ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan sebuah organisasi internasional yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Meskipun terdiri dari negara-negara yang maju, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses informasi yang cukup, terutama bagi mereka yang memiliki disabilitas penglihatan.
Peta Buta ASEAN: Inovasi Teknologi untuk Solusi Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ASEAN adalah kurangnya akses informasi bagi mereka yang memiliki disabilitas penglihatan. Banyak informasi yang hanya tersedia dalam bentuk visual, sehingga sulit bagi mereka yang buta untuk mengakses informasi tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, maka diluncurkanlah Peta Buta ASEAN.
Peta Buta ASEAN merupakan sebuah inovasi teknologi yang dibuat khusus untuk memudahkan akses informasi bagi masyarakat ASEAN yang memiliki disabilitas penglihatan. Peta ini dikembangkan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerja sama dengan ASEAN Disability Forum (ADF).
Cara Kerja Peta Buta ASEAN
Peta Buta ASEAN menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC) dan QR Code. NFC adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat elektronik untuk berkomunikasi secara nirkabel dengan mendekatkannya satu sama lain. Sedangkan QR Code adalah kode matriks yang dapat dibaca oleh kamera smartphone dan mengarahkan pengguna ke sebuah halaman web.
Pada Peta Buta ASEAN, setiap lokasi atau tempat tertentu diberi kode NFC dan QR Code. Pengguna yang memiliki perangkat yang mendukung teknologi NFC atau QR Code dapat mengakses informasi tentang lokasi tersebut dengan mendekatkan perangkat ke kode NFC atau memindai kode QR Code. Informasi tersebut dapat berupa deskripsi singkat tentang lokasi, fasilitas yang tersedia, dan informasi lain yang berguna bagi pengguna.
Manfaat Peta Buta ASEAN
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh ASEAN Disability Forum, sekitar 80% masyarakat disabilitas penglihatan mengalami kesulitan dalam mengakses informasi. Peta Buta ASEAN hadir untuk mengatasi masalah tersebut dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang memiliki disabilitas penglihatan, diantaranya:
- Memudahkan akses informasi tentang lokasi atau tempat tertentu
- Memberikan informasi yang berguna bagi pengguna
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat disabilitas penglihatan
- Memperluas aksesibilitas bagi masyarakat dengan disabilitas penglihatan
Peta Buta ASEAN di Indonesia
Peta Buta ASEAN sudah mulai diterapkan di beberapa tempat di Indonesia, seperti di Universitas Gadjah Mada, Taman Mini Indonesia Indah, dan Museum Nasional. Selain itu, Peta Buta ASEAN juga sudah mulai diterapkan di negara-negara lain di ASEAN seperti Malaysia dan Filipina.
Upaya penerapan Peta Buta ASEAN di Indonesia merupakan langkah positif dalam meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat yang memiliki disabilitas penglihatan. Dengan adanya Peta Buta ASEAN, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses informasi dengan mudah dan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Kesimpulan
Peta Buta ASEAN merupakan sebuah inovasi teknologi yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat yang memiliki disabilitas penglihatan di ASEAN. Dengan menggunakan teknologi NFC dan QR Code, Peta Buta ASEAN memudahkan akses informasi tentang lokasi atau tempat tertentu bagi pengguna yang memiliki perangkat yang mendukung teknologi tersebut. Peta Buta ASEAN sudah mulai diterapkan di beberapa tempat di Indonesia dan negara-negara lain di ASEAN. Diharapkan dengan adanya Peta Buta ASEAN, semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses informasi dengan mudah dan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Artikel Peta Buta ASEAN: Sebuah Inovasi Teknologi untuk Peningkatan Kualitas Hidup
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM
