Perjanjian Saragosa adalah sebuah perjanjian perdagangan yang terjadi antara Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Spanyol pada tahun 1525. Perjanjian ini terjadi setelah penaklukan Spanyol atas wilayah Amerika Selatan, yang membuat mereka semakin kaya dan berkuasa.
Latar Belakang Perjanjian
Pada saat itu, Kesultanan Utsmaniyah menjadi kekuatan yang sangat kuat di wilayah Timur Tengah dan Eropa. Mereka menguasai sebagian besar wilayah Balkan, Asia Kecil, dan sebagian besar wilayah Arab. Meskipun begitu, mereka tidak memiliki akses langsung ke pasar Eropa.
Sementara itu, Spanyol yang baru saja menemukan kekayaan di wilayah Amerika Selatan, membutuhkan pasar yang lebih luas untuk menjual hasil bumi mereka. Namun, Spanyol tidak memiliki akses langsung ke pasar Timur Tengah dan Eropa.
Maka dari itu, kedua negara tersebut sepakat untuk membuat perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan. Perjanjian ini disebut dengan Perjanjian Saragosa.
Isi Perjanjian
Perjanjian Saragosa berisi tentang pengaturan perdagangan antara Spanyol dan Kesultanan Utsmaniyah. Kedua negara sepakat untuk memperbolehkan kapal dagang dari negara lain untuk berlayar di wilayah mereka.
Sementara itu, Spanyol berjanji untuk membayar pajak kepada Kesultanan Utsmaniyah setiap kali melewati wilayah mereka. Pajak ini dikenal dengan sebutan “haraç”. Pajak ini dibayar oleh kapal dagang dari Spanyol yang akan melewati Selat Gibraltar.
Kesultanan Utsmaniyah juga berjanji untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada kapal dagang dari Spanyol yang melewati wilayah mereka. Mereka juga berjanji untuk tidak menyerang kapal dagang Spanyol dan membebaskan para awak kapal yang terjebak di wilayah mereka.
Perjanjian Saragosa juga berisi tentang pengaturan harga komoditas yang diperdagangkan antara kedua negara. Harga komoditas akan ditentukan berdasarkan nilai tukar mata uang yang berlaku pada saat itu.
Dampak Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa memberikan dampak positif bagi kedua negara. Spanyol dapat menjual hasil bumi mereka ke pasar Timur Tengah dan Eropa melalui jalur laut yang lebih aman dan terjamin. Sebaliknya, Kesultanan Utsmaniyah juga dapat menjual hasil bumi mereka ke pasar Amerika Selatan melalui Spanyol.
Namun, perjanjian ini juga memiliki dampak negatif bagi beberapa negara lainnya. Karena Spanyol dan Kesultanan Utsmaniyah memiliki pengaruh besar di wilayah mereka masing-masing, negara-negara kecil di sekitar mereka menjadi tidak berdaya dalam perdagangan internasional.
Perjanjian Saragosa juga menjadi awal dari persaingan antara Kesultanan Utsmaniyah dan Spanyol untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah internasional. Persaingan ini kemudian berujung pada konflik besar seperti Perang Salib dan Pertempuran Lepanto.
Kesimpulan
Perjanjian Saragosa adalah sebuah perjanjian perdagangan yang terjadi antara Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Spanyol pada tahun 1525. Perjanjian ini memberikan dampak positif bagi kedua negara, namun juga memiliki dampak negatif bagi negara-negara kecil di sekitar mereka. Perjanjian ini juga menjadi awal dari persaingan antara kedua negara untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah internasional.
Artikel Perjanjian Saragosa: Kontrak Perdagangan Antar Kerajaan
© Copyright 2023 TEKNOBGT.COM