Dongeng adalah cerita rakyat yang biasanya diwariskan dari generasi ke generasi. Cerita dongeng dapat berasal dari mitologi, legenda, atau cerita yang disederhanakan dari kejadian sejarah yang sebenarnya. Kebanyakan dongeng memiliki ciri-ciri yang khas. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari dongeng:
1. Mempunyai tokoh-tokoh fiksi
Dalam dongeng, tokoh-tokoh yang terlibat biasanya adalah tokoh fiksi. Tokoh-tokoh ini bisa berupa manusia, hewan, atau makhluk lain yang memiliki sifat-sifat manusia. Misalnya, tokoh-tokoh dongeng seperti Raja, Putri, Kancil, Harimau, dan masih banyak lagi.
2. Mengandung nilai moral
Dalam dongeng, ada nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Nilai moral ini dapat berupa pengajaran tentang kebaikan dan keburukan, atau tentang kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Misalnya, dongeng tentang “Si Kancil dan Buaya” mengajarkan kita untuk cerdik dan waspada dalam menghadapi bahaya.
3. Memiliki alur cerita sederhana
Dalam dongeng, alur cerita biasanya sederhana dan mudah dipahami. Cerita dimulai dari situasi awal, kemudian ada konflik, dan akhirnya ada penyelesaian. Misalnya, dalam dongeng “Cinderella”, situasi awal adalah Cinderella yang diperlakukan buruk oleh ibu dan saudara tirinya. Konflik terjadi saat dia tidak diizinkan untuk pergi ke pesta dansa. Akhirnya, penyelesaian datang ketika Cinderella bertemu dengan Pangeran dan mereka jatuh cinta.
4. Mengandung unsur-unsur keajaiban
Dalam dongeng, seringkali terdapat unsur-unsur keajaiban seperti sihir, peri, atau benda ajaib. Unsur-unsur ini menambah daya tarik dari cerita. Misalnya, dalam dongeng “Aladdin dan Lampu Ajaib”, Aladdin menemukan lampu ajaib yang dapat memenuhi keinginannya.
5. Memiliki pesan yang universal
Dongeng mengandung pesan yang dapat diterapkan pada kehidupan nyata secara universal. Pesan ini dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari atau pada situasi tertentu dalam hidup seseorang. Misalnya, pesan dari dongeng “The Ugly Duckling” adalah bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya saja.
6. Menggunakan bahasa yang sederhana
Dalam dongeng, bahasa yang digunakan biasanya sederhana dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan juga seringkali mengandung unsur-unsur yang dapat membuat cerita lebih menarik. Misalnya, dalam dongeng “Si Kancil dan Buaya”, Kancil menggunakan tipu muslihat untuk menghindari bahaya.
7. Mengandung unsur humor
Banyak dongeng yang mengandung unsur humor. Humor dapat membuat cerita lebih menarik dan menyenangkan untuk didengarkan atau dibaca. Misalnya, dalam dongeng “Si Kancil dan Buaya”, Kancil menggunakan tipu muslihat yang kocak untuk menghindari bahaya.
8. Dapat dimodifikasi
Dongeng dapat dimodifikasi agar lebih menarik atau sesuai dengan kebutuhan. Modifikasi dapat dilakukan pada tokoh, alur cerita, atau pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, dongeng “Cinderella” telah dimodifikasi menjadi film animasi Disney yang sangat populer.
9. Mengandung unsur fantasi
Dalam dongeng, seringkali terdapat unsur fantasi seperti dunia yang ajaib atau makhluk-makhluk fantastis. Unsur-unsur ini menambah daya tarik dari cerita. Misalnya, dalam dongeng “Alice di Negeri Ajaib”, Alice masuk ke dunia ajaib yang penuh dengan makhluk-makhluk aneh dan misterius.
10. Mengandung unsur kepercayaan
Dalam dongeng, seringkali terdapat unsur kepercayaan seperti kepercayaan pada kekuatan sihir atau dewa-dewi. Unsur-unsur ini menambah daya tarik dari cerita. Misalnya, dalam cerita rakyat Jawa, terdapat cerita tentang Nyai Roro Kidul, yang dipercaya sebagai dewi laut.
11. Dapat dijadikan media pembelajaran
Dongeng dapat dijadikan media pembelajaran untuk anak-anak. Cerita dongeng dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral atau untuk mengasah kemampuan membaca dan menulis. Misalnya, anak-anak dapat diminta untuk menuliskan pesan moral dari dongeng yang mereka baca.
12. Memiliki nilai historis
Banyak dongeng yang memiliki nilai historis. Cerita-cerita tersebut dapat memberikan gambaran tentang kehidupan pada masa lampau atau tentang kebudayaan dan kepercayaan pada masa tersebut. Misalnya, dongeng “Ramayana” dan “Mahabharata” merupakan cerita epik yang berasal dari India kuno.
13. Menceritakan tentang perjuangan
Banyak dongeng yang menceritakan tentang perjuangan tokoh utama untuk mencapai tujuannya. Perjuangan ini dapat berupa perjuangan untuk memperoleh kebahagiaan, kebebasan, atau keadilan. Misalnya, dalam dongeng “Pinokio”, Pinokio perjuangkan untuk menjadi anak manusia yang sejati.
14. Menceritakan tentang cinta
Banyak dongeng yang menceritakan tentang cinta. Cinta dapat menjadi tema utama cerita atau hanya menjadi elemen cerita yang penting. Misalnya, dalam dongeng “Cinderella”, cinta antara Cinderella dan Pangeran menjadi tema utama cerita.
15. Menceritakan tentang petualangan
Banyak dongeng yang menceritakan tentang petualangan tokoh utama. Petualangan ini dapat berupa perjalanan melintasi negeri ajaib atau perjuangan untuk mencapai tempat yang jauh. Misalnya, dalam dongeng “Alice di Negeri Ajaib”, Alice menjelajahi dunia ajaib yang penuh dengan petualangan.
16. Menceritakan tentang persahabatan
Banyak dongeng yang menceritakan tentang persahabatan. Persahabatan dapat menjadi tema utama cerita atau hanya menjadi elemen cerita yang penting. Misalnya, dalam dongeng “Sindbad Si Pelaut”, Sindbad memiliki sahabat-sahabat yang membantunya dalam petualangannya.
17. Menceritakan tentang keberanian
Banyak dongeng yang menceritakan tentang keberanian tokoh utama dalam menghadapi bahaya atau kesulitan. Keberanian ini dapat menjadi tema utama cerita atau hanya menjadi elemen cerita yang penting. Misalnya, dalam dongeng “Si Kancil dan Buaya”, Kancil menunjukkan keberanian dalam menghadapi bahaya.
18. Menceritakan tentang keajaiban alam
Banyak dongeng yang menceritakan tentang keajaiban alam seperti gunung, laut, atau hutan. Unsur-unsur ini menambah daya tarik dari cerita. Misalnya, dalam dongeng “Putri Salju dan Tujuh Kurcaci”, Putri Salju bertemu dengan tujuh kurcaci yang tinggal di dalam gunung.
19. Menceritakan tentang keajaiban dunia
Banyak dongeng yang menceritakan tentang keajaiban dunia seperti kota ajaib atau negeri ajaib. Unsur-unsur ini menambah daya tarik dari cerita. Misalnya, dalam dongeng “Aladdin dan Lampu Ajaib”, Aladdin menemukan lampu ajaib yang
Artikel Ciri-Ciri Dongeng
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM