Saat ini di Indonesia, Pembobolan Rekening Bank via mobile banking menjadi viral diberbagai media khususnya internet. Jadi buat Anda para pengguna mobile banking harus lebih hati-hati lagi dalam hal transaksi online ataupun lainnya, karena para hacker ini membobol dari No Hp. Nah disini ada teknobgt.com jelaskan 3 cara agar mobile banking aman dari tindakan kejahatan online.
Seperti yang disarankan oleh pakar IT “Rudi Adianto”, kita diminta harus lebih hati-hati dalam menyebarkan nomer Hp pribadi yang mana data itu kita gunakan juga sebagai nomer yang terdaftar di mobile banking, toko online/marketplace ataupun di dompet digital. Jika data atau no Hp tersebar dan para pelaku kejahatan online dengan mudah menyebarkan link yang bisa mendapatkan kode akses menuju mobile banking anda.
Cara yang mudah dan gampang agar mobile banking aman dari serangan hacker adalah dengan cara membedakan No Hp yang digunakan untuk perbankan, Smartphone yang terbaru saat ini kan sudah memiliki fitur dual sim card, nah ini anda bisa memanfaatkannya. 1 untuk perbankan dan 1 lagi untuk komunikasi seperti biasa yang bisa anda sebarkan.
Seperti yang dilansir dari Wartawan CNBC, Rudi Adianti biasanya untuk menjaga privasi menggunakan 2 nomer Hp. Yang satu saya pakai untuk perbankan dan nomer tersebut tidak saya sebarluaskan. Dan satu lagi saya pakai untuk transaksi yang kecil-kecil seperti Gopay, OVO, dan lain-lain,”
OTP (One Time Password) ini pasti anda sudah tidak asing lagi, jika anda saat menggunakan internet atau mobile banking, atau seperti akse akun Gojek, Gopay, Ovo, Dana dan akun dompet digital lainnya pasti akan mendapatkan password khusus ke nomer ponsel yang terdaftar. Nah disinilah kekita kita mudah menyebarkan no hp yang terdaftar, maka para hacker ini bisa mengakses code OTP ini sehingga mampu membobol mobile banking kita dan akun-akun lainnya.
Rudi menjelaskan kalau pembobolan mobile banking yang terjadi di Indonesia justru diakibatkan dari sisi pengguna yang mudah dimanipulasi. Sebab, sistem pada mobile banking yang berpengalaman biasanya sudah bullet proof atau anti bobol.
“Ketika sisi teknis sudah bulletproof, maka sisi manusianya bisa jadi target. Dalam suatu sistem, mata rantai yang paling lemah adalah elemen manusianya dan yang paling mudah dimanipulasi,” kata Rudi
“Di Indonesia peretasan tidak sampai harus peretas punya skill teknikal tapi murni social engineering bagaimana menggunakan satu dan lain cara agar korban memberikan kode OTP,” lanjutnya.
3 Cara Aman Menggunakan Mobile Banking
Tidak hanya itu, Analisis Keamanan Siber Vaksin(dot)com, Alfons Tanujaya membagikan panduan simpel 3 cara mobile banking aman dari serangan kejahatan online yang saat ini beredar di indonesia :
- Jangan sempat menjajaki perintah apapun semacam mengirimkan SMS, mengaktifkan fitur call forwarding ataupun perihal lain yang tidak dikenal tujuannya.
- Aktifkan serta perhatikan senantiasa notifikasi transaksi kartu kredit ataupun account bank, jika terdapat yang mencurigakan lekas mendatangi bank serta amankan dana kamu.
- Tidak dianjurkan menaruh no kartu kredit di aplikasi yang memudahkan transaksi sebab bila account diambil alih hingga karti tersebut berpotensi disalahgunakan.
Tidak hanya itu, Direktur BCA, Santoso menghimbau kalau para nasabah jangan sempat membagikan data perbankan kepada orang lain semacam no rekening, username id di mobile banking, serta lain sebagainya.
Dia juga membagikan perumpamaan jika rumah telah digembok dengan bermacam kunci tetapi jika pemiliknya membocorkan kunci tersebut hingga hendak dapat dibobol pula. Hingga data perbankan sangat berarti serta wajib dilindungi kerahasiaannya.