Hello Sobat Teknobgt! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai cara perhitungan biaya produksi yang tepat. Biaya produksi sangat penting di dalam sebuah bisnis, karena biaya produksi yang tidak terkontrol dapat membuat keuntungan perusahaan menurun atau bahkan membuat perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk memperhitungkan biaya produksi dengan baik. Berikut ini adalah beberapa cara perhitungan biaya produksi yang tepat:
1. Menghitung Bahan Baku
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam perhitungan biaya produksi adalah menghitung biaya bahan baku. Biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah bahan baku yang digunakan dengan harga satuan bahan baku. Misalnya, jika produk yang akan dibuat membutuhkan 10 kg bahan baku dan harga satuan bahan baku adalah Rp 20.000,- maka biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah Rp 200.000,-.
2. Menghitung Biaya Tenaga Kerja
Langkah kedua dalam perhitungan biaya produksi adalah menghitung biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah jam kerja dengan upah per jam. Misalnya, jika produk yang akan dibuat membutuhkan 20 jam kerja dan upah per jam adalah Rp 50.000,- maka biaya tenaga kerja yang dikeluarkan adalah Rp 1.000.000,-.
3. Menghitung Biaya Overhead
Langkah ketiga dalam perhitungan biaya produksi adalah menghitung biaya overhead. Biaya overhead merupakan biaya-biaya yang tidak terkait dengan bahan baku dan tenaga kerja, seperti biaya listrik, air, dan sewa tempat produksi. Biaya overhead dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah biaya overhead dengan persentase yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, jika biaya overhead adalah Rp 500.000,- dan persentase overhead adalah 10%, maka biaya overhead yang dikeluarkan adalah Rp 50.000,-.
4. Menghitung Total Biaya Produksi
Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead, selanjutnya adalah menghitung total biaya produksi. Total biaya produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Misalnya, jika biaya bahan baku adalah Rp 200.000,-, biaya tenaga kerja adalah Rp 1.000.000,-, dan biaya overhead adalah Rp 50.000,- maka total biaya produksi yang dikeluarkan adalah Rp 1.250.000,-.
5. Menentukan Harga Jual
Setelah menghitung total biaya produksi, langkah terakhir adalah menentukan harga jual. Harga jual dapat ditentukan dengan cara menambahkan margin keuntungan pada total biaya produksi. Misalnya, jika margin keuntungan yang diinginkan adalah 30%, maka harga jual yang ditetapkan adalah Rp 1.625.000,-.
FAQ
1. Apa itu biaya overhead?
Biaya overhead merupakan biaya-biaya yang tidak terkait dengan bahan baku dan tenaga kerja, seperti biaya listrik, air, dan sewa tempat produksi.
2. Apa yang dimaksud dengan margin keuntungan?
Margin keuntungan merupakan selisih antara harga jual dengan total biaya produksi yang diinginkan sebagai keuntungan.
3. Apa yang harus dilakukan jika biaya produksi lebih tinggi dari harga jual?
Jika biaya produksi lebih tinggi dari harga jual, maka perlu dipertimbangkan kembali mengenai strategi produksi dan harga jual yang ditetapkan. Mungkin perlu dilakukan efisiensi produksi atau mengevaluasi harga jual yang telah ditetapkan.
4. Apa yang harus dilakukan jika harga bahan baku naik?
Jika harga bahan baku naik, maka perlu dipertimbangkan kembali mengenai strategi produksi dan harga jual yang ditetapkan. Mungkin perlu dilakukan efisiensi produksi atau mengevaluasi harga jual yang telah ditetapkan.
5. Bagaimana cara menghitung persentase overhead?
Persentase overhead dapat dihitung dengan cara membagi total biaya overhead dengan total biaya produksi lalu dikalikan 100%. Misalnya, jika total biaya overhead adalah Rp 50.000,- dan total biaya produksi adalah Rp 1.250.000,- maka persentase overhead adalah 4%.
Kesimpulan
Demikianlah beberapa cara perhitungan biaya produksi yang tepat. Dengan menghitung biaya produksi dengan baik, diharapkan perusahaan dapat mengoptimalkan keuntungan dan menghindari kerugian. Jangan ragu untuk mencoba dan mempraktikkan cara perhitungan biaya produksi yang telah dijelaskan di atas. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.