Bulutangkis adalah olahraga yang sangat populer di Indonesia. Tidak heran jika turnamen bulutangkis seperti Piala Thomas dan Uber selalu dinantikan oleh para penggemar olahraga ini. Piala Thomas dan Uber adalah kejuaraan bulutangkis terbesar di dunia yang diadakan setiap dua tahun sekali. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Piala Thomas dan Uber.
Sejarah Piala Thomas dan Uber
Piala Thomas pertama kali diadakan pada tahun 1948 di Inggris. Turnamen ini dinamai sesuai dengan nama Sir George Alan Thomas, seorang pemain bulutangkis Inggris yang sangat terkenal pada masanya. Piala Thomas awalnya hanya diikuti oleh negara-negara Eropa, namun pada tahun 1982, turnamen ini dibuka untuk negara-negara di seluruh dunia.
Sedangkan Piala Uber pertama kali diadakan pada tahun 1957, juga di Inggris. Turnamen ini dinamai sesuai dengan nama Betty Uber, seorang pemain bulutangkis Inggris yang aktif pada awal abad ke-20. Piala Uber juga hanya diikuti oleh negara-negara Eropa pada awalnya, namun kemudian dibuka untuk negara-negara di seluruh dunia pada tahun 1984.
Format Kompetisi
Pada awalnya, Piala Thomas dan Uber hanya diikuti oleh tim putra dan tim putri masing-masing. Namun, sejak tahun 1984, turnamen ini mengalami perubahan format menjadi tim campuran, yaitu satu tim terdiri dari dua pemain putra dan dua pemain putri.
Setiap negara yang ingin berpartisipasi di Piala Thomas dan Uber harus melewati tahap kualifikasi terlebih dahulu. Tim-tim terbaik dari setiap zona (Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Oseania) akan bertanding di babak utama. Setiap pertandingan terdiri dari lima pertandingan tunggal dan ganda, dan tim yang menang di tiga pertandingan terakhirlah yang keluar sebagai pemenang.
Keberhasilan Tim Indonesia di Piala Thomas dan Uber
Sebagai negara yang sangat mencintai bulutangkis, Indonesia selalu menjadi salah satu favorit dalam setiap turnamen bulutangkis. Tim Indonesia telah meraih Piala Thomas sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1958, 1970, 1972, dan 1994. Sementara itu, tim putri Indonesia telah meraih Piala Uber sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1975, 1994, dan 1996.
Beberapa nama pemain bulutangkis Indonesia yang sangat terkenal dan berjasa dalam keberhasilan tim Indonesia di Piala Thomas dan Uber adalah Rudy Hartono, Liem Swie King, Alan Budikusuma, Susi Susanti, dan Mia Audina.
Piala Thomas dan Uber 2020
Tahun 2020 seharusnya menjadi tahun diadakannya Piala Thomas dan Uber yang ke-31. Namun, akibat pandemi COVID-19, turnamen ini akhirnya harus ditunda hingga tahun 2021. Turnamen ini akan diadakan di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober 2021.
Indonesia akan menjadi salah satu negara yang berpartisipasi di Piala Thomas dan Uber 2020. Tim putra Indonesia akan berjuang untuk meraih gelar juara untuk kelima kalinya, sementara tim putri Indonesia akan berusaha untuk meraih gelar juara untuk keempat kalinya.
Kesimpulan
Piala Thomas dan Uber adalah kejuaraan bulutangkis terbesar di dunia yang diadakan setiap dua tahun sekali. Turnamen ini dinantikan oleh para penggemar bulutangkis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Keberhasilan tim Indonesia di Piala Thomas dan Uber membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu kekuatan besar dalam dunia bulutangkis.