Hello Sobat Teknobgt, pada tahun 2019 ini kita akan menyaksikan pemilihan umum legislatif atau pileg. Salah satu hal yang penting dalam pileg adalah penghitungan kursi. Kursi ini akan menentukan siapa yang akan duduk di parlemen dan mengambil keputusan penting untuk negara kita. Kursi pileg dihitung dengan menggunakan rumus yang kompleks. Artikel ini akan membahas secara terperinci tentang cara penghitungan kursi pileg 2019.
Asas Umum Penghitungan Kursi Pileg
Sebelum membahas rumus penghitungan kursi pileg, terlebih dahulu kita harus memahami asas umum penghitungan kursi pileg. Asas umum ini adalah bahwa kursi pileg diberikan secara proporsional terhadap jumlah suara yang diterima oleh partai politik dalam pileg. Dengan kata lain, semakin banyak suara yang diterima sebuah partai politik, semakin banyak kursi pileg yang akan diperoleh.
Penghitungan Kursi Pileg Dalam Satu Dapil
Pada pileg, pemilihan dilakukan berdasarkan daerah pemilihan atau dapil. Dalam satu dapil, terdapat beberapa partai politik yang ikut berpartisipasi. Untuk menghitung kursi pileg dalam satu dapil, digunakan rumus Sainte-Laguë. Rumus ini adalah sebagai berikut:
Kursi = (Jumlah Suara / (2 x Jumlah Kursi + 1))
Dalam rumus ini, jumlah suara adalah jumlah suara yang diperoleh oleh sebuah partai politik dalam satu dapil. Jumlah kursi adalah jumlah kursi yang akan diperoleh oleh sebuah partai politik dalam satu dapil. Pada awalnya, jumlah kursi yang dimiliki oleh semua partai politik adalah nol.
Setelah rumus ini diaplikasikan, partai politik yang memiliki nilai kursi terbesar akan mendapatkan satu kursi. Kemudian, rumus ini diaplikasikan kembali dengan menghitung jumlah kursi yang dimiliki oleh setiap partai politik. Proses ini diulang sampai seluruh kursi dalam satu dapil telah terisi.
Penghitungan Kursi Pileg Dalam Beberapa Dapil
Jika terdapat lebih dari satu dapil dalam pileg, maka penghitungan kursi pileg dilakukan secara terpisah untuk setiap dapil. Setelah penghitungan kursi pileg dalam setiap dapil selesai, maka dilakukan penggabungan hasil penghitungan kursi pileg dari setiap dapil.
Untuk menggabungkan hasil penghitungan kursi pileg dari setiap dapil, digunakan rumus D’Hondt. Rumus ini adalah sebagai berikut:
Kursi = (Jumlah Suara / Jumlah Kursi)
Dalam rumus ini, jumlah suara adalah jumlah suara yang diperoleh oleh sebuah partai politik di seluruh dapil. Jumlah kursi adalah jumlah kursi yang akan diperoleh oleh sebuah partai politik di seluruh dapil.
Setelah rumus ini diaplikasikan, partai politik yang memiliki nilai kursi terbesar akan mendapatkan satu kursi. Kemudian, rumus ini diaplikasikan kembali dengan menghitung jumlah kursi yang dimiliki oleh setiap partai politik. Proses ini diulang sampai seluruh kursi dalam pileg telah terisi.
FAQ
1. Apa itu pileg?
Pileg adalah pemilihan umum legislatif yang dilakukan di Indonesia. Pileg dilakukan setiap lima tahun sekali dan bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di parlemen.
2. Apa itu kursi pileg?
Kursi pileg adalah kursi yang akan diduduki oleh wakil rakyat yang terpilih dalam pileg. Kursi pileg menentukan siapa yang akan duduk di parlemen dan mengambil keputusan penting untuk negara kita.
3. Bagaimana cara penghitungan kursi pileg?
Penghitungan kursi pileg dilakukan dengan menggunakan rumus Sainte-Laguë untuk penghitungan dalam satu dapil dan rumus D’Hondt untuk penghitungan dalam beberapa dapil. Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah kursi yang akan diperoleh oleh setiap partai politik.
4. Apa yang menjadi dasar penghitungan kursi pileg?
Dasar penghitungan kursi pileg adalah asas proporsionalitas. Artinya, jumlah kursi pileg yang diperoleh oleh sebuah partai politik akan sebanding dengan jumlah suara yang diperoleh oleh partai politik tersebut.
5. Apa yang terjadi jika terdapat partai politik yang tidak memperoleh satu kursi pun?
Jika terdapat partai politik yang tidak memperoleh satu kursi pun, maka partai politik tersebut tidak akan memiliki wakil rakyat di parlemen.
6. Bagaimana jika terdapat partai politik yang memperoleh jumlah suara yang sama?
Jika terdapat partai politik yang memperoleh jumlah suara yang sama, maka kursi pileg akan diberikan kepada partai politik yang memiliki suara terbanyak dalam pileg secara keseluruhan.
7. Apakah penghitungan kursi pileg selalu akurat?
Penghitungan kursi pileg tidak selalu akurat karena terdapat faktor-faktor seperti kecurangan dan kesalahan dalam penghitungan suara. Namun, penghitungan kursi pileg dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memastikan hasil yang objektif dan adil.
8. Apakah ada sanksi bagi partai politik yang melakukan kecurangan dalam pileg?
Ya, ada sanksi bagi partai politik yang melakukan kecurangan dalam pileg. Sanksi ini bisa berupa diskualifikasi dari pileg dan bahkan pemidanaan.
9. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kecurangan dalam pileg?
Jika terdapat kecurangan dalam pileg, kita harus melaporkannya ke pihak yang berwenang seperti KPU atau Bawaslu agar tindakan yang sesuai dapat diambil.
10. Kapan penghitungan kursi pileg dilakukan?
Penghitungan kursi pileg dilakukan setelah seluruh suara telah dihitung dan hasil pemilihan telah dinyatakan sah oleh KPU.
11. Apa yang terjadi setelah penghitungan kursi pileg selesai?
Setelah penghitungan kursi pileg selesai, partai politik yang memperoleh kursi pileg akan menentukan siapa yang akan menjadi wakil rakyat dan duduk di parlemen untuk mengambil keputusan penting untuk negara kita.
12. Apa yang harus dilakukan oleh wakil rakyat setelah terpilih di parlemen?
Wakil rakyat yang terpilih di parlemen harus bekerja keras untuk mewakili kepentingan rakyat dan membuat keputusan yang terbaik untuk negara kita. Mereka juga harus bekerja sama dengan wakil rakyat lainnya untuk mencapai tujuan yang sama.
13. Apa yang harus dilakukan oleh rakyat setelah pileg selesai?
Rakyat harus terus memantau kinerja wakil rakyat yang telah terpilih di parlemen dan memberikan masukan atau kritik yang konstruktif jika diperlukan. Rakyat juga harus aktif dalam memperjuangkan hak-haknya dan memastikan bahwa kepentingan mereka terwakili di parlemen.
14. Apa yang harus dilakukan oleh partai politik setelah pileg selesai?
Partai politik harus mengevaluasi kinerjanya dalam pileg dan memperbaiki kekurangan yang ada. Mereka juga harus mempersiapkan diri untuk pileg selanjutnya dan berusaha untuk memperoleh dukungan yang lebih besar dari rakyat.
15. Apakah pileg hanya dilakukan sekali dalam lima tahun?
Tidak, pileg dilakukan setiap lima tahun sekali. Namun, pileg dapat juga dilakukan jika terdapat keadaan tertentu seperti pengunduran diri atau meninggalnya seorang wakil rakyat.
Kesimpulan
Dalam pileg, penghitungan kursi sangatlah penting karena kursi ini akan menentukan siapa yang akan duduk di parlemen dan mengambil keputusan penting untuk negara kita. Penghitungan kursi pileg dilakukan dengan menggunakan rumus Sainte-Laguë untuk penghitungan dalam satu dapil dan rumus D’Hondt untuk penghitungan dalam beberapa dapil. Rumus-rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah kursi yang akan diperoleh oleh setiap partai politik. Setelah penghitungan kursi pileg selesai, partai politik yang memperoleh kursi pileg akan menentukan siapa yang akan menjadi wakil rakyat dan duduk di parlemen untuk mengambil keputusan penting untuk negara kita.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!