Halo Sobat TeknoBgt! Pernah mengalami masalah saat booting komputer dan muncul pesan error seperti “CMOS checksum error” atau “Invalid system disk”? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena BIOS yang bermasalah. Untuk mengatasinya, Sobat TeknoBgt bisa melakukan reset BIOS pada komputer. Simak langkah-langkahnya di bawah ini.
Apa itu BIOS?
Sebelum membahas cara reset BIOS, Sobat TeknoBgt perlu memahami terlebih dahulu apa itu BIOS. BIOS (Basic Input/Output System) adalah firmware yang terletak pada motherboard komputer. BIOS berfungsi untuk mengatur hardware dan perangkat lunak pada komputer. BIOS juga menjadi jembatan antara sistem operasi dan hardware komputer. Setiap komputer memiliki BIOS yang berbeda-beda tergantung pada merk dan tipe motherboard-nya.
Bagaimana Cara Mengakses BIOS?
Untuk mengakses BIOS, Sobat TeknoBgt perlu menekan tombol tertentu saat komputer dinyalakan. Biasanya tombol yang perlu ditekan adalah Del, F2, atau F10 tergantung pada merk dan tipe motherboard. Tombol yang perlu ditekan biasanya ditampilkan saat komputer dinyalakan. Selain itu, Sobat TeknoBgt juga bisa mengakses BIOS dari dalam sistem operasi dengan menggunakan perintah tertentu.
Apa Fungsi CMOS?
CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor) adalah bagian dari BIOS yang berfungsi untuk menyimpan konfigurasi hardware dan perangkat lunak pada komputer. Jadi ketika Sobat TeknoBgt melakukan reset BIOS, maka konfigurasi pada CMOS akan dihapus dan kembali ke konfigurasi default.
Cara Reset BIOS Komputer
Metode 1: Menghapus Baterai CMOS
Metode pertama untuk melakukan reset BIOS adalah dengan menghapus baterai CMOS pada motherboard komputer. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah-langkah | Keterangan |
---|---|
Mati kan komputer dan unplugged dari sumber listrik | Untuk menghindari risiko listrik yang tersisa pada motherboard |
Buka casing komputer | Untuk mengakses motherboard |
Cari baterai CMOS | Baterai CMOS biasanya berbentuk bulat dan terletak di dekat prosesor pada motherboard |
Keluarkan baterai CMOS dari slot-nya | Keluarkan baterai menggunakan jari atau obeng |
Tunggu beberapa menit | Agar CMOS benar-benar ter-reset |
Masukkan kembali baterai CMOS ke slot-nya | Pastikan baterai terpasang dengan benar |
Tutup casing komputer | Periksa kembali apakah semua kabel dan komponen sudah terpasang dengan benar |
Nyalakan komputer | Masuk ke BIOS dan konfigurasikan kembali hardware dan perangkat lunak pada komputer |
Metode 2: Menggunakan Jumper CMOS
Metode kedua adalah dengan menggunakan jumper CMOS pada motherboard. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah-langkah | Keterangan |
---|---|
Mati kan komputer dan unplugged dari sumber listrik | Untuk menghindari risiko listrik yang tersisa pada motherboard |
Buka casing komputer | Untuk mengakses motherboard |
Cari jumper CMOS | Jumper CMOS biasanya terletak dekat dengan baterai CMOS pada motherboard |
Pindahkan jumper CMOS dari posisi Normal ke posisi Clear | Pindahkan jumper menggunakan obeng atau jari |
Tunggu beberapa detik | Agar CMOS benar-benar ter-reset |
Pindahkan jumper CMOS kembali ke posisi Normal | Pindahkan jumper menggunakan obeng atau jari |
Tutup casing komputer | Periksa kembali apakah semua kabel dan komponen sudah terpasang dengan benar |
Nyalakan komputer | Masuk ke BIOS dan konfigurasikan kembali hardware dan perangkat lunak pada komputer |
FAQ
1. Apa dampak dari reset BIOS?
Reset BIOS akan menghapus konfigurasi pada CMOS dan mengembalikan ke konfigurasi default. Hal ini dapat memperbaiki masalah pada komputer seperti booting yang lambat atau muncul pesan error pada layar. Namun, Sobat TeknoBgt perlu memperhatikan bahwa reset BIOS juga akan menghapus pengaturan yang sudah dilakukan sebelumnya seperti pengaturan boot order, overclocking, dan sebagainya. Jadi, pastikan Sobat TeknoBgt telah mencatat semua pengaturan sebelum melakukan reset BIOS.
2. Apakah reset BIOS perlu dilakukan secara rutin?
Tidak, reset BIOS tidak perlu dilakukan secara rutin kecuali jika terjadi masalah pada komputer seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Jangan lakukan reset BIOS secara sembarangan karena dapat berdampak pada pengaturan dan kinerja komputer.
3. Apakah risiko yang dimiliki saat melakukan reset BIOS?
Ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat melakukan reset BIOS seperti kehilangan pengaturan yang sudah dilakukan sebelumnya dan merusak hardware pada komputer. Oleh karena itu, pastikan Sobat TeknoBgt melakukan backup pengaturan dan melakukan reset BIOS dengan hati-hati.
Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya
Itulah cara reset BIOS pada komputer yang dapat Sobat TeknoBgt lakukan jika terjadi masalah pada komputer. Setelah melakukan reset BIOS, pastikan Sobat TeknoBgt menyimpan pengaturan yang baru agar kinerja komputer tetap optimal. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.