Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-6 dan mengalami masa kejayaan pada abad ke-7 hingga ke-8. Kalingga juga dikenal sebagai kerajaan perdagangan yang memiliki hubungan dagang dengan Cina, India, dan Sriwijaya.
Sejarah Kerajaan Kalingga
Asal usul Kerajaan Kalingga masih menjadi perdebatan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Kerajaan Kalingga berasal dari kerajaan Melayu yang didirikan oleh Raja Melayu di Jawa. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa Kerajaan Kalingga berasal dari kerajaan Hindu di India Selatan.
Menurut prasasti Tukmas, kerajaan Kalingga didirikan oleh Raja Sanjaya pada tahun 674 Masehi. Raja Sanjaya merupakan keturunan dari Dyah Balitung dari Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan Kalingga berpusat di daerah Kedu, yaitu daerah yang sekarang menjadi Kabupaten Magelang dan Temanggung.
Kehidupan di Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan yang maju dalam bidang perdagangan. Kerajaan ini memiliki pelabuhan yang strategis di daerah pantai utara Jawa Tengah yaitu di daerah Brebes dan Pekalongan. Kerajaan ini juga terkenal sebagai penghasil beras, gula, dan rempah-rempah.
Kerajaan Kalingga juga dikenal sebagai kerajaan yang menganut agama Buddha. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan berupa arca dan candi yang ditemukan di daerah Kedu dan sekitarnya. Salah satu contohnya adalah Candi Mendut yang terletak di Kabupaten Magelang.
Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Kalingga
Masa kejayaan Kerajaan Kalingga terjadi pada masa pemerintahan Ratu Shima pada abad ke-7 hingga ke-8. Pada masa itu, Kerajaan Kalingga menjadi salah satu kerajaan terkuat di Jawa Tengah. Ratu Shima juga dikenal sebagai ratu yang berwawasan internasional, yang menjalin hubungan dagang dengan India, Cina, dan Sriwijaya.
Namun, pada abad ke-8, Kerajaan Kalingga mengalami masa kelemahan akibat adanya persaingan dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Tengah. Selain itu, serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti kerajaan Srivijaya di Sumatera dan kerajaan Medang di Jawa juga mengancam keberadaan Kerajaan Kalingga.
Penemuan Prasasti Kalingga
Pada tahun 1925, seorang petani di desa Mantyasih, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang menemukan sebuah prasasti yang kemudian dikenal sebagai Prasasti Kalingga. Prasasti ini berisi tentang sejarah Kerajaan Kalingga dan menjadi sumber utama untuk mempelajari kehidupan dan kebudayaan Kerajaan Kalingga.
Prasasti Kalingga terdiri dari beberapa bagian yang digunakan sebagai alat pembayaran pajak. Isi prasasti ini mencakup tentang pendirian kerajaan, silsilah raja-raja, dan pemberian hadiah kepada para pembesar kerajaan. Prasasti ini juga memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat di Kerajaan Kalingga pada masa itu.
Peninggalan Kerajaan Kalingga
Sejumlah peninggalan Kerajaan Kalingga masih dapat ditemukan di daerah Kedu dan sekitarnya. Beberapa di antaranya adalah Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Ngawen. Candi-candi ini merupakan bukti keberadaan agama Buddha di Kerajaan Kalingga.
Selain itu, juga terdapat peninggalan-peninggalan berupa arca seperti Arca Durga Mahishasuramardhini yang terdapat di Candi Mendut, dan Arca Dewi Tara yang terdapat di Candi Ngawen.
Kesimpulan
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan kuno yang memiliki peranan penting dalam sejarah Indonesia. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan perdagangan dan menganut agama Buddha. Meskipun mengalami masa kejayaan pada abad ke-7 hingga ke-8, kerajaan ini kemudian mengalami kelemahan dan keruntuhan pada abad ke-8. Namun, peninggalan-peninggalan berupa arca dan candi masih dapat ditemukan di daerah Kedu dan sekitarnya.
Artikel Kerajaan Kalingga: Sejarah dan Kehidupannya
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM