Aswaja Adalah: Pengertian dan Konsep Dasar

admin 12 Maret 2023pendidikan30 Views

Aswaja adalah singkatan dari Ahlussunnah Wal Jamaah, yang berarti ajaran yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan jamaah umat Islam. Aswaja juga dikenal sebagai Islam moderat, yang menekankan toleransi, keberagaman, dan kerukunan antarumat beragama. Konsep aswaja sangat penting dalam Islam, karena membantu umat muslim memahami ajaran Islam dengan benar dan menghindari ekstremisme dan radikalisme.

Daftar Isi tampilkan

Sejarah Aswaja

Aswaja berasal dari kata ahlussunnah, yang pertama kali digunakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal pada abad ke-8 Masehi untuk merujuk pada kelompok Muslim yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Kemudian, konsep ini berkembang menjadi ahlussunnah wal jamaah, yang menunjukkan bahwa mereka yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW juga harus bersatu dalam jamaah.

Di Indonesia, konsep aswaja menjadi populer pada abad ke-19 Masehi, ketika munculnya gerakan reformasi Islam yang dipimpin oleh ulama seperti Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari. Mereka menekankan pentingnya mengikuti ajaran sunnah Rasulullah SAW dan bersatu dalam jamaah, sehingga tercipta kerukunan dan persatuan umat Islam.

Prinsip Aswaja

Aswaja memiliki beberapa prinsip dasar yang harus diikuti oleh umat muslim, yaitu:

Iman kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab suci, rasul-rasul, hari akhir, dan qadar.
Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya secara benar dan sempurna.
Bersatu dalam jamaah dan menghindari perpecahan dalam umat Islam.
Toleransi terhadap perbedaan pendapat dan keyakinan dalam agama.
Menghormati ulama dan pemimpin umat Islam.

Peran Aswaja dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama

Aswaja memiliki peran penting dalam membantu membangun kerukunan dan persatuan umat beragama di Indonesia. Konsep aswaja menekankan pentingnya toleransi, keberagaman, dan kerukunan antarumat beragama, sehingga mampu menghindari terjadinya konflik dan kekerasan yang disebabkan oleh perbedaan agama atau keyakinan.

Selain itu, aswaja juga mengajarkan umat muslim untuk menghormati ulama dan pemimpin umat Islam, sehingga tercipta suasana yang damai dan harmonis dalam umat Islam. Dengan demikian, aswaja dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah radikalisme dan ekstremisme yang sering terjadi di Indonesia dan negara-negara lain.

Kritik Terhadap Aswaja

Meskipun aswaja memiliki konsep yang baik dan mulia, namun ada juga kritik terhadap ajaran ini. Beberapa kritik yang sering dilontarkan terhadap aswaja antara lain:

Aswaja dianggap terlalu moderat dan tidak mampu menghadapi tantangan dari kelompok ekstremis dan radikal yang semakin marak di Indonesia dan dunia.
Banyak orang yang menganggap bahwa aswaja hanya mempertahankan status quo dan tidak mampu melakukan reformasi dalam ajaran Islam yang sudah usang dan ketinggalan zaman.
Beberapa orang juga menganggap bahwa aswaja terlalu fokus pada pengajaran agama dan kurang memperhatikan masalah sosial dan politik yang dihadapi umat Islam.

Keberhasilan Aswaja dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama

Meskipun ada kritik terhadap aswaja, namun ajaran ini telah membuktikan keberhasilannya dalam membangun kerukunan dan persatuan umat beragama di Indonesia. Berkat konsep aswaja, umat Islam di Indonesia mampu hidup berdampingan dengan umat beragama lain secara damai dan harmonis. Hal ini terlihat dari banyaknya kerjasama antara umat beragama dalam berbagai bidang, seperti sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Selain itu, Indonesia juga menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengelola keragaman agama dan budaya, sehingga banyak negara yang tertarik untuk belajar dari pengalaman Indonesia dalam membangun kerukunan dan persatuan umat beragama.

Kesimpulan

Aswaja adalah ajaran yang penting dalam Islam, karena membantu umat muslim memahami ajaran Islam dengan benar dan menghindari ekstremisme dan radikalisme. Konsep aswaja menekankan pentingnya toleransi, keberagaman, dan kerukunan antarumat beragama, sehingga mampu membantu membangun kerukunan dan persatuan umat beragama di Indonesia. Meskipun adakalanya mendapat kritik, namun keberhasilan aswaja dalam membangun kerukunan umat beragama telah membuktikan bahwa ajaran ini memang memiliki nilai yang positif dan mulia.