Hello Sobat Teknobgt! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas mengenai cara perhitungan JHT BPJS Ketenagakerjaan. Jangan khawatir, artikel ini akan membantu kamu untuk memahami apa itu JHT BPJS Ketenagakerjaan dan bagaimana cara menghitungnya.
Apa itu JHT BPJS Ketenagakerjaan?
Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan adalah jaminan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada pekerja formal dan nonformal di Indonesia. JHT BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kepada pekerja ketika masa kerja mereka telah selesai dan sudah memasuki masa pensiun.
JHT BPJS Ketenagakerjaan wajib dibayar oleh perusahaan dan pekerja dengan jumlah yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Bagaimana Cara Menghitung JHT BPJS Ketenagakerjaan?
Jumlah JHT BPJS Ketenagakerjaan yang harus dibayar tergantung pada gaji pokok pekerja. Besarannya adalah 3,7% dari gaji pokok pekerja, dimana 2% dibayar oleh perusahaan dan 1,7% dibayar oleh pekerja.
Contoh perhitungan JHT BPJS Ketenagakerjaan:
Jika gaji pokok pekerja adalah Rp 5.000.000/bulan, maka:
Sumbangan perusahaan = 2% x Rp 5.000.000 = Rp 100.000/bulan
Sumbangan pekerja = 1,7% x Rp 5.000.000 = Rp 85.000/bulan
Total pembayaran JHT BPJS Ketenagakerjaan = Rp 100.000 + Rp 85.000 = Rp 185.000/bulan
FAQ
1. Apakah JHT BPJS Ketenagakerjaan wajib dibayar?
Ya, JHT BPJS Ketenagakerjaan wajib dibayar oleh perusahaan dan pekerja.
2. Apa saja manfaat dari JHT BPJS Ketenagakerjaan?
JHT BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kepada pekerja ketika masa kerja mereka telah selesai dan sudah memasuki masa pensiun.
3. Bagaimana cara menghitung JHT BPJS Ketenagakerjaan?
Jumlah JHT BPJS Ketenagakerjaan yang harus dibayar tergantung pada gaji pokok pekerja. Besarannya adalah 3,7% dari gaji pokok pekerja, dimana 2% dibayar oleh perusahaan dan 1,7% dibayar oleh pekerja.
4. Apakah besaran JHT BPJS Ketenagakerjaan bisa berubah?
Ya, besaran JHT BPJS Ketenagakerjaan bisa berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah.
5. Apakah JHT BPJS Ketenagakerjaan bisa ditarik saat masih dalam masa kerja?
Tidak, JHT BPJS Ketenagakerjaan hanya bisa ditarik saat masa kerja telah selesai dan sudah memasuki masa pensiun.
Kesimpulan
Itulah cara perhitungan JHT BPJS Ketenagakerjaan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu untuk memahami JHT BPJS Ketenagakerjaan dan bagaimana cara menghitungnya. Jangan lupa untuk membayar JHT BPJS Ketenagakerjaan secara tepat waktu dan teratur agar kamu mendapatkan perlindungan yang optimal ketika memasuki masa pensiun. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!