Cara Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli
Cara Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli

Cara Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli

Hello Sobat Teknobgt! Bagi para pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan tenaga ahli, pasti sudah tidak asing lagi dengan Pajak Penghasilan (PPh) 21. PPh 21 adalah pajak yang harus dibayar oleh pihak perusahaan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan atau tenaga ahli yang bekerja di perusahaan tersebut.

Perhitungan PPh 21 bagi tenaga ahli memiliki beberapa perbedaan dengan perhitungan PPh 21 pada umumnya. Berikut adalah cara perhitungan PPh 21 tenaga ahli:

1. Menentukan Penghasilan Bruto Tenaga Ahli

Pertama-tama, untuk menghitung PPh 21 tenaga ahli, perusahaan harus menentukan penghasilan bruto tenaga ahli terlebih dahulu. Penghasilan bruto tenaga ahli adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli dari perusahaan selama satu tahun.

2. Menghitung Biaya Jabatan

Setelah menentukan penghasilan bruto tenaga ahli, perusahaan harus menghitung biaya jabatan yang akan dikenakan pada penghasilan bruto tersebut. Biaya jabatan adalah biaya-biaya yang timbul dari pekerjaan atau jabatan yang dilakukan oleh tenaga ahli.

Biaya jabatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah sebesar 5% dari penghasilan bruto atau maksimal Rp. 500.000,- per bulan. Jadi, jika penghasilan bruto tenaga ahli sebesar Rp. 10.000.000,- per bulan, maka biaya jabatan yang dapat dikurangkan adalah sebesar Rp. 500.000,-.

3. Menghitung Penghasilan Neto

Setelah menghitung biaya jabatan, perusahaan harus menghitung penghasilan neto yang akan menjadi dasar perhitungan PPh 21. Penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan.

Contoh perhitungan penghasilan neto:

Penghasilan bruto: Rp. 10.000.000,-
Biaya jabatan: Rp. 500.000,-
Penghasilan neto: Rp. 9.500.000,-

4. Menentukan PTKP

Setelah menentukan penghasilan neto, perusahaan harus menentukan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) yang berlaku bagi tenaga ahli. PTKP adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenai pajak.

PTKP yang berlaku bagi tenaga ahli adalah sebesar Rp. 54.000.000,- per tahun atau Rp. 4.500.000,- per bulan. Jadi, jika penghasilan neto tenaga ahli adalah Rp. 9.500.000,- per bulan, maka PTKP yang berlaku adalah sebesar Rp. 4.500.000,-.

5. Menghitung Penghasilan Kena Pajak

Setelah menentukan PTKP, perusahaan harus menghitung penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah penghasilan neto dikurangi dengan PTKP.

Contoh perhitungan penghasilan kena pajak:

Penghasilan neto: Rp. 9.500.000,-
PTKP: Rp. 4.500.000,-
Penghasilan kena pajak: Rp. 5.000.000,-

6. Menentukan Tarif PPh 21

Setelah menentukan penghasilan kena pajak, perusahaan harus menentukan tarif PPh 21 yang berlaku. Tarif PPh 21 untuk tenaga ahli adalah sebesar 20%.

7. Menghitung Besarnya PPh 21

Setelah menentukan tarif PPh 21, perusahaan harus menghitung besarnya PPh 21 yang harus dibayarkan oleh tenaga ahli. Besarnya PPh 21 adalah penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif PPh 21.

Contoh perhitungan besarnya PPh 21:

Penghasilan kena pajak: Rp. 5.000.000,-
Tarif PPh 21: 20%
Besarnya PPh 21: Rp. 1.000.000,-

FAQ

1. Apa saja yang termasuk biaya jabatan?

Biaya jabatan adalah biaya-biaya yang timbul dari pekerjaan atau jabatan yang dilakukan oleh tenaga ahli, seperti biaya transportasi, biaya makan, biaya penginapan, biaya telepon, dan sebagainya.

2. Apa yang dimaksud dengan PTKP?

PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) adalah jumlah penghasilan yang tidak dikenai pajak.

3. Bagaimana cara menghitung tarif PPh 21?

Tarif PPh 21 dapat dilihat pada tabel tarif PPh 21 yang ditetapkan oleh pemerintah.

4. Apakah perhitungan PPh 21 sama untuk semua jenis pekerjaan?

Tidak, perhitungan PPh 21 bisa berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan dan penghasilan yang diterima.

5. Apa akibatnya jika perusahaan tidak membayar PPh 21?

Jika perusahaan tidak membayar PPh 21, maka perusahaan dapat dikenakan sanksi administratif dan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kesimpulan

Itulah cara perhitungan PPh 21 bagi tenaga ahli. Perhitungan PPh 21 yang tepat dan benar sangat penting untuk menghindari sanksi administratif dan pidana dari pihak pajak. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat Teknobgt. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Cara Perhitungan PPh 21 Tenaga Ahli