Baru-baru ini Satelit Badan Antariksa Amerika Serikat atau Nasa rilis gambar Marree Man atau bisa disebut sebagai geoglyph, yakni motif tertentu peninggalan manusia zaman dulu di lanskap alam. Contohnya, tebing, gua atau gurun.
Pada tahun 1998 gambar Marree Man pertama kali teridentifikasi di dataran tinggi Australia Selatan yang membentang hingga 3,5 kilometer (Km). Kendati demikian, menurut tim observasi NASA, ukiran garis Marree Man terus memudar dan hampir tidak terlihat oleh satelit milik NASA, yaitu Landsat 8.
“Marree Man merupakan geoglyph yang dibuat dari bahan tanah dan ukurannya sangat besar, sehingga jika ingin melihatnya maka paling baik dilihat dari atas. Namun sangat disayangkan, karena pada tahun 2013 saja garis-garis ukiran itu terus memudar, Gambar Marree Man sempat tidak terlihat pada tahun 2013 lalu,” tulis perwakilan NASA, Adam Voiland.
Oleh sebab itu, sejumlah kalangan bisnis memutuskan untuk memulihkan Marree Man yang mulai pudar. Mereka menggunakan teknologi terbaru dan juga alat berat atau grader konstruksi untuk menggambar ulang geoglyph itu selama lima hari.
NASA menilai geoglyph yang diperbarui akan bertahan lama karena dirancang untuk mencegah air masuk dan mendorong pertumbuhan vegetasi. Definisi vegetasi ialah proses ekologi untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat).
Penemuan Marree Man sampai saat ini masih diperdebatkan oleh para ahli, sebab mereka belum tahu persis siapa pembuatnya. Namun ada indikasi bahwa seorang seniman yang tinggal di Alice Springs, Australia Selatan yang membuat karya geoglyph itu. Selain penemuan geoglyph Marree Man di Australia, karya geoglyph lain juga ditemukan di Peru yaitu Garis Nazca.
Dilansir CNN, cara terbaik untuk melihat Garis Nazca adalah dari udara. Wisatawan yang penasaran mesti terbang ke Lima, Peru lalu naik bus menyusuri Pan-American Highway ke kota Paracas. Sumber artikel Nasa rilis Gambar Marree Man telah rilis di : https://www.cnnindonesia.com/teknologi