haul menyebar ke seluruh penjuru dunia Islam, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tradisi haul biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pengajian, membaca surat Yasin, dan makan bersama.
Tujuan Haul
Tujuan dari haul adalah untuk mengenang kematian seseorang yang telah meninggal dunia. Selain itu, haul juga bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa kematian adalah suatu hal yang pasti terjadi dan kita harus siap menghadapinya.
Haul juga bertujuan untuk menghormati dan menghargai jasa-jasa orang yang telah meninggal dunia, terutama ulama atau tokoh masyarakat yang telah berjuang untuk kepentingan umat.
Cara Melakukan Haul
Tradisi haul biasanya dilakukan pada hari jadi kematian seseorang yang telah meninggal dunia. Acara ini biasanya diadakan di masjid atau di rumah keluarga almarhum.
Acara haul dimulai dengan pembacaan surat Yasin, tahlil, dan doa bersama. Setelah itu, biasanya dilanjutkan dengan pengajian atau ceramah agama yang dibawakan oleh seorang ulama atau kyai.
Setelah selesai pengajian, biasanya dilakukan acara makan bersama. Makanan yang disajikan biasanya berupa nasi, lauk-pauk, dan kue-kue tradisional. Acara makan bersama ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antara keluarga almarhum dengan tamu yang hadir.
Perbedaan Haul dan Kenduri
Ada perbedaan antara haul dengan kenduri. Kenduri biasanya dilakukan untuk merayakan suatu kejadian yang membahagiakan, seperti pernikahan atau kelahiran anak.
Sedangkan haul dilakukan untuk mengenang kematian seseorang yang telah meninggal dunia. Meskipun demikian, acara haul juga dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi antara keluarga almarhum dengan tamu yang hadir.
Contoh Haul
Contoh haul yang terkenal di Indonesia adalah haul ke-40 Habibie, mantan Presiden Republik Indonesia. Haul ini diadakan pada tanggal 11 September 2019 di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan.
Pada acara haul tersebut, hadir para tokoh dan pejabat negara, seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Acara haul diisi dengan pengajian dan doa bersama untuk almarhum Habibie.
Haul di Tengah Pandemi Covid-19
Saat ini, tradisi haul masih dapat dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Namun, perlu dilakukan dengan cara yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Haul dapat dilakukan secara virtual atau dengan cara mengikuti acara haul yang diadakan di masjid atau rumah almarhum secara terbatas. Selain itu, tamu yang hadir juga harus menjaga jarak dan memakai masker.
Kesimpulan
Tradisi haul merupakan sebuah acara yang dilakukan oleh umat Islam untuk mengenang kematian seseorang yang telah meninggal dunia. Tujuannya adalah untuk menghormati dan menghargai jasa-jasa orang yang telah meninggal dunia, terutama ulama atau tokoh masyarakat yang telah berjuang untuk kepentingan umat.
Acara haul biasanya diadakan pada hari jadi kematian seseorang, diikuti dengan pembacaan surat Yasin, pengajian, dan makan bersama. Saat ini, haul dapat dilakukan di tengah pandemi Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Artikel Pengertian Haul: Tradisi Islam yang Mengenang Kematian
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM